Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perencanaan Pembelajaran Matematika Di Kelas VIII SMP Negeri 21 Samarinda Berdasarkan Implementasi Kurikulum Merdeka Nisa, Zahratun; Haeruddin, Haeruddin; Fendiyanto, Petrus
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Universitas Mulawarman Vol. 4 (2024): Inovasi Pembelajaran Matematika Berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan pembelajaran berdasarkan implementasi kurikulum merdeka memiliki beberapa hal baru yang secara tidak langsung membuat guru sebagai tenaga pendidik harus mempelajari bagaimana perencanaan pembelajaran dalam kurikulum merdeka agar dapat membuat perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebijakan baru tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rangkaian kegiatan perencanaan pembelajaran matematika di kelas VIII SMPN 21 Samarinda pada elemen geometri fase D. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara. Subjek penelitiannya adalah guru matematika yang mengajar di kelas VIII SMPN 21 Samarinda, sedangkan objek penelitiannya adalah perencanaan kegiatan pembelajaran matematika pada materi menyelidiki sifat-sifat bangun geometri dan segitiga. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa rangkaian kegiatan perencanaan yang dilakukan oleh guru, yaitu (1) Menganalisis capaian pembelajaran untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran, yang dalam hal ini guru memanfaatkan contoh yang disediakan oleh pemerintah untuk dikembangkan dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan peserta didik; (2) Melaksanakan asesmen diagnostik kognitif, dan asesmen diagnostik non-kognitif gaya belajar yang dilakukan pada awal tahun ajaran baru dan sebelum memasuki lingkup materi baru; (3) Mengembangkan modul ajar dalam komunitas belajar guru matematika di SMPN 21 Samarinda. Secara keseluruhan rangkaian kegiatan perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru matematika di SMPN 21 Samarinda telah sesuai dengan panduan pembelajaran dan asesmen oleh Kemendikbudristek.
Optimalisasi Daya Tarik Objek Wisata Pantai Seribu Cemara sebagai Destinasi Unggulan di Desa Sungai Bakau Kabupaten Seruyan Hujjatusnaini, Noor; Nadi, Nadi; Ziya, Kholida; Sukmawati, Erviana; Rahmadini, Lika; Nasution, Aulia Fajrurramadhina; Nisa, Zahratun; Selfia, Mega
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 8 (2024): Oktober
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i8.1416

Abstract

Pantai Seribu Cemara, yang terletak di Desa Sungai Bakau, Kabupaten Seruyan, memiliki potensi pariwisata yang besar namun belum sepenuhnya dimanfaatkan. Kurangnya infrastruktur yang memadai menjadi salah satu kendala utama dalam menarik pengunjung. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik objek wisata Pantai Seribu Cemara melalui pengembangan infrastruktur yang berkualitas dan melibatkan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat setempat dalam setiap tahap kegiatan. Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan: observasi awal untuk mengidentifikasi kebutuhan, pelaksanaan kegiatan pengembangan infrastruktur, dan evaluasi hasil program. Data dikumpulkan melalui wawancara, survei kepuasan pengunjung, dan observasi langsung Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada kualitas infrastruktur, dengan rata-rata penilaian fasilitas kamar mandi umum, jalan akses, dan parkir masing-masing meningkat dari 3 (cukup baik) menjadi 5 (sangat baik). Keterlibatan masyarakat dalam program ini terbukti efektif, dengan persentase partisipasi warga dalam berbagai kegiatan mencapai 40%. Peningkatan ini berkontribusi pada peningkatan kepuasan pengunjung dan potensi pengembangan pariwisata di daerah tersebut. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan infrastruktur yang melibatkan masyarakat secara aktif berhasil meningkatkan daya tarik Pantai Seribu Cemara. Temuan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pengelola objek wisata dan masyarakat lokal sangat penting untuk keberlanjutan program dan pengembangan pariwisata. Rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut mencakup survei berkala untuk memahami kebutuhan pengunjung dan masyarakat, serta penambahan fasilitas yang mendukung.
PERAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP PENGGUNAAN PESTISIDA NABATI OLEH PETANI DI DESA SIRIH KECAMATAN KALUMPANG KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Nisa, Zahratun; Mariani, Mariani; Septiana, Nurmelati
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.6032

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran penyuluh pertanian terhadap penggunaan pestisida nabati oleh petani di Desa Sirih Kecamatan Kalumpang Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan untuk mengetahui permasalahan yang dialami dalam menjalankan peran sebagai penyuluh pertanian terhadap penggunaan pestisida nabati oleh petani di Desa Sirih Kecamatan Kalumpang Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik acak sederhana dan untuk menentukan jumlah sampel dengan menggunakan teknik acak berimbang. Untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama yakni dengan menggunakan rumus peran penyuluh pertanian dan untuk menjawab tujuan penelitian kedua dengan menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil dari penelitian didapatkan peran penyuluh pertanian terhadap penggunaan pestisida nabati oleh petani di Desa Sirih secara keseluruhan tergolong ke dalam kategori rendah yakni sebesar 39,96%. Pada peran edukasi tergolong sedang (66,67%), peran diseminasi informasi atau inovasi tergolong sedang (61,67%), peran fasilitasi tergolong rendah (21,67%), peran konsultasi tergolong rendah (40,00%), peran supervisi tergolong rendah (16,67%), peran pemantauan tergolong rendah (37,22%) dan peran evaluasi tergolong rendah (35,83%). Kemudian permasalahan yang dialami dalam menjalankan peran sebagai penyuluh pertanian terhadap penggunaan pestisida nabati yakni tidak setiap kegiatan belajar inovasi pestisida nabati penyuluh pertanian dapat menggunakan mikrofon dan speaker, tidak setiap kegiatan belajar inovasi pestisida nabati penyuluh pertanian dapat menggunakan papan tulis dan penyuluh pertanian Desa Sirih tidak selalu dapat datang ke Desa Sirih.