Sajida, Inayah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Filsafat Barat dan Timur, Sejarah Filsafat dan Retorika Serta Teori Kebenaran Kartini, Kartini; Zahra, Siti; Permana, Rama Sandy; Sajida, Inayah; Al-Qadri, M. Sholehuddin; Arsyad, Rifqi Qardhawi; Qhintara, Alika Faza; Mardiah, Ainun; Dalimunthe, Novia Irawan; Apsyara, Tamara
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11845

Abstract

Filsafat menggunakan metode bertanya sebagai alat untuk mencari jawaban, dan objeknya adalah segala hal yang dapat diperdebatkan. Filsafat mencoba memahami makna dan nilai dalam alam semesta, yang hanya dapat diakses oleh manusia melalui pikiran dan pemahaman. Sejarah filsafat telah melalui berbagai periode, termasuk Zaman Yunani kuno, Zaman Kegelapan, Zaman Pencerahan, zaman modern awal, zaman modern, dan masa pos modern. Setiap periode ini memiliki perkembangan filsafatnya sendiri. Ada juga berbagai teori pengetahuan yang mencoba menjelaskan bagaimana pengetahuan diperoleh, termasuk empirisme, rasionalisme, konstruktivisme, dan lainnya. Pendekatan terhadap kebenaran juga bervariasi, dengan teori koherensi, korespondensi, pragmatisme, dan lainnya yang berusaha memahami sifat kebenaran.
Music Programming Kustiawan, Winda; Ramadhan, Melja; Ibnu Thariq, Muhammad; Sajida, Inayah; Auliza, Siti; Mardiah, Ainun; Ul Jannah, Lulu
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Music programming menggabungkan konsep-konsep ilmu komputer dengan elemen-elemen musik, memungkinkan pengguna untuk menciptakan, merekam, dan memanipulasi musik secara digital. Sejak kemunculan teknologi komputer, bidang ini telah mengalami perkembangan signifikan. Awalnya, fokus utamanya adalah pada sintesis suara, di mana kemampuan untuk menghasilkan dan memanipulasi suara menggunakan komputer menjadi hal yang sangat penting. Program MUSIC yang dikembangkan oleh Max Mathews pada tahun 1957 merupakan salah satu sistem pertama untuk sintesis suara digital. Kemajuan teknologi digital selanjutnya memfasilitasi produksi musik pada komputer pribadi, dengan munculnya synthesizer digital dan sequencer. Pada tahun 2000-an, teknologi web memungkinkan kolaborasi global dan distribusi musik secara luas, memberdayakan musisi independen untuk memperkenalkan karya mereka secara global. Inovasi seperti perangkat lunak open- source dan live coding memperluas cakupan music programming, mengubah cara musik diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi serta membuka peluang baru untuk eksperimen dan kolaborasi lintas disiplin. Integrasi teknologi ke dalam proses produksi musik telah memperluas kemungkinan kreatif bagi musisi dan produser, memberikan fleksibilitas dan kontrol yang lebih besar dalam menciptakan suara dan aransemen musik. Hal ini juga memungkinkan eksplorasi genre dan gaya musik baru dengan lebih mudah. Di Indonesia, musisi telah memanfaatkan teknologi ini untuk menggabungkan elemen-elemen musik tradisional dengan modern, memperkuat identitas budaya dan mendorong kreativitas serta keberagaman dalam menciptakan musik. Selain itu, music programming juga mendorong kolaborasi lintas disiplin antara musisi, ilmuwan data, desainer, dan programmer, menghasilkan karya-karya inspiratif dan pengalaman musik yang lebih mendalam bagi pendengar. Dengan demikian, perkembangan music programming tidak hanya memperkaya industri musik dan memfasilitasi eksplorasi kreatif, tetapi juga secara signifikan memperkaya warisan budaya, mendorong kolaborasi lintas disiplin, dan memperluas cakupan musik di era digital ini.