Kekerasan verbal guru terhadap siswa telah menjadi perhatian utama dalam konteks pendidikan, karena dapat memiliki dampak yang merugikan terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak kekerasan verbal guru terhadap motivasi belajar siswa di sekolah menengah pertama, serta untuk mengeksplorasi faktor-faktor penengah yang memoderasi hubungan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner motivasi belajar, wawancara dengan siswa dan guru, serta observasi di kelas. Hasil analisis data menunjukkan bahwa siswa yang menjadi korban kekerasan verbal cenderung mengalami penurunan motivasi belajar, minat terhadap pelajaran, dan kepercayaan diri dalam konteks akademis. Faktor-faktor penengah seperti dukungan sosial dan kualitas hubungan guru-siswa juga memainkan peran dalam mengurangi dampak negatif kekerasan verbal. Kesimpulannya, temuan ini menekankan pentingnya tindakan preventif dan intervensi yang efektif untuk mencegah dan mengatasi kekerasan verbal di sekolah, serta pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan memotivasi bagi perkembangan siswa.