Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah

BAHAGIA DAN CELAKA PERSPEKTIF TASAWUF MODERN HAMKA Fadilah, Nila; Hasnah Nasution; Munandar, Munandar
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v6i1.4798

Abstract

Abstract: Modernization has left the effect of eroding humanity's side, which is called dehumanization. This causes the human soul to be uncertain of direction and purpose, drifting adrift by the times and global progress. So Hamka believes that Sufism is the only way to overcome the problems of modernity for contemporary society. Because Sufism provides a clear picture of true happiness for both worldly life and the afterlife. This research aims to examine happiness and woe according to Hamka from the perspective of Modern Sufism. So in this article the researcher will explain comprehensively and specifically, how happy and sad is Hamka's Modern Sufism perspective? This research is a qualitative research type of library research where the main data is collected directly through the book Modern Sufism by Hamka as well as relevant and supporting literature to describe the answers to the problems studied inductively. The research results show that according to Hamka, there are three types of happiness, namely external happiness, inner happiness and true happiness. The highest peak of happiness is knowing Allah (ma'rifatullah), obeying Him, and being patient with His misfortunes. Apart from that, Hamka also emphasized that happiness is a gift from Allah SWT. which must be fought for and put in as much effort as possible to achieve happiness and avoid harm with His permission. Keyword: Happiness, Woe, Sufism Abstrak: Modernisasi telah meninggalkan efek pengikisan sisi kemanusiaannya manusia yang disebut dengan dehumanisasi. Hal ini menyebabkan jiwa manusia tak tentu arah dan tujuan, hanyut terombang-ambing oleh zaman dan kemajuan global. Sehingga Hamka berpendapat bahwa tasawuf adalah satu-satunya cara untuk mengatasi masalah modernitas bagi masyarakat kontemporer. Sebab tasawuf memberikan sebuah gambaran yang jelas menuju kebahagiaan sejati baik bagi kehidupan dunia hingga kehidupan akhirat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bahagia dan celaka menurut Hamka dalam perspektif Tasawuf Modern. Sehingga dalam tulisan ini peneliti akan menjelaskan dengan komprehensif dan spesifik, bagaimana bahagia dan celaka perspektif Tasawuf Modern Hamka? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research) yang mana data utama dikumpulkan langsung melalui buku Tasawuf Modern karya Hamka serta literatur-literatur yang relevan dan mendukung guna mendeskripsikan jawaban akan permasalahan yang diteliti secara induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Hamka, kebahagiaan ada tiga tingkatan yaitu kebahagiaan lahiriah, kebahagiaan batin, dan kebahagiaan hakiki. Puncak kebahagiaan tertinggi yaitu mengenal Allah (ma’rifatullah), taat kepada-Nya, dan sabar atas musibah-Nya. Selain itu, Hamka juga menegaskan bahwa kebahagiaan adalah anugerah Allah Swt. yang harus diperjuangkan dan diikhtiarkan semaksimal mungkin untuk mencapai bahagia dan menghindari celaka dengan izin-Nya. Kata Kunci: Bahagia, Celaka, Tasawuf