p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL ILMIAH PLATAX
Lalita, Jans
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gastropod Community An Vertical Distribution Pattern Of Littoraria Scabra (Linnaeus, 1758) In Mangrove Ecosystem, Tombariri District, Nort Sulawesi Bilaleya, Iman; Lalita, Jans; Mantiri, Rose O. S. E.; Kepel, Rene Ch.; Lumingas, Lawrence J.; Lohoo, Anneke V.
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 11 No. 1 (2023): ISSUE JANUARY-JUNE 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v11i1.46497

Abstract

The Coast water of Tombariri District is an area that has a main ecosystem like mangroves, seagrass, and reef. This research is to aim to know the species various, the structure of the gastropod community, and the vertical distribution pattern of Littoraria scabra in the mangrove ecosystem in Tombariri District, North Sulawesi. Process of gastropod sampling horizontally where transects were put horizontal coastline on every location including Mokupa, Elu, and Tambala. Every transect long has 65 m and also has every transect has 15 quadrats where every quadrat is one-meter square. Therefore, every transect has 15 quadrats, so a total of 45 quadrats. Every quadrant was put systematic method, that is, at terrestrial closing mangrove of 5 quadrats, middle mangrove of 5 quadrats, and coast close mangrove of 5 quadrats. Process of sampling particularly L.scabra where taking vertically, especially on microhabitats that is, roots, stems, branches, and leaves of mangroves. High measuring by meter unit, conducted from the ground where L.scabra found at mangrove until the top vegetation. Based on the result of observation on the identification of gastropod sampling found in the mangrove ecosystem, Tombariri District, North Sulawesi as many 235 of individuals consisting of 5 orders, 23 families, and 32 genera having 78 species. The density of species on every location Mokupa, Elu and Tambala, that is, (D) = 4.60, 5.47, and 5.60 in ind/m2, index of diversity,(H) = 2.54, 3.07, and 3.51 and index of dominance, ID = 0.04, 0.07 and 0.13. Keywords: Microhabitat, density, diversity, and dominance Abstrak Perairan pantai Kecamatan Tombariri merupakan daerah yang memiliki ekosistim utama pesisir seperti mangrove, lamun, dan terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis, struktur komunitas gastropoda dan pola distribusi vertikal spesies Littoraria scabra di ekosistem mangrove Kecamatan Tombariri, Sulawesi Utara. Proses pengambilan sampel gastropoda secara horizontal, di mana transek ditempatkan sejajar garis pantai pada setiap lokasi yakni di Mokupa, Elu, dan Tambala. Panjang setiap transek 65 m dan setiap transek memiliki 15 kuadrat di mana kuadrat berukuran 1 x 1 m. Setiap transek punya 15 kuadrat sehingga total kuadrat seluruh transek adalah 45 kuadrat. Penempatan kuadrat menggunakan metode sistematik yaitu di bagian darat 5 kuadrat, pertengahan 5 kuadrat dan mangrove pinggir laut 5 kuadrat. Proses pengambilan sampel secara vertikal khusus Littoraria scabra, di mikrohabitat akar, batang, cabang dan daun mangrove,Sementara pengambilan sampel L.scabra diukur ketinggian di mana spesies Littoraria scabra ditemukan ldi pohon mangrove dengan menggunakan meteran, dimulai dari dasar sampai ke ujung pohon mangrove. Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi sampel gastropoda yang ditemukan di ekosistem mangrove Kecamatan Tombariri, Sulawesi Utara ditemukan sebanyak 235 individu yang terbagi ke dalam 5 ordo, 23 famili dan 32 genera dari 78 spesies. Kepadatan Jenis pada masing-masing lokasi = 4,60, 5,47, dan 5,60 ind/m2. Keanekaragaman H’= 2,54, 3,07, dan 3,51. Dominansi C= 0,04, 0,07, dan 0,13. Kata Kunci : Mikrohabitat, Kepadatan, Keanekaragaman, Dominansi.
Biometrics and Reproduction of Redbelly Yellowtail fusilier Caesio cuning (Bloch, 1791) in Guraping Bay, Halmahera Island, Indonesia Marsaoly, Rafil; Bataragoa, Nego; Rondonuwu, Ari B.; Wantasen, Adnan S.; Rembet, Unstain; Lalita, Jans
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 12 No. 1 (2024): ISSUE JANUARY-JUNE 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v12i1.49322

Abstract

This study aims to analyze the biometrics of yellowtail fish (length-weight relationship, growth patterns, condition factors, length-fecundity relationship) and reproductive aspects (gonadal maturity level, gonadal maturity index, and fecundity). The yellowtail fish sample used in this study was taken from fishermen's catches in April 2023. A total of 73 male individuals 17.0-29.9 cm total length, 62.00-356.00 gram, 77 female individuals 17.5-8 .1 cm total length, weight 69.88-288.00 grams. Male length-weight relationship W= 0.0140L2.9662 R2= 0.9812, isometric growth pattern. Female W= 0.0166L2.9104, R2 = 0.9633, growth pattern isometric. Condition factor 1.00 ± 0.06 for males and 1.00 ± 0.07 for females. Gonadal maturity levels I, II, III, IV and V for both males and females with the number of individuals at TKG I 65, II 26, III 25, IV 24, and V 10 individuals. The gonadal maturity index with the highest average value was 1.08 ± 0.47 at TKG IV. Fecundity ranged from 1.771-68.425 which was calculated on 28 fish samples with a mean ± SD of 20.158 ± 19.110. Biometric relationship with fecundity F = 102.67L0.1955, R² = 0.0789 shows a very weak relationship between length and fecundity. Keywords: Length-weight, condition factor, maturity, gonad index, fecundity. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biometrik  ikan ekor kuning (hubungan panjang-berat, pola pertumbuhan, faktor kondisi, hubungan panjang-fekunditas)   dan aspek reproduksi (tingkat  kematangan gonad, indeks kematangan gonad, dan fekunditas). Sampel ikan ekor kuning yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari tangkapan nelayan pada bulan April 2023. Sebanyak 73 individu jantan 17,0-29,9 cm panjang total, 62,00-356,00 gram, 77 individu betina   17,5-8,1 cm panjang total, berat  69,88-288,00 gram.   Hubungan panjang-berat jantan W= 0,0140 L 2,9662 R2= 0,9812, pola pertumbuhan isometrik. Betina W= 0,0166L2,9104, R2 = 0,9633, pola pertumbuhan isometrik. Fakotor kondisi 1,00±0,06 untuk jantan dan betina 1,00±0,07. Tingkat kematangan gonad I, II, III, IV dan V baik jantan maupun betina dengan jumlah  individu pada TKG I  65, II 26, III 25,  IV 24, dan V 10 individu.  Indeks kematangan gonad dengan nilai rata-rata tertinggi yaitu 1,08±0,47 pada TKG IV. Fekunditas berkisar pada  1.771-68.425 yang dihitung pada 28 sampel ikan dengan rata-rata ± SD  20.158 ±19.110. Hubungan biometrik  dengan fekunditas F = 102,67L0,1955, R² = 0,0789 menunjukkan hubungan yang sangat lemah antara panjang dan fekunditas. Kata Kunci: Panjang-berat, faktor kondisi, kematangan gonad indeks, fekunditas.