Penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang masih sangat rendah dikarenakan kurangnya peran tenaga kesehatan memberikan informasi tentang kelebihan metode kontrasepsi jangka panjang sehingga pengetahuan masyarakat masih kurang (Kemenkes RI, 2017). Berdasarkan hasil studi pendahuluan data yang didapatkan dari PWS KB Polindes Jelantik Tahun 2022 Bulan Juli Pasangan Usia Subur (PUS) yang ada di Dusun Aik Ampat sebanyak 118 orang. KB aktif sebesar 64 (65,625%) dengan pengguna kondom sebesar 0 (0%), Pil 3 (4,6875%), Suntik 42 (65,625%), AKDR 1 (1,5625%), Implant 18 (28,125%), MOW 0 (0%), MOP 0 (0%). (PWS KB Polindes Jelantik 2022). Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Dusun Aik Ampat Desa Jelantik Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dengan Responden sebanyak 30 responden. Hasil: Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan pada penelitian mayoritas adalah tingkat pengetahuan cukup dengan presentase (57%). Di ikuti dengan tingkat pengetahuan kurang dengan presentase (27%). Dan baik dengan presentase 17%. Kesimpulan: Karakteristik responden berdasarkan umur terbanyak 20-35 tahun sebanyak 25 (83%) responden, pendidikan terbanyak adalah SMA sebanyak 14 (47%) responden, pekerjaan terbanyak adalah IRT sebanyak 24 (80%) responden. Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Dusun Aik Ampat Desa Jelantik Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah mayoritas cukup yaitu 17 (57%) responden.