Fajeri, Samsul
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Reformulasi Makna Fakir Miskin dalam Regulasi Baznas Nafi, Muhammad; al-Amruzi, H.M. Fahmi; Hakim, Budi Rahmat; Husin, Husin; Fajeri, Samsul
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 5 : Al Qalam (In Progress September 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i5.3648

Abstract

Alquran adalah kitab suci yang memberikan kesempatan kepada umatnya untuk mempelajari dan mengeluarkan hukum-hukum yang ada di dalam teksnya. Tetapi pada kenyataannya ada sikap yang tidak akademis terjadi di masyarakat dengan tidak menerima perbedaan pendapat manakala mengeluarkan hukum yang berkaitan dengan zakat dari nash-nash Alquran tersebut. Implementasi dari penafsiran nash-nash tersebut tidak hanya berimplikasi secara personal umat Islam namun juga pada negara dan lembaga. Penolakan terhadap regulasi yang mengatur zakat karena dianggap sebagai pembaruan hukum zakat yang ekstrim, tidak sesuai dengan pakem syariat yang dipahami selama ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan reformulasi makna fakir dan miskin dalam tafsir kontemporer dan implementasi pembaruannya pada regulasi Baznas. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis, yang peneliti mendeskripsikan makna fakir dan miskin dalam regulasi Baznas yang kemudian dibandingkan dengan menyajikan tafsir tentang fakir dan miskin dalam tafsir kontemporer. Hasil dari penelitian ini menunjukkan: Pertama, terjadi perbedaan ulama tentang definisi dan kriteria fakir dan miskin yang memberikan peluang penafsiran ulang, Kedua Baznas mengimplementasikan pembaruan hukum pada subjek fakir dan miskin (quasi makna). Ketiga, penerapan regulasi ini harus ditaati oleh masyarakat namun harus dibuka pintu kritik demi penyempurnaan regulasi dan living law.
Kajian Takhrij Al-Hadits dan Filosofis Terhadap Hadis Tentang Kesombongan dan Kemuliaan Hanya Milik Allah Nayirah, Nayirah; Fajeri, Samsul; Assya’bani, Ridhatullah; Husin, Husin; Rahmah, Hardiyanti; Al Rosyid, Muhammad Kahfi
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 6 : Al Qalam (November 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i6.2843

Abstract

Tujuan penulis meneliti hadits yang bertemakan “Kesombongan dan kemuliaan hanya milik Allah” ini adalah agar mengetahui makna secara filosofis dan lebih luas dari hadits ini, terkadang para pembaca hanya memahami sebuah hadits dari segi tekstual saja, tanpa mendalami makna sebenarnya, padahal pada hakikatnya, fitrah manusia sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah, yang tidak mempunyai kekuasaan apapun, yang tidak mempunyai kelebihan apapun, semua kelebihan dan kesempurnaan hanya milik Allah semata. Di dalam hadits tentang “kesombongan dan kemuliaan hanya milik Allah”, secara filosofis menjelaskan bahwa manusia itu tidak berhak memiliki sifat sombong dan merasa mulia, yang berhak memiliki semua itu hanya Allah semata, adapun manusia seharusnya sifat tawadu’ dan merendahkan diri. Secara kualitas, hadits ini memiliki banyak syawahid (penguat), diantaranya di dalam kitab Ibnu Majah dan Musnad Ahmad bin Hanbal, Adapun syawahid di sini sebagai penguat untuk hadits-hadits lainnya, sedangkan kedudukan status sanad dari berbagai kitab berbeda-beda, namun semua hadits ini shahih lighairihi, dikarenakan ada salah seorang perawi dalam hadits ini yang Mukhtalit diakhir umurnya. Hadits ini merupakan hadits Qudsy, Hadits yang difirmankan langsung oleh Allah, dan diriwayatkan langsung oleh Nabi Muhammad Saw.