<![CDATA[Disain jaringan internet dengan konektivitas berkarakter high-performance dan high-availability merupakan sebuah keniscayaan. Terganggunya dan menurunnya performa jaringan dapat menghambat siklus kerja organisasi yang mengandalkan konektivitas internet. Tidak terkecuali objek penelitian ini, SMAN 108 Jakarta, sebagai lembaga pendidikan formal yang mengandalkan siklus kerjanya dalam hal pengiriman data pokok dan administrasi sekolah serta proses pembelajaran, pada jaringan internet. Saat ini SMAN 108 Jakarta telah menggunakan dua ISP yang berbeda. Namun, pergantian jaringan utama ke jaringan cadangan masih dilakukan secara manual, sehingga menjadi salah satu bentuk inefisiensi. Dengan menerapkan failover dan load balancing diharapkan dapat meningkatkan efisiensi jaringan internet, karena secara otomatis mendistribusikan beban trafik pada dua jalur koneksi secara seimbang. Diantara metode yang dapat dipergunakan Nth dan Per Connection Classifier (PCC). Akan tetapi, perlu dilakukan untuk menilai metode yang paling tepat untuk diterapkan objek penelitian. Dalam penelitian ini dibandingkan kinerja dari metode Nth dan metode PCC. Dari hasil pengujian, metode Nth dapat membagi beban secara merata pada setiap ISP, sedangkan metode PCC hanya akan mengingat salah satu jalur gateway yang dilewati diawal saja. Namun, berdasarkan pengujian bandwidth, metode PCC lebih stabil dibandingkan pada metode Nth.Kata Kunci: Failover, Load Balancing, Nth, Per Connection Classifier (PCC).]]>
