Laston sebagai lapisan aus/AC-WC (Asphaltic Concrete-Wearing Course) atau sebagai lapis permukaan adalah suatu bagian dari lapis perkerasan yang berada pada bagian permukaan yang dimana bersentuhan langsung dengan ban kendaraan, lapisan tersebut harus memiliki ketahanan terhadap air, serta memiliki ketahahanan terhadap perubahan cuaca. Oleh karena itu campuran beraspal pada lapisan permukaan ini harus diperhatikan, apabila lapis permukaan memiliki campuran kurang baik maka dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada perkerasan dalam waktu yang singkat. Tujuan dari penelitian ini yakni agar dapat mengetahui karakteristik AC-WC dengan menggunakan Batu Gunung Bulu Tajongi Kabupaten Luwu Timur dan Serat Ijuk sebagai bahan tambahnya. Metode Penelitian ini yang digunakan karakteristik agregrat, karakteristik Filler, dan Karakteristik Aspal, merupakan data sekunder. Dilanjutkan dengan komposisi campuran AC-WC dengan kadar serat ijuk 0%, 1%, 2%, 3%, 4%. Hasil analisis dengan penambahan serat ijuk diperoleh nilai stabilitas minimum 1000 kg berada pada kadar serat ijuk 4,77% , dan stabilitas maksimal 1581,13 kg berada pada kadar serat ijuk 2,20%, nilai minimum VIM berada pada kadar serat ijuk 12,04%, nilai minimum Flow berada pada kadar serat ijuk 5,07%, nilai VMA minimum pada kadar serat ijuk 5,10%, dan nilai VFB telah memenuhi batas minimum yaitu 65% dari kadar serat ijuk 0% - 4%. Dengan pengujian Marshall Konvensional di peroleh hasil analisis pengujian benda uji dengan nilai stabilitas terendah dari kadar aspal 5 % memenuhi Standar Spesifikasi Bina Marga 2018. Sehingga dapat disimpulkan bahwa serat ijuk layak digunakan sebagai bahan tambah.