Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sudirman, Sudirman; Sismar, Andi; Difinubun, Yusron
Financial and Accounting Indonesian Research Vol 3 No 1 (2023): Financial and Accounting Indonesian Research
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36232/jurnalfairakuntansiunimuda.v3i1.4394

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode pengumpulan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan-perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian. Jumlah sampel penelitian adalah sebesar 12 perusahaan. Metode analisa yang digunakan yaitu analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara simultan atau bersama-sama kinerja keuangan dengan menggunakan alat ukur rasio likuiditas yang terdiri dari quick ratio, investing policy ratio, banking ratio, loan to assets ratio, dan cash ratio berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2019 – 2021 dan memberikan pengaruh yang kuat terhadap harga saham. Selain itu terdapat pula faktor diluar aspek fundamental (kinerja keuangan perusahaan) yang memberikan seperti tingkat inflasi, tingkat suku bunga, fluktuasi kurs valas, volume transaksi dan kondisi lingkungan yang mencakup kestabilan ekonomi dan politik. Secara parsial quick ratio, banking ratio, loan to assets ratio, dan cash ratio berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2019 – 2021, sedangkan untuk investing policy ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2019 – 2021. Quick ratio dan loan to assets ratio memiliki pengaruh negatif terhadap perubahan harga saham, yang berarti bahwa semakin tinggi rasio tersebut maka akan semakin rendah harga saham, begitu pula sebaliknya.
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN: Telaah Rasio Keuangan (Studi Pada PT. Jati Jaya Perkasa Mandiri Maros) Iskandar, Moch Resky; Nasir, Nasir; Sismar, Andi; Difinubun, Yusron
Financial and Accounting Indonesian Research Vol 3 No 1 (2023): Financial and Accounting Indonesian Research
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36232/jurnalfairakuntansiunimuda.v3i1.4417

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui rasio keuangan perusahaan. Untuk mengadakan penilaian berdasarkan analisis rasio keuangan agar penyusun rencana untuk kebijaksanaan yang akan datang dapat diperbaiki Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, yaitu penulis menggambarakan hasil observasi dan menganalisis data-data yang diperoleh di lapangan. analisa yang digunakan adalah analisis rasio keuangan terdiri dari Liquidity Ratio, Leverage Ratio , Aktivity ratio, dan Profitability Ratio, Hasil penelitian menemukan bahwa rasio likuiditas pada tahun 2021 sebesar 133,1 % , kemudian pada tahun 2022 tingkat likuiditas menurun menjadi 124,7 % atau turun sebesar 8,83 %.. Untuk solvabilitas PT Jati Jaya Perkasa Mandiri pada tahun 2021 berada pada level 232,6% , untuk tahun selanjutnya pada tahun 2022 solvabilitas sebesar 339,6% atau meningkat sebesar 107% dari tahun sebelumnya. Untuk rasio rentabilitas pada tahun 2021 sebesar 21,42% , kemudian pada tahun 2022 rentabilitas perusahaan mengalami peningkatan sebesar 10,79% atau berada pada level 32,21%. Untuk cash rasio pada tahun 2021 sebesar 73,1 % , kemudian pada tahun 2022 cash rasio perusahaan mengalami penurunan sebesar 7 % atau berada pada level 66,1 %. Kinerja keuangan yang dicapai oleh perusahaan dengan menggunakan rasio likuiditas , solvabilitas dan rentabilitas sudah cukup baik dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan sudah mendekati standar industri yaitu 1:2 atau berada diatas 100%. Dan jika dilihat dari cash rasionya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar dengan kas kurang baik.