Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PARTISIPASI PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN PRESIDEN 2019 (Studi pada Mahasiswa FISIP UIN Ar-Raniry Banda Aceh) Sani, Abdullah; Al-Qardhawy, M. Yusuf
Jurnal Real Riset Vol 6, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jrr.v6i1.2160

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh media sosial terhadap pemilih pemula pada pemilihan presiden tahun 2019 dan signifikansinya terhadap mahasiswa Fakultas Ilmu Politik Universitas Islam Ar-Raniry Banda Aceh. Pemilu adalah sarana sirkulasi kekuasaan dari satu rezim kepada rezim lainnya. Seharusnya sistem demokrasi tidak dimaknai sebagai ajang kompetisi, tetapi sebagai wujud kontestasi untuk memilih dan menentukan leader politik yang membawa masyarakat, bangsa, dan negara sesuai tujuan dari konstitusi suatu negara. Masyarakat sebagai penentu arah kebijakan negara dengan suara mereka seharusnya mampu merubah kehidupan politik ke arah yang lebih baik. Keberadaan komponen masyarakat khususnya para pemilih pemula yang persentasenya di atas 50% suara mereka pada setiap kontestasi demokrasi lima tahunan adalah penentu besar lahirnya pemimpin-pemimpin bangsa di setiap level menjadi salah satu suprastruktur politik penting. Mahasiswa adalah komponen bangsa yang merupakan generasi penerus bangsa bukan hanya menjadi agent of change di negeri ini, tetapi mereka sebagai lokomotif perbaikan bangsa. Pada pemilu 2019 silam mahasiswa yang memberikan hak politik mereka bukan angka sedikit, diperkirakan tidak kurang 50% suara mahasiswa sebagai penentu lahirnya pemimpin bangsa. Salah satu infrastruktur yang lazim saat ini digunakan oleh mahasiswa sebagai pemilih pemula adalah mediasi sosial. Media sosial dalam varian bentuk informasi yang diterima oleh pemilih pemula mencapai angka 30% hingga 40% persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi pemilih pemula pada pemilihan presiden 2019. Mereka menjadikan media sosial sebagai sumber informasi politik yang mudah diakses. Informasi dari media sosial ini mendorong peningkatan partisipasi pemilih pemula untuk mengambil sikap politik mereka terhadap pasangan calon presiden pada pemilu 2019. Para pemilih pemula dapat mengenal dan mengetahui visi-misi yang disampaikan para calon. Hal ini dibuktikan dari saat wawancara hampir semuanya merujuk kepada jawaban bahwa media sosial berhasil mempengaruhi partisipasi mereka sebagai partisipasi pemula. Media sosial terutama Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok sangat mempengaruhi sikap politik mahasiswa Fakultas Ilmu Politik UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada pemilihan presiden tahun 2019.Kata Kunci: Media Sosial, Pemilih Pemula, dan Pemilihan Presiden
Eksistensi Mejelis Permusyawaratan Ulama Dan Lembaga Wali Nanggroe Dalam Sosiokultural Dan Hukum Di Aceh Sani, Abdullah; Rasyid, M. Nur; Al-Qardhawy, M. Yusuf
Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced Vol. 2 No. 3 (2024): Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and A
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/future.v2i3.182

Abstract

Aceh adalah salah satu provinsi di Indonesia yang diakui secara resmi oleh negara sebagai daerah yang memiliki otonomi khusus yang bersifat istimewa sekaligus sebagai daerah khusus. Keistimewaan dan kekhususan Aceh bukan hanya sebagai daerah pertama di Nusantara tempat masuk dan berkembangnya Islam di kawasan Asia Tenggara, tetapi Aceh adalah sebagai Daerah Modal lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Saat ini paling tidak terdapat sepuluh lembaga keistimewaan dan kekhususan Aceh yang diakui oleh negara, antara lain: Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Lembaga Wali Nanggroe (LWN), Majelis Adat Aceh (MAA), dan lain-lain. Jenis penelitian ini adalah yuridis normatif di mana data diperoleh dari hasil penelusuran dokumen atau norma hukum berupa undang-undang, qanun dan berbagai norma hukum lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja lembaga-lembaga keistimewaan dan kekhususan Aceh dalam memperkuat sosiokultural di Aceh sekaligus mengidentifikasi fungsi, peran, tugas, dan wewenangnya dalam sistem hukum nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi, peran, dan wewenang MPU cukup besar dan mengikat setiap kebjakan pemerintah di Aceh. Kemudian keberadaan LWN belum mampu menjadi lembaga yang berhasil meninggikan dinul Islam dan fungsinya belum sesuai yang diharapkan oleh norma hukum serta manfaatnya belum begitu terasa dalam masyarakat. Keberadaan MPU dan LWN dapat memperkuat sistem ketatanegaraan Indonesia sebagai negara kesatuan. Eksistensi kedua lembaga ini tidak bertentangan dengan konstitusi Indonesia dan sistem hukum nasional. Adapun saran dari penelitian ini adalah agar kedua lembaga ini harus saling koordinasi dan penyamaan visi-misi dalam mewujudkan sosiokultural Aceh. Karena Aceh memiliki sejarah panjang dalam percaturan dunia, diharapkan semua lembaga keistimewaan dan kekhususan Aceh berada di bawah LWN.