Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN FEBRIS DENGAN PEMBERIAN INTERVENSI RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT Nola Andriani; Siti Kusnul Khatimah; Neneng, Neneng
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 4 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i4.5070

Abstract

Latar Belakang:. Demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh di atas keadaan normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Sebagian besar demam pada anak merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas (termoregulasi) di hipotalamus ada beberapa tindakan farmakologis dan non farmakologis untuk mengelola demam. Pemberian obat antipiretik adalah salah satu terapi farmakologi untuk mengatasi demam seperti paracetamol. Sedangkan contoh terapi non-farmakologis seperti terapi rendam kaki dengan air hangat. Beberapa penelitian telah dilaporkan bahwa demam dapat diobati secara alami tanpa efek samping seperti terapi rendam kaki air hangat
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGUE HEMORAGIC FEVER DENGAN PEMBERIAN TERAPI WATER TEPID SPONGE DAN EDUKASI TENTANG 3M PLUS DI RUMAH SAKIT TANGERANG Dewi, Meta Apriyanti; Siti Kusnul Khatimah; Siti Napsiah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v6i1.5160

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Pasien dengan Dengue Hemoragic Fever (DHF) merupakan penyakit yang menular karena virus dengue lalu ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti yang sering ditandai dengan demam. Salah satu penatalksanaan demam atau bisa di sebut hipertermi yaitu dengan tindakan non farmakologis dengan Tindakan Water Tepid Sponge. Jumlah pasien anak di RS Tangerang dengan Dengue Hemoragic Fever atau DBD pada bulan Januari - Juni tahun 2023 terdapat 51 kasus, dengan pasien yang meniggal sebanyak 2 pasien. Tujuan: Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien Dengue Hemoragic Fever (DHF) dan untuk mengetahui efektifitas terapi Water Tepid Sponge terhadap penanganan demam (hipertermi) pada anak di ruang dahlia bawah RS Tangerang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan melakukan asuhan keperawatan pada satu orang anak yang menderita Dengue Hemoragic Fever (DHF) yang mengalami peningkatan suhu tubuh dengan menggunakan intervensi Water Tepid Sponge (WTS). Hasil: Adanya penurunan suhu tubuh setelah dilakukan terapi Water Tepid Sponge (WTS) selama 3 hari di ruang dahlia bawah RSUD Tangerang. Kesimpulan: Tindakan Water Tepid Sponge (WTS) efektif digunakan dalam menurunkan demam (hipertermi) pada pasien dengan masalah Dengue Hemoragic Fever (DHF). Kata Kunci: DHF, Water Tepid Sponge, 3M PLUS ABSTRACT Background: Patients with Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease because the dengue virus is transmitted via the Aedes Aegypti mosquito which is often characterized by fever. One of the treatments for fever or what can be called hyperthermia is non-pharmacological action using the Water Tepid Sponge Action. The number of pediatric patients at Tangerang District Hospital with Dengue Hemorrhagic Fever or DBD in January - June 2023 was 51 cases, with 2 patients dying. Objective: To determine nursing care for Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) patients and to determine the effectiveness of Water Tepid Sponge therapy in treating fever (hyperthermia) in children in the dahlia room under the Tangerang Regency Regional Hospital. Method: This research uses a case study method by providing nursing care to one child suffering from Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) who experienced an increase in body temperature using the Water Tepid Sponge (WTS) intervention. Results: There was a decrease in body temperature after undergoing Water Tepid Sponge (WTS) therapy for 3 days in the dahlia room under the Tangerang District Hospital. Conclusion: The Water Tepid Sponge (WTS) action is effective in reducing fever (hyperthermia) in patients with Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Keywords: DHF, Water Tepid Sponge, 3M PLUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GASTROENTRITIS DENGAN PEMBERIAN TERAPI MADU DI RUMAH SAKIT Eka Haniawati; Siti Kusnul Khatimah; Neneng Gantini
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v6i1.5174

Abstract

Latar Belakang : Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair. Rumusan Masalah : Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien tersebut, maka penulis menarik rumusan masalah dalam Asuhan Keperawatan Pada pasien Gastroentritis Dengan Pemberian Terapi Madu. Tujuan : untuk memberikan Asuhan Keperawatan Pada pasien Gastroentritis Dengan Pemberian Terapi Madu. Kesimpulan : Asuhan keperawatan yang diawali dengan pengkajian secara menyeluruh meliputi pengkajian pemeriksaan TTV, pemeriksaan fisik, Riwayat Kesehatan dan pemeriksaan penunjang. Berdasarkan pemaparan asuhan keperawatan mengenai pelaksanaan pemberian terapi madu pada pasien gastroenteritis di Rumah Sakit Tangerang dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi madu dari hari pertama sampai hari ke tiga sudah mengalami perubahan dan terlihat efektifitasnya. Intervensi pemberian terapi madu berdasarkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh banyak peneliti.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KEJANG DEMAM KOMPLEK (KDK) DENGAN PEMBERIAN KOMPRES BAWANG MERAH DAN EDUKASI PENCEGAHAN KEJANG DI RUMAH SAKIT Fitria Rahma Wandari; Siti Kusnul Khatimah; Siti Napsiah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v6i1.5175

Abstract

Latar Belakang Kejang demam merupakan bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 38.00C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Pendapat para ahli kejang demam sering terjadi pada waktu anak berusia antara 6 bulan sampai 5 tahun. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit, terdapat pasien dengan diagnosa (KDK) sebanyak 4 pasien terhitung dari bulan Januari-Desember 2024. Hasil dari penelitian dengan menggunakan pemberian kompres bawang merah merupakan teknik nonfarmakologi dalam menurunkan suhu tubuh pada anak. Saran dari penelitian ini adalah intervensi dapat dilakukan oleh tenaga medis untuk menurunkan suhu tubuh anak mencegah kejang demam.