Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan nilai-nilai puisi “Sajak Cinta” dan minat generasi muda terhadap karya Kiai Haji Mustofa Bisri, beliau merupakan ulama sekaligus penyair yang religius. Dalam puisi tersebut menunjukkan nilai dan pesan yang sangat luas. Makna cinta dalam puisi tersebut bukan hanya ditafsirkan tentang sekedar hubungan antara pria dan wanita tapi, lebih dari itu. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Adapun sajak yang digunakan dalam puisi tersebut ada yang bersifat simbolik sebagai penarik yang tidak bisa disampaikan melalui teks, namun diksi yang digunakan selalu mencerminkan keindahan dan kelembutan oleh karena itu, puisi Gusmus menjadi suatu lirikan yang banyak digemari di kalangan remaja saat ini.