Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Media Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

BEDA PENGARUH ECCENTRIC EXERCISE DAN PASSIVE STRETCHING PADA PENERAPAN ULTRASOUND TERHADAP PENURUNAN NYERI PENDERITA TENNIS ELBOW TIPE II DI KAMPUS JURUSAN FISIOTERAPI POLTEKKES MAKASSAR: Different Effects of Eccentric Exercise and Passive Stretching on the Application of Ultrasound to Reduce Pain in Tennis Elbow Type II Patients in the Campus of Physiotherapy Department, Health Polytechnic of Makassar Hikmah, Nurul; Ramba, Yonathan; Arpandjaman
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13 No 2 (2021): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v13i2.39

Abstract

Latar Belakang : Tennis Elbow adalah keluhan nyeri pada lengan bawah yang biasanya menjalar ke area dorsum tangan karena peradangan atau degenerasi non spesifik pada otot ekstensor carpi radialis brevis (ECRB) di epikondilus lateral humerus. Hal ini didiagnosis secara klinis oleh sensasi rasa sakit dan nyeri tekan pada epikondilus lateral humerus yang memperparah selama dorsi fleksi pada wrist yang dibatasi. Metode : Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan ramdomized pre test-post test two group design. Penelitian ini terdiri dari 2 kelompok sampel yaitu kelompok perlakuan 1 yang diberikan inervensi Eccentric Exercise dan Ultrasound dan kelompok perlakuan 2 yang diberikan intervensi Passive Streatching dan Ultrasound. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Fisioterapi yang menderita Tennis Elbow Tipe II dengan kriteria inklusi dan eksklusi dalam pengambilan sampel. Hasil : nilai rerata tennis elbow pada kelompok Perlakuan Pertama (Ultrasound dan Eccentric Exercise) yaitu nilai P=0,012 < 0.05 dimana pre test sebesar 6,650±1,046 dan post test sebesar 4,150±0,594 dengan rerata selisih sebesar 4,49±1,035 yang berarti terjadi peningkatan rata-rata Tennis Elbow sebesar 4,49 setelah intervensi (Ultrasound dan Eccentric Exercise). Nilai rerata Tennis Elbow pre test kelompok Perlakuan Dua (Ultrasound dan Pasif Stretching) dengan nilai P=0,022<0,05 dan nilai pre tes sebebesar 4,180±0,925 dan post test sebesar 2,490±1,080 dengan rerata selisih sebesar 2,69±1,178, yang berarti terjadi peningkatan rata-rata Tennis Elbow sebesar 2,69 setelah intervensi (Ultrasound dan Pasif Stretching).Hasil uji mann-withney test yaitu nilai p < 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan rerata yang signifikan antara kelompok perlakuan pertama (Ultrasound dan Eccentrik Exercise) dan kelompok perlakuan kedua (Ultrasound dan Pasif Stretching). Hal ini menunjukkan bahwa Ultrasound dan Eccentrik Exercise lebih efektif secara signifikan dibandingkan dengan Ultrasound dan Pasif Stretching terhadap penurunan VAS pada penderita Tennis Elbow Tipe II. Kesimpulan : Intervensi Ultrasound dan Eccentric Exercise lebih berpengaruh secara signifikan dibandingkan pemberian Ultrasound dan Passive Stretching terhadap Penurunan Nyeri Pada Penderita Tennis Elbow tipe II. Kata Kunci : Ultrasound, Eccentric Exercise, Passive Streching, Tennis Elbow Tipe II
PENGARUH PEMBERIAN ABDOMINAL EXERCISE TERHADAP PERUBAHAN NYERI DYSMENORRHEA PRIMER PADA SISWI KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH LIMBUNG: The Effect Of Giving Abdominal Exercise To Changes In Primary Dysmenorrhea Pain In The Eighth Grade Students Of The Muhammadiyah Limbung Junior High School Arpandjaman; Aridha, Rini; Muthiah, Siti; Anshar
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 1 (2022): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v14i1.42

Abstract

Latar belakang: Dysmenorrhea primer merupakan salah satu keluhan ginekologi yang paling umum pada perempuan muda yang dirasakan menyerupai kram di abdomen bagian bawah tanpa adanya gangguan reproduksi wanita dan disertai nyeri hebat dan biasanya juga disertai mual, pusing, bahkan pingsan sehingga mengganggu aktivitas belajar, kehadiran siswa dan kegiatan lain disekolah. Metode: Penelitian ini adalah penelitian pra eksperimental dengan pre test – post test one group design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian abdominal exercise terhadap perubahan nyeri dysmenorrhea primer. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Limbung kabupaten Gowa dengan sampel siswi yang mengalami dysmenorrhea primer yang sesuai dengan criteria inklusi. Jumlah sampel berjumlah 26 orang dengan menggunakan rumus pengambilan sampel yaitu slovin yang diberikan intervensi berupa abdominal exercise dan diukur dengan menggunakan Visual Analogue Scale (VAS). Hasil: Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai signifikan 0,000 ( p< 0,05 ) artinya terdapat pengaruh yang bermakna pada pemberian latihan abdominal exercise terhadap perubahan nyeri dysmenorrhea primer. Kesimpulan: Kesimpulan pemberian abdominal exercise memiliki pengaruh yang bermakna terhadap perubahan nyeri pada dysmeneorrhea primer pada siswi SMP. Kata Kunci: Dysmenorrhea primer, abdominal exercise, siswi SMP.
MULLIGAN BENT LEG RAISE DENGAN SWISS BALL EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PENDERITA LOW BACK PAIN NON-SPESIFIK : Mulligan Bent Leg Raise With Swiss Ball Exercise on Pain Reduction in Patients with Non-Specific Low Back Pain Arpandjaman; Hendrik; Nurnanengsih; Hakim, Supartina; Thahir, Muh
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 1 (2024): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v16i1.699

Abstract

Nyeri punggung bawah non spesifik adalah nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh kerusakan jaringan yang menyebabkan keterbatasan LGS, Postur tubuh yang buruk juga merupakan salah satu penyebab kerusakan jaringan karena posisi tulang belakang yang tidak efektif dan lekukan yang tertekan dalam jangka waktu yang relatif lama, sehingga menimbulkan trauma.Jenis penelitian ini adalah penelitian two Groups Pretest-Posttest Design.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pemberian mulligan bent leg raise dengan swiss ball exercise terhadap intesitas nyeri pada penderita low back pain non-spesifik.dengan teknik simple random sampling, dengan Jumlah sampel sebanyak 24 orang. Data yang diperoleh terlebih dahulu di uji menggunakan Shapiro wilk dan diperoleh hasil nilai pre test p > 0,05. Hasil penelitian berdasarkan uji paired sampel t pada kelompok perlakuan nilai p= 0.000 (p <0.05) menujukan terdapat perbedaan pengaruh pemberian perbedaan pemberian mulligan bent leg raise dengan swiss ball exercise terhadap intesitas nyeri pada penderita low back pain non-spesifik, Pemberian latihan mulligan bent leg raise lebih efektif dari pada latihan swiss ball exercise terhadap penurunan nyeri pada penderita low back pain non-spesifik