Hadi, Muhammad Syamsoel
Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) PADA SISTEM TUMPANGSARI DENGAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) Sitorus, C.G.E; Sunyoto, Sunyoto; Hadi, Muhammad Syamsoel; Kamal, Muhammad
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.005 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i3.1957

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kerapatan tanaman, perbedaan varietas, dan interaksi antara tingkat kerapatan tanaman dan varietas tanaman sorgum terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum yang ditumpangsarikan dengan ubi kayu. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaaan BPTP (Balai Pengkajian TeknologiPertanian) Natar, Lampung Selatan, pada bulan Agustus 2014 sampai November 2014. Perlakuan disusun secara faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok, dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah varietas yang terdiri dari varietas Numbu, Keller dan Wray. Faktor kedua adalah kerapatanan tanaman yang terdiri dari kerapatan satu, sua, tiga, dan empat tanaman per lubang tanam. Petak percobaan pada penelitian ini berukuran 5 m x 4 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan tanaman mempengaruhi komponen pertumbuhan dan komponen hasil tanaman sorgum pada sistem tumpangsari dengan ubi kayu. Varietas tanaman sorgum berpengaruh pada beberapa komponen pertumbuhan tanaman sorgum dan secara nyata mempengaruhi hasil tanaman sorgum. Varietas Numbu memberikan hasil yang terbaik bila dibandingkan dengan Varietas Keller dan Wray. Kombinasi antara varietas dan kerapatan tanaman berpengaruh terhadap komponen pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum. Penggunaan Varietas Numbu dengan kerapatan 2 tanaman/ lubang menunjukkan pertumbuhan tanaman yang lebih baik dibanding dengan kedua lainnya, dan penggunaan Varietas Keller dengan kerapatan 1 tanaman/ lubang menunjukkan bobot berangkasan tertinggi (410 gram per tamanan) dibandingkan yang lainnya.