Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Antara Kecerdasaan Spiritual dengan Perilaku Merundung pada Remaja SMP Al Irsyad Cilacap Trimeilia Suprihatiningsih; Dwi Maryanti; Ida Ariani
Jurnal Multidisiplin Madani Vol. 2 No. 1 (2022): January 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.053 KB)

Abstract

Bullying is a type of conduct disorder and antisocial behavior that makes the group of children with the largest mental disorder. Spiritual factors or religiosity are also associated with juvenile delinquency. The purpose of this study was to determine the relationship between spiritual intelligence and bullying behavior in adolescents at Al Irsyad Middle School, Cilacap. This research is a correlation research with cross sectional design. The sample in this study were students of class VIII and IX at SMP Al Irsyad Cilacap as many as 69 respondents. The sampling technique used was purposive sampling. Data analysis used univariate test to determine the frequency distribution of each variable and bivariate using the Spearman-rank test. The results showed that there was a significant relationship between spiritual intelligence and bullying behavior in students (p value 0.000).
EDUKASI TENTANG HIV/AIDS DAN PERUBAHAN PUBERTAS PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR Agus Prasetyo; Sarwa Sarwa; Dwi Maryanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.07 KB)

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat menyerang semua usia. Data dari Kementerian Kesehatan RepublikIndonesia menunjukkan bahwa sekitar 3 persen dari penderita HIV-AIDS di Indonesia adalah anak-anak berusia dibawah 14 tahun. Di Kabupaten Cilacap penderita HIV/AIDS usia 10-14 tahun rata-rata 0,4 penderita per tahun. Maka diperlukan suatu antisipasi dalam rangka penanggulangan HIV/AIDS berupa kegiatan yang bertujuan mengantisipasi penularan HIV/AIDS sejak dini melalui edukasi tentang HIV/AIDS dan perubahan pubertas pada siswa kelas VI di SD IT Buah Hati Cilacap. Berdasarkan hasil studi pendahuluan ditemukan data 7 siswi yang mengalami menstruasi dan 5 siswa yang sudah mengalami mimpi basah. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa siswa sudah mulai matang secara fisik pada sistem reproduksinya akan tetapi belum matang secara psikologis dalam menyikapi kondisi tersebut. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan kegiatan promotif dan preventif melalui pemaparan materi dan video menggunakan media laptop dan LCD. Evaluasi dilakukan dengan membagikan kuesioner tentang pubertas dan HIV/AIDS. Hasil kegiatan didapatkan terjadi peningkatan rerata nilai post tes sebesar 66,6% pada pengetahuan tentang HIV/AIDS dan peningkatan rerata nilai post tes sebesar 87% pada pengetahuan tentang perubahan pubertas. Kesimpulan kegiatan ini adalah edukasi meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan Pubertas.
Edukasi Esensial Pemilihan Penganan Sehat bagi Siswa Sekolah Dasar di SDIT Buah Hati Kabupaten Cilacap Dwi Maryanti
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) Vol. 2 No. 3 (2022): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI)
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpkmi.v2i3.573

Abstract

Salah satu hak anak yang tercantum dalam konvensi hak anak adalah anak berhak mendapatkan penganan bergizi. Keamanan penganan bergizi tentu menjadi tanggung jawab dimana anak berada seperti di rumah dan di sekolah. Edukasi esensial memilih penganan sehat bagi siswa sekolah dasar dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang jenis penganan sehat, kandungan penganan sehat dan cara memilih penganan sehat. Metode yang digunakan yaitu dengan ceramah, diskusi dan demonstrasi dengan media leaflet tentang pemilihan penganan sehat. Sasaran adalah siswa kelas 3 SDIT Buah Hati. Peningkatan pengetahuan diukur dengan pemberian pre dan post test pada siswa. Hasil : kegiatan Pengabdian meningkatkan pengetahuan sasaran dengan nilai posttest (86,03±12,10) dan hasil nilai pretest (75,61±12,27). Keaktifan siswa mencapai 95% dalam menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh tim. Kesimpulan: Edukasi dengan ceramah dan demonstrasi dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang esensial memilih penganan sehat.
Inovasi Elektronic Stunting Prevention Mobile Education (E-Supreme) untuk Remaja Tahun 2022 Dwi Maryanti; Trimeilia Suprihatiningsih; Zulfikar Yusya Mubarak
Abdimas Mandalika Vol 3, No 1 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/am.v3i1.16861

Abstract

Abstract:  The stunting prevalence rate in 2021 will be 24.4%. The distribution of stunting events in 2021 and the results of the Indonesian Nutrition Status Study (SSGI) for the January–December 2021 period show that three provinces with a stunting incidence rate of 30–39% are NTT, NTB, and West Sulawesi. Central Java has a stunting distribution of 20–29%. The main problem causing the high rate of stunting in Indonesia is a combination of low awareness of stunting andThe aim is to increase youth's knowledge about stunting. Method: using the Electronic Stunting Prevention Mobile Education Application Innovation (E-Supreme) application. Results: It is known that the average pre-test score is 66, and the average post-test result is 80. The E-Supreme application can be used as an innovative medium to increase stunting knowledge. E-Supreme's innovative media can be downloaded for easy use on Android-based gadgets.Abstrak: Angka prevalensi stunting pada tahun 2021 sebesar 24,4%. Sebaran kejadian stunting tahun 2021, hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) periode Januari-Desember 2021 diketahui 3 Propinsi dengan besaran kejadian stunting 30-39% adalah NTT, NTB dan Sulawesi Barat. Jawa Tengah memiliki sebaran stunting sebesar 20-29%. Permasalahan utama yang menyebabkan masih tingginya stunting di Indonesia adalah kombinasi antara rendahnya kesadaran stunting. Tujuan meningkatkan pengetahuan remaja tentang stunting. Metode : menggunakan aplikasi Electronic Stunting Prevention Mobile Education Application Innovation (E-Supreme). Hasil pengabdian bahwa skor rata-rata pre tes adalah 66 dan hasil rata-rata post test didapatkan 80. Aplikasi  E-Supreme  dapat  digunakan  sebagai  media  inovatif  untuk  meningkatkan pengetahuan stunting. Media inovatif E-Supreme dapat diunduh untuk dengan mudah digunakan pada gadget berbasis android 13.