Hai’ah Tahfizh Al-Qur’an (HTQ) menjadi sebuah lembaga yang identik dengan Al-Qur’an di lingkungan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Hal ini dibuktikan dengan berbagai kegiatan yang selalu berkorelasi dengan upaya membumikan Al-Qur’an di lingkungan terkait. Melalui hal ini, tampak bahwa al-Qur’an diresepsi sedemikian rupa di lembaga ini. Pertanyaannya pun muncul, bagaimana pola dan potret resepsi tersebut eksis? Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan model analisis interpretatif kajian ini menunjukkan bahwa pola respesi Lembaga Hai’ah Tahfidz Al-Qur’an. Pertama, resepsi eksegesis hal ini tampak dari keberadaan kajian tafsir dan pelatihan karya tulis ilmiah Al-Qur’an; melalui dua kegiatan ini, peserta HTQ diberikan bekal untuk memahami al-Qur’an secara kontekstual. Kedua, resepsi estetis sebagaimana tercermin dari keberadaan pelatihan kaligrafi, tartil dan tilawah dan pelatihan Qira’ah Sab’ah. Berbagai kegiatan ini dengan sendirinya menjadikan para peserta dapat merasakan nilai-nilai estatis yang terkandung dalam al-Qur’an, baik yang berkaitan dengan seni suara maupun seni tulis atau gambar. Ketiga, resepsi fungsional, hal ini, misalnya, dapat dilihat dari adanya pelatihan Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ) dan kegiatan SYAUQI. Dua kegiatan ini jelas menjadi bagian tidak terpisahkan dari bagaimana menjadikan keahlian tertentu yang berkaitan dengan al-Qur’an dapat memberikan imbas secara spesifik.