Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT MENGENAI PHBS RUMAH TANGGA PADA PENYAKIT DIARE DI KELURAHAN KEDAMIN HULU KECAMATAN PUTUSSIBAU SELATAN Lia Okta Wahyuni; Malik Saepudin; Moh. Adib
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 1 No 2 (2022): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v1i2.60

Abstract

Diarrhea is one of the environmental-based infectious diseases which is still an important health problem when viewed from the morbidity and mortality rates in Indonesia. The causes of diarrheal disease are increasing, among others, due to the lack of public knowledge about clean and healthy living behavior which of course has an impact on public health. This type of research is an observational study with a descriptive approach, which describes the level of knowledge and behavior of the community regarding clean and healthy living behavior and diarrheal diseases in Kedamin Hulu urban village, South Putussibau sub-district. The data obtained are presented in the form of a frequency distribution table. The results of this study indicate the level of knowledge in the good category (46%), moderate (30%), less (24%). Clean and healthy behavior (46%), not clean and healthy behavior (54%). Respondents who experienced diarrhea (55%), who were not sick (45%). The level of public knowledge about clean and healthy living behavior is good but in the behavior of daily life, people have not implemented clean and healthy living behavior so there are still some cases of diarrheal disease caused by clean and healthy living behavior that has not been implemented properly.
HUBUNGAN CURAH HUJAN, PENGETAHUAN DAN PERILAKU TERHADAP SUSPEK KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI MASA PANDEMI DI PUSKESMAS ALIANYANG KOTA PONTIANAK Amrullah; Moh. Adib; Fara Chitra
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 1 No 1 (2022): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v1i1.67

Abstract

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Indonesia merupakan salah satu negara tropis di dunia yang termasuk wilayah endemik terhadap penyakit demam berdarah dengue, angka terjadinya kasus Demam Berdarah Dengue mengalami peningkatan secara drastis di seluruh indonesia dalam beberapa tahun terakhir, diperkirakan 50-100 juta orang di seluruh dunia terinfeksi Demam Berdarah Dengue setiap tahunnya. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan curah hujan, pengetahuan dan perilaku terhadap suspek kejadian Demam Berdarah Dengue di masa pandemi di wilayah kerja puskesmas alianyang sungai bangkong kota pontianak. Penelitian ini merupakan survei yang bersifat Observasional dengan pendekatan Case-control (Kasus Kontrol). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 responden yang terdiri dari 28 kasus 56 kontrol uji statistik che square. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan curah hujan pengetahuan dan perilaku terhadap kejadian suspek demam berdarah dengue, didapatkan hasil Curah hujan tahun 2019 nilai p-value =0,045 (<0,05), Curah hujan tahun 2020 nilai p-value =0,015 (<0,05), Pengetahuan p-value = 0.000 dimana nilai ini kurang dari nilai taraf signfikansi yaitu sebesar ɑ = 0.05 (p-value < 0.05) dengan nilai OR = 4,857, Perilaku p-value = 0.002 dimana nilai ini kurang dari nilai taraf signfikansi yaitu sebesar ɑ = 0.05 (p-value < 0.05) dengan nilai OR = 4,375. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi instansi kesehatan agar tetap melakukan pengawasan dalam pencegahan demam berdarah di masyarakat yang berguna menurunkan angka kejadian demam berdarah dengue.
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU KELUARGA TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS I KOTA PONTIANAK 2021 Endi Maulana Putra; Moh. Adib; Bambang Prayitno
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 1 No 1 (2022): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v1i1.71

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi yang menyerang organ saluran pernapasan dengan kondisi akut. Penyakit ini terjadi disebabkan adanya agent infeksius berupa virus, bakteri dan jamur. Penderita ISPA meningkat disetiap tahunnya. Jumlah kunjungan pasien ISPA 2015 berjumlah 3.892 kasus sedangkan pada tahun 2016 menurun menjadi 3.238 kasus, tahun 2017 meningkat menjadi 3.325 kasus, dan tahun 2020 menurun menjadi 500 kasus, akan tetapi kasus ISPA di wilayah Puskesmas Perumnas I merupakan kasus yang tertinggi dari 19 Puskesmas di Kota Pontianak. Berdasarkan data tersebut, jumlah penderita ISPA pada balita tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Perumnas I. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dan perilaku keluarga terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Perumnas I Kota Pontianak. Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat observasional dengan pendekatan Case-control (kasus kontrol). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 balita yang terdiri dari 22 balita kasus dan 44 balita kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara kepadatan hunian (p=0,029; OR=3,750), suhu ruangan (p=0,043; OR=3,724), kelembaban ruangan (p=0,011; OR=4,911), lantai rumah (p=0,012; OR=4,667), kebiasaan merokok (p=0,028; OR=4,080) sedangkan luas ventilasi (p=0,066; OR=3,200), dinding rumah (p=0,350; OR=2,100), kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk (p=0,230; OR=2,222), kebiasaan membuka jendela (p=0,184; OR=2,320) tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian ISPA pada balita. Hal tersebut disarankan masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi lingkungan rumah seperti kepadatan hunian ruangan yang boleh dihuni 8m2/orang, menjaga kestabilan suhu dan kelembaban rumah dengan sering membuka ventilasi atau jendela, memperhatikan apabila kondisi lantai kotor dan berdebu maka segera dibersihkan, serta kepada pihak orang tua untuk tidak merokok berada di dalam rumah maupun di dekat balita agar tidak menjadi pemicu terjadinya ISPA pada balita.
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIANTAN TENGAH PADA TAHUN 2021 Selti Lidiana; Malik Saepudin; Moh. Adib
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 1 No 1 (2022): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v1i1.76

Abstract

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan dan merupakan masalah kesehatan terbesar di Indonesia dikarenakan masih buruknya kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik, maupun rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Siantan Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan pendekatan case control atau kasus kontrol. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Siantan Tengah Kelurahan Siantan Tengah. Obyek yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada diwilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Hasil dari penelitian diketahui bahwa tidak ada hubungan antara sarana jamban keluarga dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Siantan Tengah dengan OR = 2,563, p-value = 0,085, ada hubungan antara sumber air bersih dengan kejadian diare dengan OR = 5,688, p-value = 0,001, ada hubungan antara sumber air minum dengan kejadian diare dengan OR = 0,000, p-value = 0,021, ada hubungan antara sarana tempat penyimpanan sampah dengan kejadian diare OR = 3,717, p-value = 0,014, dan tidak ada hubungan antara sarana tempat mencuci tangan dengan kejadian diare dengan OR = 0,755, p-value = 0,600.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI DESA ARANG LIMBUNG KECAMATAN SUNGAI RAYA Ekis Kurniawati; Bambang Prayitno; Moh. Adib
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 1 No 2 (2022): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v1i2.158

Abstract

Salah satu upaya penting untuk meningkatkan drajat Kesehatan adalah pengadaan lingkungan yang sehat bagi masyarakat, salah satunya memiliki jamban sehat. Kepemilikan jamban termasuk dalam sanitasi dasar yang diperlukan untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Dengan tersedianya jamban yang memenuhi syarat Kesehatan sehingga dapat terhindar dari penyakit berbasis lingkungan, seperti tifoid, paratifoid, disentri dan diare. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat terhadap kepemilikan jamban sehat di Desa Arang Limbung Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriftif. Populasi penelitian sebanyak 4080 KK dan sampel yang diambil yaitu 94 KK dengan menggunakan rumus Slovin. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah tingkat perilaku sangat baik (47,8%) perilaku kurang baik (36,2%). Pengetahuan kurang baik (63,8%), pengetahuan sangat baik (25,5%). Pendidikan rendah (82,9%) pendidikan tinggi (17,2%). Pendapatan tinggi (68,8%) pendapatan rendah (31,9%). kepemilikan jamban (79,7%) tidak memiliki jamban (20,2%).
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) PADA GURU DI SD 16 PONTIANAK UTARA Yuliana Herlina; Taufik Anwar; Moh. Adib
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 1 No 2 (2022): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v1i2.161

Abstract

Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu upaya pencegahan melalui tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan sabun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) pada guru di SD Pontianak Utara. Populasi penelitian ini adalah seluruh Guru di SD 16 Pontianak Utara berjumlah 24 orang, dan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari 24 responden, didapat persentase 96,67% hasil pengetahuan kriteria baik dan 66,67% hasil perilaku kriteria cukup baik. Kesimpulan penelitian ini adalah hampir seluruh responden berpengetahuan kriteria baik, dan lebih dari sebagian yang kriteria perilakunya cukup baik. Saran diharapkan bagi peneliti yang selanjutnya lebih lanjut meneliti hubungan pengetahuan dan perilaku terhadap cuci tangan pakai sabun.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN dan PERILAKU PELAKSANAAN PROGRAM TIM UKS di SDN 09 SUNGAI KAKAP Ermalia Putri; Moh. Adib; Asmadi
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 2 No 1 (2023): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v2i1.241

Abstract

Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Kakap merupakan sekolah yang aktif dalam menjalankan program UKS. Sekolah ini juga menjadi sekolah sehat percontohan yang ada di Sungai Kakap. SDN 09 Sungai Kakap telah meraih penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi. Pengetahuan dan perilaku responden sangat berpengaruh terhadap program program UKS. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan tingkat pengetahuan dan perilaku tentang program UKS di SDN 09 Sungai Kakap. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Total Populasi 454 orang. Sampel pada penelitian ini yaitu Tim UKS yang berjumlah 15 orang di SDN 09 Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Hasil analisa dilapangan dari gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku pelaksanaan program Tim UKS di SDN 09 Sungai Kakap didapatkan hasil pengetahuan pendidikan, pelayanan dan pembinaan kesehatan yaitu 100% dengan kategori baik. hasil perilaku pendidikan, pelayanan, dan pembinaan 100% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Tim UKS memiliki tingkat pengetahuan dan perilaku yang tergolong dalam kategori baik.
EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum), EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum), DAN EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb) DALAM MEMBUNUH LALAT RUMAH (Musca Domestica) Henny Riwanda; Bambang Supraptono; Moh. Adib
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 2 No 1 (2023): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v2i1.248

Abstract

Masih diperlukan penelitian tentang insektisida nabati untuk mengendalikan vektor pembawa penyakit yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kombinasi kemampuan daun salam, daun kemangi, dan daun pandan wangi dalam membunuh lalat rumah (musca domestica). Jenis Penelitian ini merupakan jenis eksperimen semu dengan total sampel sebanyak 720 ekor lalat Musca Domestica dan diberikan perlakuan dengan konsentrasi 80% hasil kombinasi, dari 3 bahan yang diteliti. Hasil menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara 3 kombinasi yang diteliti dalam membunuh lalat rumah (musca Domestica). Kesimpulan dari penelitian ini ialah kombinasi yang menunjukkan tidak ada penurunan adalah kombinasi ekstrak daun kemangi dan ekstrak daun pandan wangi dalam membunuh lalat.
GAMBARAN KUALITAS UDARA DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT BERSALIN NABASA KOTA PONTIANAK Virda Alvika; Suharno Suharno; Moh. Adib
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 3 No 2 (2024): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v3i2.342

Abstract

Kualitas udara ruang rumah sakit merupakan salah satu penyebab terjadinya infeksi nosokomial karena beberapa cara transmisi kuman penyebab infeksi dapat ditularkan melalui udara. Mikroba yang terdapat di udara merupakan salah satu faktor penentu kualitas udara di rumah sakit dari segi mikrobiologi. Jenis penelitian ini deskriptif, dilakukan dengan cara pengukuran angka kuman udara, suhu, kelembaban dan kejadian infeksi nosokomial pada pasien dan penunggu pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas mikroba udara di ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Bersalin Nabasa Kota Pontianak. Hasil penelitian pemeriksaan angka kuman udara yaitu, pada ruang Agatha 25.098CFU/m³ dengan suhu (31ºC) dan kelembaban (61%), ruang Daniel 14.100CFU/m³ dengan suhu (27ºC) dan kelembaban (69%), ruang Ester 25.662CFU/m³ dengan suhu (31ºC) dan kelembaban (85%), ruang Martha 17.484CFU/m³ dengan suhu (30ºC) dan kelembaban (60%), dan ruang Sarah 18.048CFU/m³ dengan suhu (31ºC) dan kelembaban (43%). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan kuesioner, tidak ada pasien yang menggambarkan kejadian infeksi nosokomial pada ruangan-ruangan yang telah diukur saat penelitian, karena rata-rata pasien yang di wawancara tidak lebih dari 48 jam. Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan bahwa variabel angka kuman, suhu dan kelembaban udara tidak memenuhi syarat sesuai peraturan yang telah ditetapkan yaitu Permenkes no 2 tahun 2023 tentang Kesehatan Lingkungan.