Akramullah, Ahmad Habib
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Akulturasi Islam dan Budaya Lokal dalam Adat Pernikahan Masyarakat Bugis di Sinjai Yani, Ahmad; M, M. Dahlan; HR, Sumarlin Rengko; Akramullah, Ahmad Habib
PUSAKA Vol 12 No 1 (2024): Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/pusaka.v12i1.1472

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses akulturasi antara Islam dan budaya lokal terjadi dalam upacara pernikahan masyarakat Bugis di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam fenomena kompleks ini dengan fokus pada peran sistem pangadereng (adat) dan unsur sara’ (syariat) dalam upacara pernikahan. Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan historis dan antropologi agama. Pendekatan ini dipilih untuk memungkinkan pemahaman yang holistik tentang dinamika budaya dan agama dalam konteks pernikahan Bugis di Sinjai. Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara dengan pemangku adat, tokoh agama, dan pihak pemerintah setempat, serta dokumentasi lapangan. Selain itu, data dari literatur-literatur yang relevan juga dijadikan sebagai sumber informasi tambahan untuk mendukung temuan penelitian. Temuan kajian ini menunjukkan karakteristik unik dari adat pernikahan dalam masyarakat Bugis Sinjai, yang tercermin dalam serangkaian tahapan seperti mammanu’manu’, madduta, mappettu ada, mappacci, tudang botting, dan marola.Proses ini secara nyata mencerminkan adanya akulturasi budaya lokal pernikahan Bugis dengan ajaran Islam di Sinjai, menciptakan suatu bentuk akulturasi kulturalspiritual yang khas. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya pemahaman mendalam terhadap adat perkawinan masyarakat Islam Sinjai, terutama dalam konteks konsep pernikahan dan proses yang melibatkan upacara tersebut. Sebagai rekomendasi, disarankan agar masyarakat dan pemerintah setempat mengambil langkah-langkah strategis untuk mempertahankan dan menjaga keberlanjutan adat istiadat perkawinan yang masih eksis, sambil tetap memilah unsur-unsur budaya eksternal yang dapat diterima dan sesuai dengan ajaran Islam.