Peran guru untuk meningkatkan kemandirian dan keterampilan siswa pada aspek sanitasi higiene dalam prosedur pengolahan pangan memiliki pengaruh besar di kelas. Guru harus mengetahui dan menentukan hal-hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran dan menentukan langkah-langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Model Problem Based Learning (PBL) merupakan proses pembelajaran dimana siswa diminta untuk menyelesaikan permasalahan otentik dengan tujuan agar mampu menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan kemandirian serta percaya diri. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap peningkatan kemandirian dan keterampilan siswa kelas X APHP SMKN 2 Sampang dalam aspek sanitasi higiene pada praktikum pengolahan pangan. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan Quasy Experiment Design atau eksperimen semu dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari model Problem Based Learning (PBL) terhadap peningkatan kemandirian dan keterampilan siswa dalam aspek sanitasi higiene pada praktikum pengolahan pangan. Hasil uji anova hipotesis pertama dapat diketahui bahwa nilai sig sebesar 0,007 < 0,05, maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemandirian siswa dalam aspek sanitasi higiene pada praktikum pengolahan pangan. Hasil uji anova hipotesis kedua dapat diketahui bahwa nilai sig sebesar 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap keterampilan siswa dalam aspek sanitasi higiene pada praktikum pengolahan pangan.