Fenomena yang terjadi secara luas adalah keterkaitan erat antara tingkat kesejahteraan ekonomi suatu negara dengan kemampuannya untuk mencapai keberlanjutan ekonomi jangka panjang. Negara-negara dengan ketimpangan yang rendah cenderung mampu mengalokasikan sumber daya secara lebih merata, memberikan akses yang lebih luas terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi, yang pada gilirannya meningkatkan stabilitas sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami hubungan antara Kesejahteraan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan melalui tinjauan terhadap Surah Hud Ayat 61. Metode penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian literatur deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan konsep Isti'mar (Memakmurkan Bumi) dalam al-Qur'an, terutama QS. Hud/11:61, sebagai landasan untuk mengembangkan paradigma ekonomi baru yang inklusif, adil, dan berkelanjutan. Isti'mar mengajarkan tanggung jawab manusia untuk merawat bumi sebagai perintah Tuhan, menggarisbawahi pentingnya pengembangan spiritual dan fisik yang seimbang serta hubungan erat antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam. Implikasinya adalah pentingnya mempertimbangkan keberlanjutan sumber daya alam dalam konteks pembangunan ekonomi berkelanjutan. Hal ini mengingatkan bahwa model pembangunan yang hanya bergantung pada sumber daya alam tanpa memperhatikan lingkungan akan berujung pada kerusakan lingkungan itu sendiri karena sumber daya alam memiliki batas.