Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tinjauan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) Pada Proyek Pembangunan Gedung Pengadilan Negeri Blangpidie Hillirikirja, Cut Melly; Mahmuddin, Mahmuddin; Nurisra, Nurisra; Tami Saiful, Khairunnisa Putri
Journal of The Civil Engineering Student Vol 5, No 3 (2023): Volume 5 Nomor 3 September 2023
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v5i3.23238

Abstract

Kecelakaan kerja kerap terjadi pada pembangunan konstruksi salah satunya terjadi pada pembangunan konstruksi gedung, maka dari itu perlindungan tenaga kerja dari pekerjaan konstruksi sangat perlu diperhatikan, hal ini dapat meminimalisir dan menghindari kecelakaan kerja, kurangnya pengetahuan tentang Keselamatan konstruksi umumnya dikarenakan masih ada anggapan bahwa program K2 hanya menjadi beban tambahan pada perusahaan. Oleh karna itu perlu diterapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) pada pembangunan konstruksi. Salah satu  proyek yang telah dibangun adalah proyek Pembangunan Gedung Pengadilan Negeri Blangpidie, lokasinya berada di Jalan Bukit hijau komplek perkantoran, Kec. Blangpidie Kab. Aceh Barat Daya. Permasalahan dari penelitian ini bagaimana pelaksana konstruksi menerapkan SMKK sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR No. 10 Tahun 2021. Hal ini juga menjadi permasalahan perusahaan akan kelalaian dalam menerapkan SMKK. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan SMKK pada Proyek Pembangunan Gedung Pengadilan Negeri Blangpidie. Metode penelitian dilakukan dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada 10 responden yang telah ditentukan berdasarkan karakteristik tertentu, kemudian pengolahan dan analisis data dengan metode deskriptif kualitatif. Adapun hasil penelitian menunjukkan penerapan SMKK sebanyak 85%. Angka ini termasuk kedalam kategori memuaskan atau baik tetapi perlu tinjauan lebih lanjut dan penerapan yang lebih represif guna tercapai tujuan penerapan SMKK.
Analisis Risiko Keselamatan Konstruksi Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Pembangunan Gedung Perkantoran Mutiarani, Cut Nabila; Abbas, Ibnu; Nurisra, Nurisra; Tami Saiful, Khairunnisa Putri
Journal of The Civil Engineering Student Vol 6, No 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 Juni 2024
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v6i2.28095

Abstract

Konstruksi merupakan sektor yang memiliki tingkat kecelakaan kerja tertinggi terutama karena banyak pekerjaan konstruksi yang berbahaya. Upaya untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan konstruksi dan terwujudnya zero accident dalam penyelenggaraan jasa konstruksi yaitu dengan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi. Keselamatan konstruksi terkait dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi, pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan lingkungan sekitar tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya dan menentukan tingkat risiko keselamatan konstruksi pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Tinggi Banda Aceh Tahap II. Metode penelitian menggunakan metode campuran dengan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data meliputi studi literatur, kuesioner, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021. Hasil penelitian diperoleh bahaya terhadap pekerja, peralatan, dan material. Bahaya terhadap pekerja, yaitu terkena manuver alat berat, alat berat terguling, kecelakaan lalu lintas, pekerja tertabrak alat berat, pekerja terjatuh ke dalam galian, pekerja tertimpa tiang pancang, pekerja terjepit alat berat, dan pekerja tersengat listrik. Bahaya terhadap peralatan ialah sling crane putus. Bahaya terhadap material ialah tiang pancang rusak/pecah. Tingkat risiko keselamatan konstruksi terhadap pekerja, peralatan, dan material tergolong tingkat risiko sedang.