p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ners
Latiza, Shania
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ners

Asma Bronkial Persisten Ringan Serangan Berat Well-Controlled dengan Obat Pengendali pada Anak Usia 6 Tahun Latiza, Shania; Hartono, Hartono
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.25827

Abstract

Asma adalah mengi berulang dan atau batuk persisten akibat hipereaktivitas jalan nafas terhadap berbagai rangsangan dengan karakteristik timbul secara episodik, cenderung pada malam atau dini hari, musiman, setelah aktivitas fisik, serta mempunyai riwayat asma atau atopi lain dalam keluarga atau penderita sendiri. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 mendapatkan angka prevalensi penyakit asma pada semua umur di Indonesia adalah 4,5%. Hasil penelitian pada anak sekolah usia 13-14 tahun dengan menggunakan kuesioner ISAAC (International Study on Asthma and Alergy in Children) tahun 1995 prevalensi asma masih 2.1%, sedangkan pada tahun 2003 meningkat menjadi 5.2%. Penegakan diagnosis asma pada anak mengikuti alur klasik diagnosis medis yaitu melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis memegang peranan sangat penting mengingat diagnosis asma pada anak sbagian besar ditegakkan secara klinis. Keluhan wheezing dan atau batuk berulang merupakan manifestasi klinis yang diterima luas sebagai titik awal diagnosis asma. Pasien merupakan seorang anak berusia 6 tahun dengan keluhan sesak napas. Pasien juga mengeluhkan pilek yang sering hilang timbul 1 bulan ini. Pilek hanya timbul pada pagi hari saat pasien bangun tidur, sekret mengalir terus dari hidung, sekret berwarna bening. Pasien memiliki riwayat asma sejak 1 tahun yang lalu. Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk memaparkan suatu kasus asma bronkial persisten ringan-sedang serangan berat pada anak dari mulai anamnesis hingga terapi yang diberikan.
Laporan Kegiatan Diagnosis Komunitas Dalam Upaya Menurunkan Jumlah Kasus Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Teluknaga Putri, Adinda Zhafira Dyanti; Sirait, Anggi Cahaya Millenia S; Sadewa, Mahardika Maghfirani; Latiza, Shania; Tirtasari, Silviana
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.26207

Abstract

Stunting didefinisikan sebagai tinggi badan menurut usia yang rendah akibat kekurangan nutrisi kronik. Di Indonesia, prevalensi stunting pada tahun 2022 mencapai 21,6%, jauh dari target 14% pada tahun 2024, menjadikan penanganan stunting prioritas utama. Pada Agustus 2023, Puskesmas Teluknaga mencatat 119 kasus stunting, dengan kasus tertinggi di Desa Kampung Melayu Barat. Mini survei menunjukkan pengetahuan mengenai stunting masih kurang. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai stunting di wilayah kerja Puskesmas Teluknaga. Pendekatan diagnosis komunitas menggunakan Paradigma Blum dilakukan. Prioritas masalah ditentukan dengan teknik non-skoring Delphi dan akar penyebab masalah diidentifikasi melalui fishbone diagram. Data intervensi diperoleh dari pre- dan post-test, serta pengukuran antropometri. Pemantauan dilakukan dengan siklus plan-do-check-action (PDCA). Analisis menggunakan fishbone diagram menunjukkan masalah utama berupa gaya hidup. Hasil penyuluhan menunjukkan 10 kader (100%) mendapatkan nilai post-test > 85 dan 24 masyarakat (89%) mendapatkan nilai post-test > 80, dengan peningkatan nilai > 10 poin dari nilai pre-test pada kedua kelompok. Intervensi menunjukkan 9 anak (90%) mengalami peningkatan berat dan tinggi badan. Berdasarkan intervensi yang dilakukan, terdapat peningkatan pengetahuan pada kader dan masyarakat mengenai stunting di wilayah kerja Puskesmas Teluknaga.