Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Keberagaman Budaya Pelajaran IPAS Kelas IV Dina Arina Lutfiana; Rosita Ambarwati; Nunik Widiastutiningsih
SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA) Vol 3, No 2 (2024): Tantangan dan Peluang dalam Menghadapi Revolusi Digital Dunia Pendidikan: Perspe
Publisher : SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model problem based learning pada mata pelajaran IPAS materi keberagaman budaya Indonesia pad kelas IV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan model problem based learning pada materi keberagaman budaya Indonesia di kelas IV. Siswa pada penelitian ini adalah sebagai subjek yaitu siswa kelas IV Semester II SDN Tempursari 02 yang terdiri dari 13 siswa. Hasil dari belajar siswa Kelas IV Semester II SDN Tempursari 02 dengan model pembelajaran PBL pada penelitian ini merupakan objek penelitian. Jenis penelitin yang digunakan yaitu metode yang digunakan dalam penelitian inin adalah Tindakan Kelas (PTK). Penggunaan metode PTK ini dikarenakan peneliti bertujuan dalam menanggulangi permasalahan mengenai hasil belajar IPAS siswa kelas IV materi Keberagaman Budaya Indonesia dengan mengamati mengevaluasi peningkatan hasil belajar dari segi pengetahuan atau kognitif secara efektif dan sistematis. Berdasarkan presentase pada pra siklus ketuntasan siswa di kelas IV dalam kemampuan kognitif hanya 4 siswa atau 31% yang berhasil mencapai atau melebihi KKM sehingga dapat dikatakan tuntas. Sementara 10 siswa atau 69% belum mencapai KKM, sehingga dapat dikatakan tidak tuntas. Memasuki siklus 1 dari jumlah siswa tersebut meningkat menjadi 7 siswa atau 54% yang berhasil mencapai atau melebihi KKM sehingga dapat dikatakan tuntas. Sementara 6 siswa atau 46% belum mencapai KKM, sehingga dapat dikatakan tidak tuntas. Memasuki siklus II dari jumlah siswa tersebut meningkat menjadi 7 siswa atau 54% yang berhasil mencapai atau melebihi KKM sehingga dapat dikatakan tuntas. Sementara 6 siswa atau 46% belum mencapai KKM, sehingga dapat dikatakan tidak tuntas. Berdasarkan dari hasil yang telah diperoleh maka penerapan model pembelajaran Problem Based Learning sangat berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi keberagaman budaya kelas 4 sekolah dasar.
Pengembangan Media Animasi Berbasis Muvizu Pada Pembelajaran Tematik kelas II SDN 1 Gelanglor Dina Arina Lutfiana; Hartini Hartini; Heny Kusuma Widyaningrum
Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar Vol 4 (2023): Peran Pendidikan Dasar Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Era 5.0
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan media animasi berbasis Muvizu dalam Pembelajaran Tematik Kelas II SDN 1 Gelanglor. Penelitian akan dilakukan di SDN 1 Gelanglor pada bulan Maret hingga Juni 2023. Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk. Kajian ini mengambil acuan model pengembangan yang dikemukakan oleh Thiagarajan et al., yang mengadopsi model 4D yaitu pendefinisian, desain, pengembangan dan diseminasi. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa tahun kedua di SDN 1 Gelanglor. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, angket dan dokumen. Kelayakan produk diukur melalui evaluasi yang divalidasi oleh ahli materi, media, dan respon siswa dan guru terhadap angket. Tingkat keefektifan media animasi berbasis muvizu dalam pembelajaran topikal berdasarkan hasil dua ahli yaitu 93,00% Ahli Materi dengan kategori Sangat Layak dan 74,00% Ahli Media dengan kategori “Layak” untuk Kelayakan berdasarkan muvizu. Tingkat Respon Siswa terhadap Penilaian Tingkat Media Animasi pada Pembelajaran Mata Pelajaran mencapai persentase 92,00% dengan kategori ”sangat layak”.