Adinda Ayu Nurdiana
Universitas PGRI Madiun

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peningkatan Konsentrasi Belajar Melalui Layanan Bimbingan Klasikal Menggunakan Media Mind Mapping Pada Peserta Didik Kelas VIII B SMP Negeri 13 Madiun Adinda Ayu Nurdiana; Tyas Martika Anggriana; Heri Tursilowati
SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA) Vol 3, No 1 (2024): Tantangan dan Peluang dalam Menghadapi Revolusi Digital Dunia Pendidikan: Perspe
Publisher : SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang berlangsung sepanjang kehidupan individu, di mana perkembangannya tercermin melalui perubahan perilaku yang bisa disebabkan oleh peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sebuah penelitian yang dilakukan di SMPN 13 Madiun menemukan bahwa 16 peserta didik kelas VIII B mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi saat pembelajaran karena dipengaruhi oleh lingkungan dan merasa bahwa proses pembelajran di kelas terlalu monoton dan membosankan dengan media pembelajaran yang digunakan. Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan meningkatkan tingkat konsentrasi belajar melalui Bimbingan Klasikal dengan menerapkan media mind mapping pada peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 13 Madiun. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) dengan melibatkan 26 peserta didik sebagai subjek penelitian. Instrumen yang digunakan meliputi angket untuk mengukur tingkat konsentrasi belajar dan lembar observasi untuk memantau partisipasi peserta didik selama proses pembelajaran menggunakan media mind mapping. Hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan media mind mapping mampu meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik kelas VIII B SMP Negeri 13 Madiun secara signifikan. Dari hasil angket dan observasi, terlihat peningkatan yang cukup besar dalam tingkat konsentrasi belajar peserta didik dari pra-tindakan hingga siklus II. Pada awalnya, hanya 38,46% peserta didik yang mencapai skor konsentrasi belajar di atas <76, namun pada akhir siklus II, seluruh peserta didik mencapai tingkat konsentrasi belajar yang diinginkan yaitu 100%.