Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan antara Motivasi, Sikap dan Kelelahan Non Fisik dengan Produktivitas Kerja para Pengusaha Kecil di Jawa Timur, Indonesia Subandowo, M
SOSIOHUMANIKA Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : ASPENSI in Bandung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.496 KB)

Abstract

ABSTRAK: Krisis moneter tahun 1997 yang melanda Indonesia ternyata memiliki dampaknya hingga saat ini. Namun secara empirik terbukti bahwa produktivitas dan daya tahan produksi secara nasional tetap dimiliki oleh sentra ekonomi Usaha Kecil Menengah (UKM) bila dibandingkan dengan usaha ekonomi yang lebih besar. Penelitian ini berkenaan dengan industri kecil pengrajin emping melijo di daerah Jawa Timur, yang sangat handal dan dapat menyerap tenaga kerja yang cukup banyak di tengah-tengah badai krisis moneter. Perilaku UKM tersebut tentunya sangat menarik untuk dikaji terkait dengan produktivitas kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengusaha kecil emping melinjo yang berada di sentra industri pertanian yang tersebar di Jawa Timur (Magetan, Kediri, Ponorogo, dan Pacitan) sumbangannya cukup signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Fakta ini kiranya perlu diperkuat dengan cara dibantu secara kontinyu oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota, serta Pemerintah Provinsi di Jawa Timur, terutama yang berkenaan dengan pemberian insentif pinjaman dana dan pelatihan kerja sebagai motivator dalam melakukan usaha. Sementara itu pengembangan pasar yang lebih luas dan “global market oriented” juga perlu dilakukan agar daya saing emping melinjo dapat berjalan secara produktif dan efisien.Kata-kata kunci: krisis moneter, usaha kecil menengah, produktivitas kerja, industri emping melinjo, serta kesejahteraan masyarakat.About the Author: Dr. M. Subandowo adalah Direktur Program Pascasarjana UNIPA (Universitas PGRI Adi Buana) di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Untuk kepentingan akademik, beliau boleh dihubungi dengan alamat e-mail: subanindi@gmail.comHow to cite this article? Subandowo, M. (2009). “Hubungan antara Motivasi, Sikap dan Kelelahan Non Fisik dengan Produktivitas Kerja para Pengusaha Kecil di Jawa Timur, Indonesia” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.2, No.2 [November], pp.297-312. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, UNIPA Surabaya, and UMS Kota Kinabalu, Malaysia, ISSN 1979-0112. Chronicle of article: Accepted (September 18, 2009); Revised (October 19, 2009); and Published (November 20, 2009).   
The Development of IPED Model as an Effort to Improve Productivity Performance for the Certified Teachers in Indonesia Subandowo, M
SOSIOHUMANIKA Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : ASPENSI in Bandung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT: Education is a main factor for shaping of the strong nation, self-sufficient, independent, and dignified. By making education a major component, the strength of a nation, namely the Human Resources (HR), will be on top of other components. Meanwhile, the teacher is an educator and producer who scored the strength of human resources through the school institutions, both formal and non-formal, ranging from early childhood education to higher education levels, as well as spearhead for educational success. Teacher professional certification program in Indonesia, which gives the teachers’ financial increased impact, should in line with the quality and quantity of teacher performance productivity. Therefore, the model of IPED (Integrated Performance Educators Development) becomes an alternative model to measure the level of success of professional teachers in Indonesia. Results of this model is to find the IPPKG (“Indeks Prestasi Produktivitas Kinerja Guru” or Achievement Index of Teacher Performance Productivity), in which if the grade is above 0.7, then the teacher is said to be worth as a professional teacher. Conversely, if the grade of IPPKG is below 0.7, then the teacher is said to be less viable as a professional teacher; and, therefore, should improve the quality and quantity of productivity performance in order to be productive and professional teachers.KEY WORD: Model of IPED, achievement index of teacher performance productivity, teacher certification program, work productivity, professional teachers, and the feasibility of a professional teacher. RESUME: “Pengembangan Model IPED sebagai Upaya untuk Meningkatkan Produktivitas Kinerja bagi Guru-guru Tersertifikasi di Indonesia”. Pendidikan merupakan faktor utama untuk membentuk bangsa yang kuat, berdikari, mandiri, dan bermartabat. Dengan menjadikan pendidikan sebagai komponen utama, maka kekuatan suatu bangsa, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), akan berada di atas komponen lainnya. Sementara itu, guru merupakan pendidik dan produsen yang mencetak kekuatan SDM melalui lembaga sekolah, baik formal maupun non-formal, mulai dari tingkat pendidikan usia dini sampai tingkat pendidikan tinggi, serta menjadi ujung tombak bagi keberhasilan pendidikan. Program sertifikasi profesional guru di Indonesia, yang memberikan dampak peningkatan finansial guru, seharusnya sejalan dengan kualitas dan kuantitas produktivitas kinerja guru. Karena itu, model IPED (“Integrated Performance Educators Development” atau Pengembangan Pendidik Berkinerja Terintegrasi) menjadi sebuah model alternatif untuk mengukur tingkat keberhasilan guru yang profesional di Indonesia. Hasil dari model ini adalah untuk mencari IPPKG (Indeks Prestasi Produktivitas Kinerja Guru), yang mana jika nilainya di atas 0.7, maka guru tersebut dikatakan layak sebagai guru profesional. Sebaliknya, jika nilai IPPKG di bawah 0.7, maka guru tersebut dikatakan kurang layak sebagai guru profesional; dan, karenanya, harus meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas kinerjanya agar menjadi guru yang produktif dan profesional.KATA KUNCI: Model IPED, indeks prestasi produktivitas kinerja guru, program sertifikasi guru, produktivitas kerja, guru profesional, dan kelayakan guru profesional.About the Author: Dr. M. Subandowo is Senior Lecturer and Director of PPs UNIPA (Graduate Program, University of PGRI Adibuana) Surabaya, Jalan Dukuh Menanggal XII No.4, Kota Surabaya 60234, East Java, Indonesia. E-mail address: subanindi@gmail.comHow to cite this article? Subandowo, M. (2015). “The Development of IPED Model as an Effort to Improve Productivity Performance for the Certified Teachers in Indonesia” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.8(1) Mei, pp.141-150. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, UNHAS Makassar, and UNIPA Surabaya, ISSN 1979-0112. Chronicle of the article: Accepted (May 1, 2015); Revised (May 20, 2015); and Published (May 30, 2015).
Globalization and its Implications for the Field of Education in Indonesia: Between Challenge and Response Subandowo, M; Suwirta, Andi
SOSIOHUMANIKA Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : ASPENSI in Bandung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT: The process of globalization is now entering almost all aspects of human life. The process of globalization is due to the acceleration of innovation and its application in science and technology. All phenomena of globalization have had the implications in the field of education, including the education system in Indonesia. In the context of the teaching-learning process, for example, it seems to have been and will being changing, in pertaining with the development of science and information technology, that is emergencing of an e-learning phenomenon (learning through electronic media) and the application of multi-media technology in the learning process. Therefore, education in Indonesia must be ready to welcome the phenomena of globalization with all its challenges and responses. Indeed, the education sector in Indonesia is still a "cinderella" (step child) in the process of nation building. Institute for R & D (Research and Development) is also still being accessories and not yet functioning optimally. It is appropriate if the Indonesia government and society to change the paradigm and to reorient about the critical role of education as a vehicle, not only to educate and advance the nation-state but also to improve the quality of the HR (Human Resources) that are creative and innovative, have a work ethic and high morale, and able to stand up right in order parallel to the other nation-states in the world.KEY WORD: Globalization, science and technology, education, economic development, human resources, creative and innovative, and work ethic. RESUME: “Globalisasi dan Implikasinya bagi Dunia Pendidikan di Indonesia: Antara Tantangan dan Jawaban”. Proses globalisasi saat ini sudah memasuki hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Proses globalisasi ini terjadi akibat akselerasi inovasi dan penerapannya di bidang sains dan teknologi. Semua fenomena globalisasi itu berimplikasi dalam bidang pendidikan, termasuk sistem pendidikan di Indonesia. Dalam konteks proses belajar-mengajar, misalnya, nampaknya telah dan akan mengalami perubahan, sekaitan dengan perkembangan sains dan teknologi informasi, yaitu munculnya fenomema e-learning (belajar melalui media elektronik) dan aplikasi teknologi multi media dalam proses belajar. Karenanya, dunia pendidikan di Indonesia harus siap menyambut fenomena globalisasi ini dengan segala tantangan dan jawabannya. Memang, sektor pendidikan di Indonesia masih menjadi “cinderella” (anak tiri) dalam proses pembangunan bangsa. Lembaga LITBANG (Penelitian dan Pengembangan) pula masih bersifat asesoris dan belum berfungsi secara optimal. Sudah selayaknya jika pemerintah dan masyarakat Indonesia mengubah paradigma dan melakukan reorientasi tentang sentralnya peran pendidikan sebagai wahana, selain untuk mencerdaskan dan memajukan bangsa juga untuk meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang kreatif dan inovatif, punya etos kerja dan semangat juang yang tinggi, serta mampu tegak berdiri, sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.KATA KUNCI: Globalisasi, sains dan teknologi, pendidikan, pembangunan ekonomi, sumber daya manusia, kreatif dan inovatif, serta etos kerja.  About the Authors: Dr. M. Subandowo is a Senior Lecturer at the Postgraduate Program UNIPA (University of PGRI Adibuana) in Surabaya, East Java; and Andi Suwirta, M.Hum. is a Senior Lecturer at the Department of History Education, Faculty of Social Studies Education UPI (Indonesia University of Education) in Bandung, West Java, Indonesia. Corresponding author is: atriwusidna@gmail.comHow to cite this article? Subandowo, M. & Andi Suwirta. (2014). “Globalization and its Implications for the Field of Education in Indonesia: Between Challenge and Response” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.7(2) November, pp.293-300. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, UNHAS Makassar, and UNIPA Surabaya, ISSN 1979-0112.Chronicle of the article: Accepted (October 9, 2014); Revised (November 10, 2014); and Published (November 20, 2014).
PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK BERBASIS KOMPETENSI PEDAGOGIK KARYONO, HARI; SUBANDOWO, M
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.381 KB) | DOI: 10.36456/bp.vol15.no27.a1792

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku ajar matakuliah Perkembangan Peserta Didik Berbasis Pedagogik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan ADDIE. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unipa Surabaya. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan instrumen penilaian buku ajar terdiri dari: (1) Instrumen Penilaian Ahli Isi Matakuliah, (2) Instrumen Penilaian Ahli Desain Pembelajaran, (3) Instrumen Ahli Media Pembelajaran, dan (4) Instrumen Penilaian Mahasiswa. Data dianalisis dengan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji coba penilaian ahli isi matakuliah, diperoleh persentase skor 76,67%; hasil uji coba penilaian ahli desain pembelajaran diperoleh skor 77,78%; hasil uji coba penilaian ahli media pembelajaran diperoleh skor 80%, hasil uji coba penilaian mahasiswa, kelompok kecil diperoleh skor 85,67%dan kelompok besar diperoleh skor 86,09%serta hasil penilaian dosen pengampu diperoleh skor 88%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan buku ajar matakuliah Perkembangan Peserta Didik Berbasis Pedagogik dalam kategori baik dan dapat digunakan bagi mahasiswa kependidikan yang mengambil matakuliah Perkembangan Peserta Didik di lingkungan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dengan sedikit revisi. Saran tindak lanjut, buku ajar ini dapat disebarluaskan kepada mahasiswa kependidikan yang lebih luas cakupannya tidak hanya terbatas di lingkungan Unipa Surabaya, tetapi juga bagi mahasiswa kependidikan di luar Unipa Surabaya dan buku ajar ini perlu terus dievaluasi setiap tahun untuk menyempurnakan dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.