Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Jarak Tanam dan Pemberian Dosis Pupuk Kandang Sapi Terhadap Peertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum.L) JUWANDA, MUHAMMAD
Agrin : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 22, No 1 (2018): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2018.22.1.364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk upaya peningkatan produksi dan hasil budidaya tanaman bawang merah yang berwawasan lingkungan dengan pemanfaatan pupuk kandang sapi dan pengaturan jarak tanam.Penelitian dilaksanakan selama 8 bulan daribulan Januari sampai dengan Agustus 2015.Penelitian dilakukan di lahan sawah Brebes, Kabupaten Brebes, jenis tanah alluvial dengan ketinggian tempat kurang lebih 50 m dpl. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial 4 x 3 dengan rancangan lingkungan adalah rancangan acak kelompok. Faktor pertama adalah Jarak Tanam : J1 =   20 cm x 20 cm, J2 =   20 cm x 15 cm, J3 =   20 cm x 10 cm. Faktor yang kedua adalah takaran pupuk kandang sapi yaitu K0  =  0ton/ha, K1  = 10 ton/ha, K2 = 20 ton/ha, K3 = 30 ton/ha. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F untuk mengetahui keragamannya dan apabila ada perbedaan nyata dilanjutkan dengan DMRT dengan tingkat kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil umbi segar dan kering bawang merah per hektar terbanyak diperoleh pada tanaman dengan perlakuan jarak tanam 20 x 15 cm dengan hasil 20,56 t/ha (umbi segar) dan 18,63 t/ha (umbi kering).Kata kunci : bawang merah, jarak tanam, pupuk kandang[U1]  sapi  [U1]pupuk kandang sapi
PENGARUH JARAK TANAM DAN PEMBERIAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Muhammad Juwanda; Wadli Wadli
Agrin Vol 22, No 1 (2018): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.671 KB) | DOI: 10.20884/1.agrin.2018.22.1.459

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk upaya peningkatan produksi dan hasil budidaya tanaman bawang merah yangberwawasan lingkungan dengan pemanfaatan pupuk kandang sapi dan pengaturan jarak tanam. Penelitiandilaksanakan selama 8 bulan dari bulan Januari sampai dengan Agustus 2015.Penelitian dilakukan di lahan sawahBrebes, Kabupaten Brebes, jenis tanah alluvial dengan ketinggian tempat kurang lebih 50 m dpl. Penelitian inimerupakan percobaan faktorial 4 x 3 dengan rancangan lingkungan adalah rancangan acak kelompok. Faktorpertama adalah Jarak Tanam: J1 = 20 cm x 20 cm, J2 = 20 cm x 15 cm, J3 = 20 cm x 10 cm. Faktor yang keduaadalah takaran pupuk kandang sapi yaitu K0 = 0ton/ha, K1 = 10 ton/ha, K2 = 20 ton/ha, K3 = 30 ton/ha. Karakterpertumbuhan dan hasil bawang merah diamati pada penelitian ini. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji Funtuk mengetahui keragamannya dan apabila ada perbedaan nyata dilanjutkan dengan DMRT dengan tingkatkesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil umbi segar dan kering bawang merah per hektar tertinggidiperoleh pada tanaman dengan perlakuan jarak tanam 20 x 15 cm dengan hasil 20,56 t/ha (umbi segar) dan 18,63t/ha (umbi kering).Kata kunci: bawang merah, jarak tanam, pupuk kandang sapi, pertumbuhan dan hasilABSTRACTThis reseacrh purpose was to know the effect of plant distance and application of cowmanure on growth and yield of shallot by which sustainable for agriculture production.. This research was donewithin 8 months since January until August 2015. This research was done in Brebe with characters of alluvial soiland place hight is less than 50 m above sea level. This research arranged by factorial with first factor of plantdistance viz. J1= 20 cm x 20 cm, J2= 20 cm x 15 cm, J3= 20 cm x 10 cm and second factor of cow manure dosageviz. K0 = 0 to/ha, K2 = 20 ton/ ha, K3 = 30 ton/ha. The character of growth and yield of shallots was observed inthis study.Data of observing result analized by F test and it will be continued by DMRT p= 5% if there wassignificant difference. Research result showed that the highest wet tuber and dry shallot per hectare mostly foundon plant distance 20 x 15 cm with the result of 20.56 t/ha and 18.63 t/ha, respectively.Keywords: shallot, plant distance, cow manure, growth and yield
POTENSI BAKTERI INDIGENOUS RHIZOSFER TANAMAN BAWANG MERAH DALAM MENGHASILKAN SULFAT PADA TANAH VERTISOL DI BREBES, INDONESIA MUHAMMAD JUWANDA
Agrin Vol 26, No 1 (2022): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2022.26.1.689

Abstract

This study aims to obtain the best indigenous bacteria in increasing sulfate levels in vertisol soil through the oxidation process of sulfur to sulfate. The study was conducted in polybags with vertisol soil media in a screen house, Bulakelor Village, Keanggungan District, Brebes Regency. The experiment was arranged using a completely randomized design (CRD) with two factors. The first factor is the type of bacteria: Control (B0); Bacillus sp (B1); Burkholderia cepacia (B2); Klebsiella aerogenes (B3) and Klebsiella variicola (B4) and the second factor was incubation time: 3 (H3); 6 (H6); 9 (H9); and 12 (H12) days. Each treatment was repeated four times. Observation variables were soil sulfate levels (colorimetric method) and increased sulfate levels (calculation method). Observational data were analyzed using the F test and if there was a significant difference, it was continued with Duncan's test with 95% confidence level (α = 5%). The application of sulfur-oxidizing bacteria to vertisol soil can increase the availability of sulfate in the soil. The administration of Klebsiella variicola bacteria with an incubation period of 3 days increased sulfate levels by 69.11% better than the other treatments.
Financial Feasibility Analysis of Coffee Roasting Business (Case Study in Coffee Misconception Shop) Muhammad Choiril Anam; Muhammad Juwanda; Suci Nur Utami
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2023): July 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v2i2.731

Abstract

The coffee roasting business at the Kelirumologi Kopi shop has a very big opportunity to run because there are no competitors in the Kersana District area. But on the other hand, is this business financially viable or not? Therefore, this study aims to determine the feasibility of financial analysis in coffee roasting businesses in Kelirumology Coffee. The method used in this study is a quantitative method that is used to analyze the calculation of financial aspects such as Payback Period, Net Present Value and Profitability Index. The results of the study show that the calculation results from financial analysis are declared feasible to run because the Payback Period value is smaller than the investment age, namely 1 year 8.7 months with an investment age of 3 years, the NPV is more than 0 and has a positive value of Rp. 65,922,388 and PI is accepted because the calculation results show more than 1, namely 1.8.
PENDAMPINGAN APLIKASI KOMPOS DAUN BAWANG MERAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI BAWANG MERAH DI BREBES Muhammad Juwanda; Melly Fera; Nurwati Nurwati; Ismatun Nissa; Khoerul Anam
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.18992

Abstract

Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang berfungsi sebagai bumbu penyedap masakan. Brebes merupakan sentra bawang merah nasional, namun telah terjadi penurunan produktivitas akibat dari rendahnya bahan organik di dalam tanah. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Tani Hasil“ merupakan organisasi kumpulan kelompok tani di kelurahan Gandasuli, Kabupaten Brebes yang secara umum melakukan budidaya tanaman bawang merah. Petani anggota Gapoktan “Tani Hasil” selama ini dalam kegiatan pemupukan selalu menggunakan pupuk kimia pabrikan secara terus menerus tanpa adanya pemberian bahan organik ke lahan. Hal ini yang menyebabkan kesuburan tanah dilahan pertanaman menjadi rendah. Oleh karena itu perlu adanya penambahan bahan organik. Salah satu bahan organik yang mudah dibuat adalah kompos. Tujuan pendampingan aplikasi kompos daun bawang merah ini adalah memberikan pengetahuan dasar kepada petani anggota Gapoktan “Tani Hasil” Kelurahan Gandasuli tentang inovasi teknologi terbaru manfaat pemberian kompos daun bawang merah yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produksi tanaman bawang merah di lahan rendah bahan organik / C-organik. . Hasil berat kering umbi menunjukkan bahwa pada perlakuan pemberian kompos daun bawang merah diperoleh rata-rata hasil 14,25 t/ha lebih baik dibandingkan dengan kontrol atau tanpa pemberian kompos yaitu sebesar 10,41 t/ha. Pemberian kompos menunjukkan kenaikan hasil sebesar 36,89 % dibandingkan dengan kontrol. Petani menjadi memahami pentingnya pemanfaatan limbah daun bawang merah untuk dijadikan kompos dan dimanfaatkan kembali ke lahan pertanaman untuk menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan produksi tanaman bawang merah.
Analisis Keuntungan Usaha Tani Buah Melon Desa Banjaratma Kabupaten Brebes Novi Tiara Yanti; Muhammad Juwanda; Muhammad Dini Adita; Khusnul Khotimah
Journal of Agribusiness and Community Development (AGRIVASI) UMUS Vol. 2 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/agrivasi.v2i1.814

Abstract

Buah melon (Cucumis melo L) merupakan salah satu komoditi tanaman yang dibudidayakan di Desa Banjaratma. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis keuntungan serta menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap produksi buah  melon di Desa Banjaratma, Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk, dan pestisida. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah responden 10 petani dengan menggunakan metode sampling jenuh (sensus) yaitu semua populasi dijadikan sampel, data yang diambil menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan analisis pendapatan, keuntungan, BEP, R/C ratio, fungsi produksi cobb-douglas dengan metode analisis regresi linier berganda.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: usaha tani melon di Desa Banjaratma Kabupaten Brebes menguntungkan, dengan biaya total Rp10.000.000/1000 m2, penerimaan total Rp17.500.000/1000 m2 memperoleh keuntungan Rp7.500.000/1000 m2, BEP unit 0.493 kg, BEP rupiah Rp Rp5.370.017 dengan nilai R/C ratio 1,75.
Saluran Distribusi Pemasaran Jambu Kristal (Psidium guajava L.) di JT Farm Kabupaten Pemalang Fatimatuz Zahroh Fatimatuz; Khusnul Khotimah; Muhammad Juwanda
Journal of Agribusiness and Community Development (AGRIVASI) UMUS Vol. 2 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/agrivasi.v2i2.1083

Abstract

Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di JT Farm Dusun Karangsuci Desa Penggarit Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan untuk mengetahui dan mempelajari saluran distribusi pemasaran pada jambu kristal (psidium guajava L.) Metode pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, terdapat dua saluran distribusi pemasaran di JT Farm yaitu saluran distribusi pemasaran I (produsen-konsumen) melalui outlet dengan nama kedai UpToYou, bazar, dan online (JT. FARM) yang digunakan untuk penyaluran distribusi secara langsung kepada konsumen, dan saluran distribusi pemasaran II (produsen-pengepul-konsumen). Berdasarkan margin penjualan, saluran distribusi yang paling efektif adalah saluran distribusi pemasaran I, karena keuntungan yang diperoleh pada saluran distribusi pemasaran I lebih besar dibandingkan pada saluran distribusi pemasaran II. Kendala dalam pemasaran jambu kristal adalah sifat produksi yang musiman dan produk yang mudah rusak serta belum adanya ketersediaan transportasi yang dapat menampung produk dalam jumlah besar. Solusi dari adanya permasalah ini yaitu melakukan pemangkasan tanaman agar memiliki umur panen yang berbeda-beda setiap pohonnya sehingga ketersediaan produk tetap terjaga dan melakukan inovasi pengolahan produk pada saat penjualan menurun serta mengalokasikan dana untuk menunjang transportasi pendistribusian produk yang dapat menampung produk dalam jumlah besar.  
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI KOPI ARABIKA (Coffea arabica L) DI DESA PANDANSARI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES Ahmad Fatoni Fatoni; Muhammad Juwanda
Journal of Agribusiness and Community Development (AGRIVASI) UMUS Vol. 2 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/agrivasi.v2i1.1085

Abstract

Kopi merupakan salah satu tanaman pekebunan dan komoditas yang diperdagangkan di Indonesia karena dapat menghasilkan devisa negara selain minyak sawit, karet dan kakao. Potensi pasar kopi di Indonesia terbilang sangat besar dan dapat membuka peluang ekspor. Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes perlu didorong supaya meningkatkan luas lahan produksi kopi arabika untuk memenuhi akan kebutuhan kopi arabika baik dalam skala kecil atau menengah. Dalam rangka meningkatkan luas lahan produksi dan total produksi kopi arabika atau cara memaksimalkan dan menaikkan total produksi dengan kondisi lahan yang ada maka perlu dilakukan “Strategi Pengembangan Usahatani Kopi arabika (Coffe arabica L) di Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes”. Dalam mengembangkan usahanya, kelompok tani menghadapi beberapa identifikasi masalah antara lain Bagaimana keuntungan petani Kopi Arabika (Cofee arabica L) di Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes dan Apa saja faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) dalam Strategi Pengembangan Usahatani Kopi Arabika (Coffe arabica L) di Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara secara sistematik dengan panduan wawancara berupa kuesioner kepada 20 orang responden. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan faktor internal kekuatan Sumber daya alam yang sesuai, ketersedian lahan. Untuk faktor kelemahan antaralain Masih menggunakan teknologi sederhana, pemeliharaan tanaman kopi yang belum optimal. Faktor Eksternal untuk faktor peluang antara lain Kondisi dan letak geografis, adanya peluang pasar.. Untuk faktor ancaman antara lain produk kopi daerah lain, alih fungsi lahan. Kata Kunci : analisis SWOT, Kopi Arabika.
Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian terhadap Lingkungan, Sosial dan Ekonomi dengan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) Di Desa Bangsri Zidan Raafi Utama Putra; Suci Nur Utami; Muhammad Juwanda; Khusnul Khotimah
Journal of Agribusiness and Community Development (AGRIVASI) UMUS Vol. 3 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/agrivasi.v3i1.1203

Abstract

Alih fungsi lahan pertanian mengakibatkan perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Bagi petani yang melakukan atau yang terdampak alih fungsi lahan pada tingkat sosial ekonomi atau lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed method dengan cara menggabungkan atau mengkombinasikan atara metode kuantitatif dan metode kualitatif. Hasil penelitian ini mengungkapkan nilai prioritas bobot untuk masing – masing faktor prioritas bobot tertinggi yang mempengaruhi alih fungsi lahan adalah faktor lingkungan yaitu 0,208. Kemudian faktor sosial dengan nilai prioritas 0,158 serta yang terakhir adalah faktor ekonomi yaitu 0,109 dengan nilai consistency ratio (CR) sebesar -1,019 dimana syarat CR adalah 0,1. Kondisi lingkungaan setelah dan sebelum adanya industri memanglah berubah dimana dampak limbah industri yang ditimbulkan dapat menyebabkan pencemaran air, banjir, hingga unsur hara yang berkurang. Jumlah pendapatan sebelum adanya kawasan industri tidak berubah hanya saja yang dekat dengan industri bertambah dengan mendirikan kost ataupun kontrakan. Dari segi sosial perubahan tingkat pendidikan sekolah semakin maju dan perubahnya tingkat pekerjaan dari seorang petani menjadi pekerja pabrik dengan kapasitas hasil gaji yang cukup. Kata Kunci : Alih Fungsi Lahan, Perubahan Lingkungan, Sosial dan Ekonomi, Kawasan Industri, Consistensi Ratio.