Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERBEDAAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP DOKTER KANDUNGAN PRIA DAN WANITA Tejena, Nago; Aprodita, Nindya Putri; Nuranti, Keumala; Iskandarsyah, Aulia
Journal of Psychological Science and Profession Vol 1, No 3 (2017): Psychological Science and Profession
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.391 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v1i3.15231

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam. Wanita muslim memegang nilai-nilai untuk membatasi interaksi fisik dengan lawan jenis, sehingga diasumsikan akan timbul kesulitan ketika bertemu dengan dokter kandungan pria. Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan gambaran perbedaan sikap ibu hamil terhadap dokter kandungan pria dan wanita. Partisipan penelitian ini adalah 132 ibu hamil beragama Islam yang mengenakan hijab, yang berada dalam masa kehamilan pertama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode komparatif dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sikap ibu hamil diukur melalui kuesioner yang dibuat berdasarkan teori Sikap (Ajzen, 2005). Selain itu, melalui kueisioner serupa juga dijaring data mengenai belief of competence. Reliabilitas alat ukur sikap berada dalam kategori tinggi (r = 0.889 untuk dokter pria dan r = 0.831 untuk dokter wanita), sedangkan reliabilitas alat ukur belief of competence berada pada kategori sangat tinggi (r = 0.95 untuk dokter pria dan wanita). Analisis data menggunakan teknik analisa kuantitatif dengan menggunakan uji beda T-test untuk membandingkan sikap terhadap dokter kandungan pria dan wanita, serta analisis regresi untuk melihat kontribusi belief of competence pada sikap partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap ibu hamil terhadap dokter wanita secara significant lebih positif dibandingkan dokter pria (t(262) = 3.87, p < 0.001). Faktor gender, budaya, dan agama dinilai sebagai kontributor terhadap sikap ini. Sementara ketika ibu hamil memiliki sikap positif terhadap dokter pria, belief of competence dinilai sebagai faktor yang paling berkontribusi (R2 = 0.46, p < 0.001). Kata kunci—Sikap, Ibu Hamil, Dokter Kandungan, Studi Komparatif
The Correlation between Quality of College Life and Academic Hardiness on College Students (Retracted) Aprodita, Nindya Putri
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v10i2.3028

Abstract

This research aims to understand how students’ quality of college life and their academic hardiness is related. The research used a quantitative method with a correlational approach. The measuring instrument used is an adaptation of the QCL Measure by Sirgy (2007) and the Academic Hardiness Scale by Benishek (2005). The sample of this research consists of 89 people who are Psychology students from a private university in Jakarta. This research showed that the quality of college life has a significant relation with academic hardiness. Based on this research, it is suggested that education institutions enforce the quality of college life aspect that has the strongest relation with academic hardiness, which is the academic aspect. This academic aspect encompasses the quality of lecturers, learning atmosphere, and quality of learning materials.
The relationship between quality of college life and academic hardiness among college students Nindya Putri Aprodita
Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling Volume 7 Number 1 June 2021
Publisher : Program Studi bimbingan Konseling PPs UNM Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jppk.v7i1.15963

Abstract

The purpose of this study is to explore the relationship between students’ quality of college life and their academic hardiness. The quantitative method was used in combination with a correlational approach. The measuring instrument used was an adaptation of QCL Measure by Sirgy (2007) and Academic Hardiness Scale by Benishek (2005). The population of the study was 105 students majoring in psychology at a private university in Jakarta, while the sample consisted of 89 students. The data were analyzed using Pearson correlation test to obtain the correlation coefficient between the two variables. The results of the study showed that the quality of college life has a significant relationship with students’ academic hardiness. It is suggested that education institutions enforce the quality of college life aspect that has the strongest relationship with academic hardiness, which is the academic aspect. The academic aspect encompasses the quality of lecturers, learning environments, and learning materials. 
Intolerance of Uncertainty among Indonesian Workers During Covid-19 Pandemic Afinnisa Rasyida; Maria Nugraheni Mardi Rahayu; Nindya Putri Aprodita
Journal of Educational, Health and Community Psychology Vol 11 No 1 March 2022
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v11i1.22188

Abstract

This research aims to describe the Intolerance of uncertainty (IU) among Indonesian workers during COVID-19 pandemic. A total of 351 workers in Java (64 males, 287 females) were involved as a participant. IU was measured using the Indonesian version of IUS-27. This study showed that most (41.9%) of the participants had a low level of IU; meanwhile, 36.8% of the participant had a high level of IU. The result of the difference test showed that there was a difference in IU between males and females (p=0.011) and between participants in the upper, middle, and lower SES (p=0.018). These findings show that females and people with low SES had a higher IU than other groups. These findings can be used as a reference by companies to identify and take preventive action toward workers who possessed a higher risk of developing a higher IU, especially in a situation full of uncertainty. 
The relationship between quality of college life and academic hardiness among college students Nindya Putri Aprodita
Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling Volume 7 Number 1 June 2021
Publisher : Program Studi bimbingan Konseling PPs UNM Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.434 KB) | DOI: 10.26858/jppk.v7i1.15963

Abstract

The purpose of this study is to explore the relationship between students’ quality of college life and their academic hardiness. The quantitative method was used in combination with a correlational approach. The measuring instrument used was an adaptation of QCL Measure by Sirgy (2007) and Academic Hardiness Scale by Benishek (2005). The population of the study was 105 students majoring in psychology at a private university in Jakarta, while the sample consisted of 89 students. The data were analyzed using Pearson correlation test to obtain the correlation coefficient between the two variables. The results of the study showed that the quality of college life has a significant relationship with students’ academic hardiness. It is suggested that education institutions enforce the quality of college life aspect that has the strongest relationship with academic hardiness, which is the academic aspect. The academic aspect encompasses the quality of lecturers, learning environments, and learning materials. 
Fear of COVID-19, Intolerance of Uncertainty, dan Health Anxiety Pada Kelompok Usia Produktif Di Era Pandemi COVID-19 Nindya Putri Aprodita
JURNAL PSIKOLOGI Vol 18, No 2 (2022): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v18i2.16654

Abstract

Berdasarkan hasil survei, kelompok usia produktif adalah kelompok usia yang paling banyak terkonfirmasi positif COVID-19. Tidak hanya itu, kondisi pandemi COVID-19 juga memberikan dampak yang signifikan baik pada pekerjaan maupun kesehatan mental mereka. Fear, anxiety, dan uncertainty merupakan reaksi psikologis yang wajar ditemui pada masa pandemi seperti saat ini. Namun, apabila respon ini berkembang ke arah maladaptif, maka dapat menimbulkan dampak-dampak negatif lebih banyak pada individu dalam jangka waktu yang lebih panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami gambaran fear of COVID-19, intolerance of uncertainty (IU), dan health anxiety pada individu usia produktif khususnya di Jabodetabek dan untuk memahami dinamika hubungan antara ketiga variabel tersebut.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian korelasi sebab-akibat. Instrumen pengukuran yang akan digunakan adalah kuesioner fear of COVID-19, IUS-12, dan WI-8, yang masing-masing akan mengukur tingkatan fear of COVID-19, IU, dan health anxiety pada partisipan. Adapun partisipan pada penelitian ini adalah individu berusia 19-45 tahun yang berdomisili di Jabodetabek. Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi dan uji regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel IU, health anxiety, dan fear of COVID-19.  Kata-kata kunci: Fear of COVID-19, Intolerance of Uncertainty, Health Anxiety, Usia Produktif
Hubungan antara religiusitas dan ketakutan akan kegagalan dengan kecurangan akademik pada siswa/i SMA di Sekolah X Teoderik Dwinanda Setiadi; Nindya Putri Aprodita
Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan Vol 5, No 2 (2023): November
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jptp.v5i2.27021

Abstract

Kecurangan akademik adalah perbuatan yang tidak jujur dalam proses pendidikan di mana individu melakukan berbagai cara yang dilarang untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang diinginkan. Kecurangan akademik dapat berpengaruh terhadap pembentukan karakter yang negatif pada diri individu, meliputi perilaku yang tidak jujur dan sering melakukan pelanggaran etika dan ikatan sosial. Religiusitas dan ketakutan akan kegagalan dapat dikaitkan dengan kecurangan akademik. Religiusitas memiliki peran dalam membentuk moral pada diri individu. Sementara ketakutan akan kegagalan dapat membuat individu berupaya melakukan segala cara agar dapat terhindar dari kegagalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dan ketakutan akan kegagalan dengan kecurangan akademik pada siswa/i SMA di Sekolah X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Jumlah partisipan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 348 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Religiosity Scale (DR Scale), The Performance Failure Appraisal Inventory (PFAI), dan Academic Dishonesty Scale. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas dan kecurangan akademik memiliki hubungan sebesar r=-0,116 (p<0,05). Sementara itu, ketakutan akan kegagalan memiliki hubungan sebesar r=0,172 (p<0,05) dengan kecurangan akademik. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara religiusitas dengan kecurangan akademik dan terdapat hubungan positif yang signifikan antara ketakutan akan kegagalan dengan kecurangan akademik.
The Indonesian Adaptation of Developmental Crisis Questionnaire-12 (DCQ-12) Nindya Putri Aprodita; Afinnisa Rasyida; Maria Nugraheni Mardi Rahayu
Journal of Educational, Health and Community Psychology VOL 13 NO 3 SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v13i3.28414

Abstract

The developmental crisis in early adulthood, often referred to as the Quarter-Life Crisis, has garnered significant attention in recent years. Although widely discussed in mass media and popular writings, there is a lack of a well-established psychological scale to measure this crisis in Indonesia. This study aims to examine the psychometric properties of the Indonesian adaptation of the Developmental Crisis Questionnaire (DCQ-12) developed by Petrov et al. (2022) for assessing early adulthood developmental crises. The DCQ-12 instrument consists of twelve statements divided into three factors: Disconnection and Distress, Lack of Clarity and Control, and Transition and Turning Point. Exploratory Factor Analysis (EFA) and Confirmatory Factor Analysis (CFA) are used in the test. This research involves 300 Indonesian early adult participants (mean age = 31.81 years, SD = 6.72, 90% female) for EFA testing and 248 participants (mean age = 25.2 years, SD = 5.32, 78.2% female) for CFA testing. The results indicate that the three-factor structure of the ten items of the Indonesian version of the DCQ has psychometric properties classified as "acceptable fit," making it suitable for research on developmental crises in early adult individuals. Future research should explore the psychometric properties of this instrument in other population groups, such as middle-aged and older adults, and consider implications for interventions or support programs