Rasai, Julhija
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton

Model pendidikan Kader Berbasis Wawasan Kebangsaan di Era-Post-Trust: Studi Kasus Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Maluku Utara Rahmat Abd Fatah; Julhija Rasai
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 7 No 1 (2021): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.462 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v7i1.966

Abstract

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai organisasi mahasiswa Islam menaruh perhatian besar pada proses pendidikan kader. Karena itu pola pendidikan kader menjadi keharusan dalam rangka membentuk kompetensi Religiusitas, intelektualitas dan Humanitas. Tetapi untuk melaksanakan proses pendidikan kader tidaklah mudah karena harus berhadapan dengan fakta sosial material dan kenyataan era Pos Truth yang ditandai dengan hilangnya kebenaran obyektif di tengah keberagamaan dan keberagman bangsa. Bertolak dari latar belakang di atas. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model perkaderan berbasis wawasan kebangsaan di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU). Metode penelitian kualitatif dipakai untuk menjalankan penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian didapat model perkaderan IMM UMMU dengan sebutan perkaderan empat M (4M). Yaitu perkaderan Makro Objektif (Penguatan geneologi pemikiran dan basis Keorganisasian), Makro Subyektif (Penguatan budaya dan nilai kepemimpinan), Mikro Objektif (Pola interaksi/tindakan transformasional kader) dan Perkaderan Mikro Subjektif (Prinsip Ketauhidan, peneguhan sikap intelektualitas dan keberpihakan) dimana masing-masing 4M memiliki spesifikasi orientasi, model dan metode sendiri tetapi masih dalam objek yang sama yaitu melakukan penguatan teoritik-aplikatif pada tiga tahapan kompetensi dasar utama yang harus menyeluruh dan tidak boleh dirubah tahapannya yaitu, dimulai dari tahapan perkaderan kompetensi Religiusitas, intelektual dan humanitas serta penguatan proses penokohan kader.