Pendahuluan: Terapi Anti Retroviral (ARV) lini pertama (Human Immunodeficiency Virus) HIV masih digunakan sebagai pilihan utama dalam pengobatan HIV. Penggunaan ARV memerlukan pemantauan nilai laboratorium untuk meghindari efek samping akibat terapi tersebut. Sedikitnya informasi tentang efek samping terapi ARV dan semakin banyaknya kasus pasien HIV menyebabkan peneliti ingin mengetahui jumlah penurunan kadar hemoglobin dan peningkatan nilai enzim amino transferase pada pasien HIV dengan terapi ARV lini pertama kombinasi duviral dan neviral.Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan metode consecutive sampling. Data merupakan data sekunder pasien HIV di RSUD Ambarawa. Kriteria inklusi berusia â¥18 tahun, menjalani 1 tahun pengobatan dalam kurun waktu 2011-2015 dengan kombinasi duviral dan neviral. Data dianalisis menggunakan uji T berpasangan untuk kadar hemoglobin dan uji chi square untuk nilai enzim aminotransferase.Hasil: Dari 37 sampel, terdapat sigifikansi antara terapi anti retroviral lini pertama terhadap perubahan kadar hemoglobin (p=<0,001) dengan delta penururan 3,29 mg/dl dan nilai enzim aminotransferase yaitu nilai SGPT (p=<0,001) dengan delta peningkatan 14,09 IU serta SGOT (p=0,021) dengan delta peningkatan 11,40 IU.Simpulan: Terjadi penurunan kadar hemoglobin sebesar 3,29 mg/dl, peningkatan nilai enzim aminotransferase sebesar 14,09 IU pada SGPT serta 11,40 IU pada SGOT setelah terapi ARV lini pertama.