MDGâs kini telah selesai dengan menyisakan permasalahan kematian ibu yang belum juga tertuntaskan. Angka Kematian Ibu (AKI) dalam SDKI 2012 justru meningkat 3 kali lipat dari angka yang ingin ditekan, padahal upaya kesehatan ibu meningkat cakupannya dalam 5 tahun terakhir. Program Keluarga Harapan (PKH) adalah salah satu program dari pemerintah yang mengintervensi aspek kesehatan ibu melalui pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) pada pesertanya yang hamil, sehingga diharapkan ibu tersebut memilih petugas kesehatan terlatih untuk menolong persalinannya. Tujuan penelitian ini untuk melihat apakah PKH memberikan pengaruh pada peningkatan jumlah pemeriksaan ANC dan perencanaan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih dibandingkan sebelum program ini dijalankan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan Kohort Retrospektif. Penilitian ini melibatkan ibu-ibu penerima manfaat PKH di Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk dengan jumlah sampel 161 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari SDKI 2012 dan buku KIA peserta PKH sedangkan analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa baik variabel perencanaan penolong persalinan maupun jumlah ANC signifikansinya >0,05 (0,887 dan 0,984). Ini berarti tidak ada perbedaan yang berarti pada proporsi ibu yang menerima dan tidak menerima bantuan PKH saat hamil dalam melakukan pemeriksaan ANC lebih dari 4 kali dan merencanakan penolong persalinannya. Kesimpulannya, Program PKH tidak memberikan dampak berarti pada peningkatan jumlah pemeriksaan ANC dan perencanaan penolong persalinan di Kecamatan Tanjunganom, Nganjuk.