Br Ginting, Lisa Septia Dewi
Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KAJIAN SEMIOTIKA : MAKNA GERAK DALAM TARIAN KARO Br Ginting, Lisa Septia Dewi
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA Vol 1 No 1 (2016): JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Publisher : LP2M Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.606 KB)

Abstract

Bahasa bukanlah hanya yang  lisan atau yang tulisan saja. Dari warna juga memiliki bahasa, setiap gerakkan juga terdapat bahasa. Seperti fungsi bahasa pada umumnya, gerak yang terdapat dalam gerakan tarian dari Suku Karo juga memiliki makna atau informasi yang disampaikan kepada penontonnya. Tari-tarian adalah komponen dari gerak tubuh yang indah. Penampilan gerak tariaan yang indah,  bukan hanya indah dipandang mata saja melainkan ada maksud atau tujuan yang berupa informasi dari si pencipta tari kepada penonton. Dengan melihat gerakan tarian khususnya tarian dari Suku Karo, kita mendapat banyak pelajaran yang mendidik akan kehidupan. Bahasa itu luas, semakin berkembang budaya maka bahasa juga akan mengikuti dari belakang perkembangannya.
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Br Ginting, Lisa Septia Dewi
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA Vol 2 No 1 (2017): JP2BS
Publisher : LP2M Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.988 KB)

Abstract

Optimalisasi merupakan proses, cara atau perbuatan mengoptimalkan. Mengoptimalkan berarti menjadikan paling baik, paling tinggi atau paling mengguntungkan. Menjadikan lebih baik lagi proses pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran CTL pada saat di kelas, hingga hasil dari proses pembelajaran itu siswa menjadi lebih baik lagi. Metode memiliki arti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan. Metode mengandung unsur prosedur yang disusun secara teratur dan logis serta dituangkan dalam suatu rencana kegiatan untuk mencapai tujuan. Metode Contextual  Teaching And Learning  (CTL) merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara  materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata, sehingga siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan merasakan pentingnya belajar dan akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya.
PENGGUNAAN RAGAM BAHASA REGISTER DALAM PERCAKAPAN KOMUNITAS KAMPUNG DONGENG SUMATERA UTARA Kristiani Ndruru; Lisa Septia Dewi Br. Ginting
Jurnal Komunitas Bahasa Vol 9, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Sumatera Utara memiliki dialeg, khas, kode tertentu saat bercakap. Saat berada dalam lingkungan masyarakat derah lain, memungkinkan masyarakat tersebut tidak paham beberapa bahasa yang sering digunakan masyarakat Medan saat berkomunikasi. Perkembangan bahasa dan berbagai variasi bahasa terdapat diberbagai situasi, kalangan, khususnya dalam komunitas Kampung Dongeng Sumatera Utara. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif pendekatan sosiolinguistik untuk meneliti register teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), yang semua data pernyataan didalamnya dikumpulkan melalui observasi, wawancara, pengisian kuesioner. Penelitian ini membuahkan hasil penemuan yang menunjukkan relawan komunitas Kampung Dongeng Sumatera Utara mengunakan variasi bahasa ragam register, varasi campur kode,dan ragam santai. 
KAJIAN MATERI PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA MENUJU REVOLUSI 4.0 Lisa Septia Dewi br. Ginting
Jurnal Bahastra Vol 2, No 1 (2017): Edisi September 2017
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.422 KB) | DOI: 10.30743/bahastra.v2i1.1729

Abstract

Abstrak. Tujuan makalah ini menjelaskan kajian materi dan cara menghadapi revolusi 4.0 untuk pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Materi yang ada di dalam kurikulum 2013 sudah sesuai dengan yang dibutuhkan dunia nyata, tinggal saja faktor yang sangat mendukung seperti guru yang inovatif dalam memilih pendekatan sesuai dengan materi, kelengkapan sarana dan prasaran dan juga kekampuan guru dalam menggunakan teknologi informasi. Cara bijak menghadapi revolusi 4.0 bagi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia, menjadikan pelajaran ini  menyenangkan, Guru dan siswa harus terampil dalam berkomunikasi, terampil berliterasi informasi, menguasai teknologi dan informasi, harus kaya strategi inovatif dan berkarakter.Kata kunci : Kajian, Materi, Bahasa dan SastraAbstract. The purpose of this paper describes the study of material and how to deal with the 4.0 revolution for the study of Indonesian Language and Literature. The material in the 2013 curriculum is in accordance with what is needed in the real world, leaving only very supportive factors such as innovative teachers in choosing approaches in accordance with the material, completeness of facilities and targets and also the ability of teachers to use information technology. Wise way of dealing with the 4.0 revolution for Indonesian language and literature lessons, making this lesson enjoyable, Teachers and students must be skilled in communication, skilled in titrating information, mastering technology and information, must be rich in innovative and characterized strategies.Keywords: Study, Material, Language and Literature
KAJIAN MATERI PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA MENUJU REVOLUSI 4.0 Lisa Septia Dewi br. Ginting
Jurnal Bahastra Vol 4, No 1 (2019): Edisi September 2019
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/bahastra.v4i1.3199

Abstract

Abstrak. Tujuan makalah ini menjelaskan kajian materi dan cara menghadapi revolusi 4.0 untuk pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Materi yang ada di dalam kurikulum 2013 sudah sesuai dengan yang dibutuhkan dunia nyata, tinggal saja faktor yang sangat mendukung seperti guru yang inovatif dalam memilih pendekatan sesuai dengan materi, kelengkapan sarana dan prasaran dan juga kekampuan guru dalam menggunakan teknologi informasi. Cara bijak menghadapi revolusi 4.0 bagi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia, menjadikan pelajaran ini  menyenangkan, Guru dan siswa harus terampil dalam berkomunikasi, terampil berliterasi informasi, menguasai teknologi dan informasi, harus kaya strategi inovatif dan berkarakter.Kata kunci : Kajian, Materi, Bahasa dan Sastra Abstract. The purpose of this paper describes the study of material and how to deal with the 4.0 revolution for the study of Indonesian Language and Literature. The material in the 2013 curriculum is in accordance with what is needed in the real world, leaving only very supportive factors such as innovative teachers in choosing approaches in accordance with the material, completeness of facilities and targets and also the ability of teachers to use information technology. Wise way of dealing with the 4.0 revolution for Indonesian language and literature lessons, making this lesson enjoyable, Teachers and students must be skilled in communication, skilled in titrating information, mastering technology and information, must be rich in innovative and characterized strategies.Keywords: Study, Material, Language and Literature
SEMIOTIKA (MAKNA WARNA DALAM UIS KARO) Lisa Septia Dewi Br.Ginting; Rosmilan Pulungan
Jurnal Bahastra Vol 3, No 2 (2019): Edisi Maret 2019
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.28 KB) | DOI: 10.30743/bahastra.v3i2.1146

Abstract

Abstrak. Memaknai bahasa dan memahaminya juga bisa dipelajari dari warna. Warna dapat menyapaikan pesan dan arti-arti khusus dari warna yang berbeda. Setiap suku yang ada di Indonesia memiliki ciri-ciri tersendiri, baik makanan yang berbeda, pakaian yang berbeda, tata cara perayaan yang berbeda pula. Setiap suku yang ada di Indonesia memiliki keistimewaan yang berbeda-beda pula. Tujuan penelitian i i untuk mengetahui makna warna dalam uis karo. Penelitian ini menganalisis makna warna dalam uis karo dengan literatur semiotika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif.Kata kunci : Semiotika, uis karo Abstract. Understanding the language and understanding it can also be learned from color. Color can greet messages and special meanings of different colors. Every tribe in Indonesia has its own characteristics, both different foods, different clothes, different celebratory procedures. Every tribe in Indonesia has different features. The aim of the research is to find out the color meanings in uis karo. This study analyzes the color meaning in karo uis with the semiotic literature. This research is a descriptive qualitative study.Keywords: Semiotics, uis karo
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD NEGERI 104232 TANJUNG MORAWA Putri Juwita; Lisa Septia Dewi br. Ginting
Jurnal Bahastra Vol 3, No 2 (2019): Edisi Maret 2019
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.819 KB) | DOI: 10.30743/bahastra.v3i2.1147

Abstract

Abstrak. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimana teknik pengumpulan data  yaitu: (1) Observasi, (2) tes .Berdasaran hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan didalam dua siklus dengan penggunaan dongeng dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas I SD Negeri 104232 Tanjung Morawa disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berbicara pada siswa kelas 1 SD Negeri 104232 Tanjung Morawa. setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan penggunaan dongeng. Hal tersebut terlihat dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang semakin meningkat dalam setiap siklusnya, yaitu nilai rata-rata hasil pengamatan guru pada siklus I 2,75 dan meningkat menjadi 3,55 pada siklus II. Dan dilihat dari hasil tes berbicara pada siklus I diketahui 18 dari 30 siswa telah mencapai nilai KKN (60), dan meningkat pada siklus II dimana 29 dari 30 siswa telah berhasil mencapai nilai KKM (60).Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 2 siklus tersebut diatas, ternyata hipotesis yang telah dirumuskan terbukti kebenarannya artinya ternyata langkah pembelajaran melalui dongeng dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas I SD Negeri 104232 Tanjung Morawa.Kata Kunci: Kemampuan,berbicara, dogengAbstract. This research is Classroom Action Research (CAR) where data collection techniques are: (1) Observation, (2) Tests. The results of classroom action research have been carried out in two cycles with the use of fairy tales in Indonesian language learning in class I 104232 Public Elementary School Tanjung Morawa concluded that there was an increase in speaking skills in class 1 students of Tanjung Morawa 104232 Public Elementary School. after the implementation of learning with the use of fairy tales. This can be seen from the activity of students in the learning process that increases in each cycle, namely the average value of teacher observation in the first cycle 2.75 and increased to 3.55 in the second cycle. And seen from the results of the speaking test in the first cycle it is known that 18 out of 30 students have achieved the KKN (60), and increased in the second cycle where 29 of 30 students have succeeded in achieving the KKM score (60). Based on the results of classroom action research using 2 cycles above, it turns out that the hypothesis that has been formulated is proven to be true, meaning that it turns out that the step of learning through fairy tales can improve speaking skills in class I students of Tanjung Morawa State Elementary School 104232.Keywords: Ability, speaking, dogeng
PERAN SERTA ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER ANAK Lisa, Amalia, Intan, Uchi
Jurnal Bahastra Vol 5, No 1 (2020): Edisi September 2020
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/bahastra.v5i1.3046

Abstract

Abstrak. Pendidikan karakter merupakan kebutuhan yang digunakan secara berkelanjutan guna untuk membangkitkan serta menguatkan suatu kesadaran seseorang bahwa masa yang akan datang masa dimana yang lebih baik lagi haruslah diupayakan dengan membangun serta menguatkan karakter seseorang karena pendidikan karakter tidak hanya dibutuhkan di sekolah saja namun di lingkungan sosial juga . Belakangan ini banyak sekali kenakalan anak diusia yang masih sangat belia yang menandakan kurangnya pendidikan karakter di sekitarnya. Dalam menumbuhkan pendidikan karakter seseorang perlu adanya kesadaran dari berbagai pihak untuk pembentukan suatu karakter seseorang. Salah satu pihak yang paling utama untuk membentuk karakter seseorang ialah orang tua. Orang tua adalah pondasi dalam segala pembentukan karakter seorang anak. Peran orang tua sangat mempengaruhi pembentukan karakter anak. Termasuk itu motivasi, dukungan serta ada dan tidaknya orang tua di kehidupan sehari-hari anak. Pendidikan karakter juga perlu diajarkan baik di sekolah maupun di rumah dan bahkan di lingkungn sekitar untuk membentuk anak yang memiliki akhlak dan kepribadian yang baik. Kata  Kunci: Pendidikan Karakter, Peran Orang Tua Abstract. Character education is a need that is used on an ongoing basis in order to arouse and strengthen a person's awareness that a future where a better time must be pursued by building and strengthening one's character because character education is not only needed in schools, but also in the social environment. Lately, there are a lot of delinquents in young children who are still very young, which indicates a lack of character education around them. In growing one's character education there needs to be awareness of various parties for the formation of a person's character. One of the most important parties to shape a person's character is parents. Parents are the foundation in all the formation of a child's character. The role of parents greatly influences the formation of the child's character. Including motivation, support and the presence or absence of parents in the daily life of children. Character education also needs to be taught both at school and at home and even in the environment to form children who have good character and personality. Keywords: Character Education, Parents' Roles 
KAJIAN SEMIOTIKA : MAKNA GERAK DALAM TARIAN KARO Lisa Septia Dewi Br Ginting
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA Vol. 1 No. 1 (2016): JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Publisher : LP2M Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.606 KB)

Abstract

Bahasa bukanlah hanya yang lisan atau yang tulisan saja. Dari warna juga memiliki bahasa, setiap gerakkan juga terdapat bahasa. Seperti fungsi bahasa pada umumnya, gerak yang terdapat dalam gerakan tarian dari Suku Karo juga memiliki makna atau informasi yang disampaikan kepada penontonnya. Tari-tarian adalah komponen dari gerak tubuh yang indah. Penampilan gerak tariaan yang indah, bukan hanya indah dipandang mata saja melainkan ada maksud atau tujuan yang berupa informasi dari si pencipta tari kepada penonton. Dengan melihat gerakan tarian khususnya tarian dari Suku Karo, kita mendapat banyak pelajaran yang mendidik akan kehidupan. Bahasa itu luas, semakin berkembang budaya maka bahasa juga akan mengikuti dari belakang perkembangannya.
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Lisa Septia Dewi Br Ginting
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA Vol. 2 No. 1 (2017): JP2BS
Publisher : LP2M Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.988 KB) | DOI: 10.32696/ojs.v2i1.163

Abstract

Optimalisasi merupakan proses, cara atau perbuatan mengoptimalkan. Mengoptimalkan berarti menjadikan paling baik, paling tinggi atau paling mengguntungkan. Menjadikan lebih baik lagi proses pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran CTL pada saat di kelas, hingga hasil dari proses pembelajaran itu siswa menjadi lebih baik lagi. Metode memiliki arti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan. Metode mengandung unsur prosedur yang disusun secara teratur dan logis serta dituangkan dalam suatu rencana kegiatan untuk mencapai tujuan. Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata, sehingga siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan merasakan pentingnya belajar dan akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya.