p-Index From 2019 - 2024
0.835
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ekonomika
Wijayanti, Asih Kusuma
Universitas Borneo Tarakan

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Identifikasi Sektoral Kota Tarakan Wijayanti, Asih Kusuma
Ekonomika Vol 1, No 1 (2010): Volume I No. 1 Januari 2010
Publisher : Ekonomika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study to determine the economys performance by comparing the City of Tarakan In East Kalimantan Provinces economy. Identify and analyze the sector/subsector economic potential in the City of Tarakan; then find a picture of patterns and structures of economic growth the City Tarakan; and estimate the economic potential that can be developed in the CIty of Tarakan. All observed during period 2002-2006. Analysis tool used is The Shift Share analysis and Location.  Quotient (LQ).  The results of the analysis Location Quotient (LQ) indicates that the City of Tarakan has seven dominant sector of the agicultural sector, electricity sector, gas and water supply, building sector, trade, hotels, and restaurants, transport, and communication sector, financial sector, real estate and business services, and the services sector. This is supported by the index value obtained from the results of Dynamic Location Quotient analysis with an average value of 1,55. Furthermore, other sectors that have not been favored as a sector Quotient Mining and Quarrying sector (1,66). From the results of the Shift Share analysis classic, as a whole during the period of analysis 2002-2006 year, GDP Tarakan City has experienced a change (increase) is quite significant, meaning an increase regional economic performance. This shows that in the Tarakan City economic development has occured the process of economic structural change. Key Words: Location Quotient, Sector Competitive, Shift Share 
PENGARUH UPAH, MODAL, TEKNOLOGI DAN PRODUKTIVITAS TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PERCETAKAN DI SEBATIK Bin Mohd Ali, Mohd Syukur; Kusuma Wijayanti, Asih
Jurnal Ekonomika Volume 10, Nomor 01, Januari 2019
Publisher : Jurnal Ekonomika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.892 KB) | DOI: 10.35334/jek.v10i1.696

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh upah, modal, teknologi dan produktivitas terhadap penyerapan tenaga kerja industri kecil percetakan di Sebatik dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua usaha percetakan di Sebatik. Jumlah sampel usaha percetakan yang sudah peneliti survei adalah 35 sampel usaha percetakan maka peneliti menggunakan metode sampel jenuh dimana peneliti menentukan semua anggota populasi untuk dijadikan sampel. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upah (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, dengan nilai t hitung sebesar -0,785 < t tabel 2,042 dan tingkat signifikansi 0,439 > 0,05. Modal (X2)tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, dengan nilai t hitung sebesar -0,714 < t tabel 2,042 dan tingkat signifikansi 0,481 > 0,05. Teknologi (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, dengan nilai t hitung sebesar 0,713 < t tabel 2,042 dan tingkat signifikansi 0,481>0,05. Produktivitas (X4)berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, dengan nilai t hitung sebesar 2,375 > t tabel 2,042 dan tingkat signifikansi 0,024 > 0,05. Upah, modal, teknologi dan produktivitas tidak berpengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap penyerapan tenaga kerja, dengan nilai F hitung sebesar 1,699 < F tabel 2,042 dan tingkat signifikansi 0,176 > 0,05. Dan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,185 atau 18,5 persen. Nilai tersebut menunjukkan bahwa 18,5 persen penyerapan tenaga kerja dipengaruhi oleh upah, modal, teknologi, dan produktivitas sedangkan sisanya 81,5 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.
strategi pengembangan sektor industri kecil kota tarakan fahreza zulkarnain, muhammad andra; wijayanti, asih kusuma
Jurnal Ekonomika Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Ekonomika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.914 KB) | DOI: 10.35334/jek.v9i1.775

Abstract

Abstrak : Banyak potensi yang  dapat di kembangkan di Tarakan di antaranya pada sector kelautan dan perikanan, sector pariwisata, industri dan perdagangan serta investasi di sector energi. Dengan berbagai potensi tersebut peluang pengembangan UMKM di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara menjadi strategis. Posisi Wilayah Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan negara jiran Malaysia, menjadikan UMKM harus berbenah diri dalam meningkatkan daya saingnya terlebih lagi dengan pemberlakuan perdagangan bebas pada ASEAN Economic Community (AEC) sejak tahun 2015. Untuk itu strategi pengembangan usaha bagi UMKM perlu dirumuskan dan dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah dan stakeholder lainnya dalam membuat kebijakan pemberdayaan UMKM di Kota Tarakan. (Ariani, Utomo. 2017). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui strategi pengembangan sektor industri kecil di Kota Tarakan. Objek penelitian ini adalah industry kecil di Kota Tarakan menurut jenis usaha. Perumusan strategi pengembangan industri kecil di Kota Tarakan perlu adanya identifikasi mengenai kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal dan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman. Dari hasil olah data diketahui bahwa posisi kuadran industri kecil di Kota Tarakan terletak di kuadran 1 atau terletak antara peluang eksternal dan kelemahan internal. Berdasarkan posisi kuadrannya, strategi yang digunakan adalah strategi SO ( Strength - Opportunity ), yaitu strategi yang meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan peluang. Alternatif strategi SO yang dirumuskan adalah sebagai membuat akun media sosial untuk mempermudah promosi dalam penjualan produk. Di zaman yang modern dan serba memanfaatkan kecanggihan teknologi, media sosial yang beragam saat ini dapat dijadikan sebagai alat untuk melakukan promosi. Media sosial menjadi salah satu alat promosi yang efektif karena dapat secara langsung memberikan infromasi kepada pasar penjualan hasil produksi industri kecil. Selain itu membuka cabang di luar wilayah industri. Dengan membuka cabang usaha di wilayah lain akan meningkatkan produksi dan cakupan wilayah pemasaran hasil industri kecil.
ANALISIS DETERMINAN PENGANGGURAN DI KABUPATEN NUNUKAN hermawan, andi; Wijayanti, Asih Kusuma
Jurnal Ekonomika Volume 10, Nomor 02 Juni 2019
Publisher : Jurnal Ekonomika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.728 KB) | DOI: 10.35334/jek.v10i2.771

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk Menganalisis hubungan antara pendidikan, pertumbuhan penduduk, dan Upah Minimum Kota (UMK) dengan pengangguran di Kabupaten Nunukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif,Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder, berupa data angka pengangguran, pendidikan, pertumbuhan penduduk, dan upah minimum kota yang diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan. Data yang diperoleh diolah menggunakan aplikasi EViews versi 8.0. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi maka diperoleh hasil hubungan antara pendidikan pada tahun 2008-2015 di Kabupaten Nunukan dengan tingkat pengangguran tahun 2008-2015 di Kabupaten Nunukan adalah -0.473394 dengan tingkat keeratan hubungan kategori cukup dan bentuk hubungannya adalah linier negatif. Hubungan antara pertumbuhan penduduk pada tahun 2008-2015 di Kabupaten Nunukan dengan tingkat pengangguran tahun 2008-2015 di Kabupaten Nunukan adalah -0.280480 dengan tingkat keeratan hubungan kategori lemah dan bentuk hubungannya adalah linier negatif. Hubungan antara Upah Minimum Kota pada tahun 2008-2015 di Kabupaten Nunukan dengan tingkat pengangguran tahun 2008-2015 di Kabupaten Nunukan adalah -0.685944 dengan tingkat keeratan hubungan kategori kuat dan bentuk hubungannya adalah linier negatif.
ANALISIS DETERMINAN PENGANGGURAN DI KABUPATEN NUNUKAN andi hermawan; Asih Kusuma Wijayanti
JURNAL EKONOMIKA Volume 10, Nomor 02 Juni 2019
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.727 KB) | DOI: 10.35334/jek.v10i2.771

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk Menganalisis hubungan antara pendidikan, pertumbuhan penduduk, dan Upah Minimum Kota (UMK) dengan pengangguran di Kabupaten Nunukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif,Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder, berupa data angka pengangguran, pendidikan, pertumbuhan penduduk, dan upah minimum kota yang diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan. Data yang diperoleh diolah menggunakan aplikasi EViews versi 8.0. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi maka diperoleh hasil hubungan antara pendidikan pada tahun 2008-2015 di Kabupaten Nunukan dengan tingkat pengangguran tahun 2008-2015 di Kabupaten Nunukan adalah -0.473394 dengan tingkat keeratan hubungan kategori cukup dan bentuk hubungannya adalah linier negatif. Hubungan antara pertumbuhan penduduk pada tahun 2008-2015 di Kabupaten Nunukan dengan tingkat pengangguran tahun 2008-2015 di Kabupaten Nunukan adalah -0.280480 dengan tingkat keeratan hubungan kategori lemah dan bentuk hubungannya adalah linier negatif. Hubungan antara Upah Minimum Kota pada tahun 2008-2015 di Kabupaten Nunukan dengan tingkat pengangguran tahun 2008-2015 di Kabupaten Nunukan adalah -0.685944 dengan tingkat keeratan hubungan kategori kuat dan bentuk hubungannya adalah linier negatif.
ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN BULUNGAN ( STUDI KASUS : DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BULUNGAN) Asih Kusuma Wijayanti; Sarinah Sarinah
JURNAL EKONOMIKA Volume 08, Nomor 2, Juni 2017
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jek.v8i2.1536

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bulungan yang diukur berdasarkan kepuasan masyarakat dengan menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis Indeks Kepuasan Masyarakat dengan hasil desain dalam bentuk angka. Penelitian dilakukan di Kecamatan Tanjung Selor. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik random sampling (secara acak). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi, kuesioner dan wawancara.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) untuk pelayanan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bulungan adalah 2,97 dengan angka konversi sebesar 74,25. Maka kinerja kualitas pelayanan publik berada dalam kategori mutu pelayanan Baik. Hasil dari 14 indikator Indeks Kepuasan Masyarakat dengan nilai antara 0-100, adalah sebagai berikut : (1) Prosedur Pelayanan memiliki nilai IKM sebesar 78,25 dengan kategori Baik. (2) Persyaratan Pelayanan memiliki nilai IKM sebesar 81,5 dengan kategori Sangat Baik. (3) Kejelasan Petugas Pelayanan memiliki nilai IKM sebesar 71,5 dengan kategori Baik. (4) Kedisiplinan Petugas Pelayanan memiliki nilai IKM sebesar 71,5 dengan kategori Baik. (5) Tanggung Jawab Petugas Pelayanan memiliki nilai IKM sebesar 73,25 dengan kategori Baik. (6) Kemampuan Petugas Pelayanan memiliki nilai IKM sebesar 75,75 dengan kategori Baik. (7) Kecepatan Petugas Pelayanan memiliki nilai IKM sebesar 59,25 dengan kategori Kurang Baik. (8) Keadilan Mendapatkan Pelayanan memiliki nilai IKM sebesar 65,5 dengan kategori Baik. (9) Kesopanan dan Keramahan Petugas Pelayanan memiliki nilai IKM sebesar 75,25 dengan kategori Baik. (10) Kewajaran Biaya Pelayanan memiliki nilai IKM sebesar 82 dengan kategori Sangat Baik. (11) Kepastian Biaya Pelayanan memiliki nilai IKM sebesar 82,5 dengan kategori Sangat Baik. (12) Kepastian Jadwal Pelayanan memiliki nilai IKM sebesar 71,25 dengan kategori Baik. (13) Kenyamanan Lingkungan memiliki nilai IKM sebesar 79,25 dengan kategori Baik. (14) Keamanan Pelayanan memiliki nilai IKM sebesar 80 dengan kategori Sangat Baik.
PENGARUH UPAH, MODAL, TEKNOLOGI DAN PRODUKTIVITAS TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL PERCETAKAN DI SEBATIK Mohd Syukur Bin Mohd Ali; Asih Kusuma Wijayanti
JURNAL EKONOMIKA Volume 10, Nomor 01, Januari 2019
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.891 KB) | DOI: 10.35334/jek.v10i1.696

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh upah, modal, teknologi dan produktivitas terhadap penyerapan tenaga kerja industri kecil percetakan di Sebatik dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua usaha percetakan di Sebatik. Jumlah sampel usaha percetakan yang sudah peneliti survei adalah 35 sampel usaha percetakan maka peneliti menggunakan metode sampel jenuh dimana peneliti menentukan semua anggota populasi untuk dijadikan sampel. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upah (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, dengan nilai t hitung sebesar -0,785 t tabel 2,042 dan tingkat signifikansi 0,439 0,05. Modal (X2)tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, dengan nilai t hitung sebesar -0,714 t tabel 2,042 dan tingkat signifikansi 0,481 0,05. Teknologi (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, dengan nilai t hitung sebesar 0,713 t tabel 2,042 dan tingkat signifikansi 0,4810,05. Produktivitas (X4)berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, dengan nilai t hitung sebesar 2,375 t tabel 2,042 dan tingkat signifikansi 0,024 0,05. Upah, modal, teknologi dan produktivitas tidak berpengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap penyerapan tenaga kerja, dengan nilai F hitung sebesar 1,699 F tabel 2,042 dan tingkat signifikansi 0,176 0,05. Dan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,185 atau 18,5 persen. Nilai tersebut menunjukkan bahwa 18,5 persen penyerapan tenaga kerja dipengaruhi oleh upah, modal, teknologi, dan produktivitas sedangkan sisanya 81,5 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.
strategi pengembangan sektor industri kecil kota tarakan muhammad andra fahreza zulkarnain; asih kusuma wijayanti
JURNAL EKONOMIKA Volume 09, Nomor 1, Januari 2018
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.913 KB) | DOI: 10.35334/jek.v9i1.775

Abstract

Abstrak : Banyak potensi yang  dapat di kembangkan di Tarakan di antaranya pada sector kelautan dan perikanan, sector pariwisata, industri dan perdagangan serta investasi di sector energi. Dengan berbagai potensi tersebut peluang pengembangan UMKM di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara menjadi strategis. Posisi Wilayah Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan negara jiran Malaysia, menjadikan UMKM harus berbenah diri dalam meningkatkan daya saingnya terlebih lagi dengan pemberlakuan perdagangan bebas pada ASEAN Economic Community (AEC) sejak tahun 2015. Untuk itu strategi pengembangan usaha bagi UMKM perlu dirumuskan dan dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah dan stakeholder lainnya dalam membuat kebijakan pemberdayaan UMKM di Kota Tarakan. (Ariani, Utomo. 2017). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui strategi pengembangan sektor industri kecil di Kota Tarakan. Objek penelitian ini adalah industry kecil di Kota Tarakan menurut jenis usaha. Perumusan strategi pengembangan industri kecil di Kota Tarakan perlu adanya identifikasi mengenai kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal dan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman. Dari hasil olah data diketahui bahwa posisi kuadran industri kecil di Kota Tarakan terletak di kuadran 1 atau terletak antara peluang eksternal dan kelemahan internal. Berdasarkan posisi kuadrannya, strategi yang digunakan adalah strategi SO ( Strength - Opportunity ), yaitu strategi yang meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan peluang. Alternatif strategi SO yang dirumuskan adalah sebagai membuat akun media sosial untuk mempermudah promosi dalam penjualan produk. Di zaman yang modern dan serba memanfaatkan kecanggihan teknologi, media sosial yang beragam saat ini dapat dijadikan sebagai alat untuk melakukan promosi. Media sosial menjadi salah satu alat promosi yang efektif karena dapat secara langsung memberikan infromasi kepada pasar penjualan hasil produksi industri kecil. Selain itu membuka cabang di luar wilayah industri. Dengan membuka cabang usaha di wilayah lain akan meningkatkan produksi dan cakupan wilayah pemasaran hasil industri kecil.