William W. Lamawuran
Poltekkes Kemenkes Kupang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peningkatan Polymorphonuclear (PMN) Dalam Cairan Nasal Lavage Operator Penggilingan Padi Yang Terpajan Endotoksin Lipopolisakarida (LPS) Lamawuran, William Wilfridus
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 16 No 1 (2018): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.418 KB) | DOI: 10.31965/infokes.Vol16.Iss1.175

Abstract

Latar Belakang: Paparan endotoksin lipopolisakarida (LPS) pada debu padi menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peningkatan Neutrofil atau Polymorphonuclear (PMN) pada cairan nasal lavage operator penggilingan padi. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh endotoksin LPS terhadap peningkatan kadar Polymorphonuclear (PMN) operator penggilingan padi. Metode: rancangan penelitian ini adalah longitudinal studi. Pengambilan sampel debu dilakukan selama 8 jam sedangkan sampel nasal lavage dilakukan sebelum dan setelah bekerja (cross shift). Kadar PMN dan LPS Endotoksin dianalisis menggunakan metode ELISA kemudian Endotoksin LPS dianalisis menggunakan LAL. Hasil: Rerata kadar endotoksin LPS dalam debu padi adalah 56,36 ± 5.83 EU/m3. Terjadi peningkatan PMN setelah kerja (Pired sample-t test: p = 0.000) pada semua operator penggilingan padi. Kadar endotoksin LPS berkorelasi dengan peningkatan PMN pada cairan nasal lavage operator penggilingan padi (uji regresi linear berganda: p= 0.000). Kesimpulan: Endotoksin LPS merupakan faktor yang mempengaruhi peningkatan kadar PMN dalam cairan nasal lavage yang mengindikasikan terjadinya inflamasi pada operator penggilingan padi. Saran: Gunakan mesin penggilingan padi yang dilengkapi dengan pengumpul debu. Perlu pemeriksaan kesehatan secara berkala dan bagi pekerja yang mengalami gangguan pernapasan agar diberikan pengobatan dan waktu untuk istirahat dari pekerjaan nya. Pekerja disarankan untuk selalu menggunakan masker saat bekerja.
Peningkatan Polymorphonuclear (PMN) Dalam Cairan Nasal Lavage Operator Penggilingan Padi Yang Terpajan Endotoksin Lipopolisakarida (LPS) William Wilfridus Lamawuran
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 16 No 1 (2018): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.418 KB) | DOI: 10.31965/infokes.Vol16.Iss1.175

Abstract

Background: Exposure to lipopolysaccharide endotoxin (LPS) in rice dust causes respiratory inflammation which is characterized by an increase in Neutrophils or Polymorphonuclear (PMN) in the nasal lavage fluid of rice milling operators. Objective: The purpose of this study was to analyze the effect of endotoxin LPS on the rice mill operators' PM in the rice level operators. Methods: the design of this study was a longitudinal study. Dust sampling was carried out for 8 hours while nasal lavage samples were carried out before and after work (cross shift). Endotoxin PMN and LPS were analyzed using the ELISA method and LPS Endotoxin was analyzed using LAL. Results: The mean level of LPS endotoxin in rice dust was 56.36 ± 5.83 EU / m3. An increase in post-employment PMN (Pired sample t-test: p = 0.000) in all rice milling operators. LPS endotoxin levels correlated with increased PMN in nasal lavage fluid in rice milling operators (multiple linear regression test: p = 0.000). Conclusion: LPS endotoxin is a factor that influences the increase of PMN levels in nasal lavage fluid which indicates the occurrence of inflammation in rice mill operators. Suggestion: Use a rice milling machine equipped with a dust collector. Health checks are given to the rest of their work. Workers are advised to always use masks while working.
Pengaruh Kebisingan Terhadap Peningkatan Tekanan Darah Dan Denyut Nadi Pekerja Pabrik Es Di Pasar Ikan Oeba Kupang Tahun 2020 William W. Lamawuran; Siprianus Singga
Oehònis Vol 4 No 2 (2021): Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.052 KB)

Abstract

Kebisingan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Kebisingan di tempat kerja merupakan salah satu faktor risiko terjadinya peingkatan tekanan darah dan denyut nadi pekerja yang terpajan kebisingan. Industri pembuatan es menggunakan generator yang menyebabkan tingkat kebisingan tinggi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kebisingan, denyut nadi dan tekanan darah karyawan sebelum dan setelah bekerja. Pengukuran tingkat kebisingan menggunakan sound level meter , pengukuran denyut nadi menggunakan stop watch dengan metode 10 denyut dan pengukuran tekanan darah pekerja menggunakan tensi meter. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kebisingan yakni 91.42 dBA, 76,19% karyawan mengalami peningkatan tekanan darah sistolik setelah bekerja, 61,9% karyawan mengalami perubahan tekanan dara diastolik setelah bekerja dan seluruh atau 100% karyawa mengalami perubahan denyut nadi setelah melakukan pekerjaan. Saran. Kepada pemilik pabrik agar mengganti mesin pembuat es dengan mesin yang tingkat kebisingannya lebih rendah, melengkapi pekerja dengan ear maff atau ear plag, melakuka pemeriksaan kesehatan pekerja secara periodik.
Pengelolaan Limbah Medis Dari Penanganan Covid-19 Pada Rumah Sakit dan Puskesmas Di Kota Kupang Tahun 2021 Lamawuran W. William
Oehònis Vol 4 No 2 (2021): Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.368 KB)

Abstract

Epidemi covid 19 berdapak terhadap melonjaknya timbulan sampah yang berasal dari rumah sakit dan puskesmas. Karakteristik limbah dari penanganan covid 19 bersifat infeksius sehingga perlu ditangani dengan baik. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan penanganan limbah di rumah sakit maupun puskesmas. Pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui goegle form. Hasil penelitian menunjukkan 89% pengolahan limbah cair, 100% pengolahan limbah padat domestik dan 77% pengolahan limbah B3 medis padat telah sesuai Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/537/2020. Ketiga aspek pengolahan limbah di rumah sakit hasilnya yakni 85% sesuai sedangkan pelaksanaan pengolahan limbah padat domestik pada Puskemas di Kota Kupang berkisar antara 70-100%. Terdapat tujuh kegiatan yang belum terpenuhi yakni menyediakan tiga tempat sampah untuk sampah organik, non organik dan sampah khusus, wadah limbah padat dilapisi kantong plastic dengan warna berbeda, pengumpulan sampah khusus dilakukan bila sudah ¾ penuh atau sekali dalam 6 jam, melakukan disinfeksi alat pelindung diri, penyimpanan limbah padat di TPS paling lama 1 x 24 jam, melakukan disinfeksi di TPS limbah padat domestik, Menyimpan limbah B3 padat pada TPS limbah B3 dan diberikan perlakuan sebagaimana limbah B3. Disarankan kepada pihak rumah sakit dan puskesmas agar melakukan perbaikan pada aspek yang belum sesuai dengan peraturan.
Kualitas Air Bersih Pada Stasiun Pengisian Tangki Air Di Kota Kupang William W. Lamawuran; Edwin M. Mauguru
Oehònis Vol 5 No 01 (2022): Sanitasi dan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.168 KB)

Abstract

Air adalah kebutuhan pokok manusia dan pemenuhan bagi kebutuhan manusia diperoleh dari berbagai sumber diantaranya stasiun pengisian tangki air bersih. Kebutuhan akan air bersih dari stasiun pengisian tangki terus meningkat terlebih dimusim kemarau saat masyarakat mengalami kelangkaan air akibat sumber air lainnya tidak bisa lagi mensuplay nya. Oleh karena itu perlu dipastikan kualitas air bersih pada stasiun pengisian tangki harus sesuai dengan persyaratan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas fisik dan bakteriologis air bersih pada stasiun pengisian tangki, dengan metode deskriptif dengan rancangan crossectional study. Variabel penelitian untuk parameter fisik yakni suhu, bau, rasa, warna dan kekeruhan air bersih, variabel untuk parameter bakteriologis yakni MPN Coliform. Hasil penelitian menunjukkan warna, rasa, bau dan kekeruhan air bersih memenuhi syarat sedangkan parameter suhu masih belum semua memenuhi syarat, untuk parameter MPN Coliform pada 16 stasiun pengsian tangki diketahui 6 stasiun pengisian tangki yang tidak memenuhi syarat pada pengukuran pagi, pengukuran siang 7 tidak memenuhi sayar dan waktu sore terdapat 3 stasiun pengisian tangki yang tidak memenuhi syarat. Saran bagi pemilik stasiun pengsian tangki agar memperbaiki sarana pengisian tangki agar bebas dari pencemar, melakukan pemeriksaan kualitas air secara rutin.