Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Menginventarisasi Kata Melalui Pemahaman Medan Makna Mahasiswa Semester VI pada Mata Kuliah Semantik Institut Pendidikan Tapanuli Selatan HARAHAP, SRI MAHRANI
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 4 No 2 (2018): Vol. 4 No. 2 April 2018
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.647 KB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemampuan menginventarisasi kata mahasiswa yang rendah sehingga tidak mencapai ketuntasan keterampilan belajar yang diharapkan. Permasalahan ini terjadi, diantaranya kurangnya pemahaman terhadap mata kuliah, dan ketidaktepatan dalam pemilihan cara pembelajaran yang digunakan dosen. Faktor lain, berasal dari mahasiswa adalah kurangnya motivasi untuk menginventarisasi kata. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses peningkatan kemampuan menginventarisasikan kata dan mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat proses menginventarisasikan kata mahasiswa dengan pemahaman mata kuliah medan makna. Jenis penelitian yang digunakan adalah peneltian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Data penelitian berupa hasil tes unjuk kerja tertulis, hasil lembar observasi, catatan lapangan, wawancara, dan angket mahasiswa terhadap pembelajaran menginventarisasikan kata melalui pemaham medan makna mahasiswa semester VI Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Padangsidimpuan tahun pelajaran 2017-2018 yang berjumlah 32 orang. Prosedur penelitian dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran, yang pelaksanaanya dalam empat kali pertemuan dan berkolaborasi dengan dosen bahasa Indonesia di kampus yang sama. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemahaman terhadap mata kuliah medan makna dapat meningkatkan kemampuan menginventarisasi kata mahasiswa. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut. Pada siklus I, rata-rata hasil kemampuan menginventarisasikan kata mahasiswa semester VI adalah 70,33. Permasalahan yang terjadi pada siklus I ini adalah, (1) mahasiswa masih belum mampu menginventarisasikan kata, (2) mahasiswa masih belum mampu membuat diagram medan makna, (3) mahasiswa masih belum mampu membuat menjelaskan hasil temuannya, dan (4) mahasiswa masih belum percaya diri dalam bersosialisasi dalam lingkungan sekitarnya. Pada siklus II, rata-rata hasil kemampuan menginventarisasikan kata mahasiswa semester VI meningkat, yaitu 99,56. Perubahan tingkah laku yang tampak dalam pembelajaran menginventarisasi kata rnelalui pemahaman medan makna yaitu mahasiswa merasa senang, lebih bersemangat, aktif dan mandiri dalam melaksanakan tugasnya  
Peningkatan Kemampuan Menginventarisasi Kata Melalui Pemahaman Medan Makna Mahasiswa Semester VI pada Mata Kuliah Semantik Institut Pendidikan Tapanuli Selatan SRI MAHRANI HARAHAP
Jurnal Education and Development Vol 4 No 2 (2018): Vol.4.No.2.2018
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.647 KB) | DOI: 10.37081/ed.v4i2.340

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemampuan menginventarisasi kata mahasiswa yang rendah sehingga tidak mencapai ketuntasan keterampilan belajar yang diharapkan. Permasalahan ini terjadi, diantaranya kurangnya pemahaman terhadap mata kuliah, dan ketidaktepatan dalam pemilihan cara pembelajaran yang digunakan dosen. Faktor lain, berasal dari mahasiswa adalah kurangnya motivasi untuk menginventarisasi kata. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses peningkatan kemampuan menginventarisasikan kata dan mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat proses menginventarisasikan kata mahasiswa dengan pemahaman mata kuliah medan makna. Jenis penelitian yang digunakan adalah peneltian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Data penelitian berupa hasil tes unjuk kerja tertulis, hasil lembar observasi, catatan lapangan, wawancara, dan angket mahasiswa terhadap pembelajaran menginventarisasikan kata melalui pemaham medan makna mahasiswa semester VI Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Padangsidimpuan tahun pelajaran 2017-2018 yang berjumlah 32 orang. Prosedur penelitian dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran, yang pelaksanaanya dalam empat kali pertemuan dan berkolaborasi dengan dosen bahasa Indonesia di kampus yang sama. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemahaman terhadap mata kuliah medan makna dapat meningkatkan kemampuan menginventarisasi kata mahasiswa. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut. Pada siklus I, rata-rata hasil kemampuan menginventarisasikan kata mahasiswa semester VI adalah 70,33. Permasalahan yang terjadi pada siklus I ini adalah, (1) mahasiswa masih belum mampu menginventarisasikan kata, (2) mahasiswa masih belum mampu membuat diagram medan makna, (3) mahasiswa masih belum mampu membuat menjelaskan hasil temuannya, dan (4) mahasiswa masih belum percaya diri dalam bersosialisasi dalam lingkungan sekitarnya. Pada siklus II, rata-rata hasil kemampuan menginventarisasikan kata mahasiswa semester VI meningkat, yaitu 99,56. Perubahan tingkah laku yang tampak dalam pembelajaran menginventarisasi kata rnelalui pemahaman medan makna yaitu mahasiswa merasa senang, lebih bersemangat, aktif dan mandiri dalam melaksanakan tugasnya
KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI PENGUASAAN KALIMAT TOPIK PADA MAHASISWA SEMESTER I PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA IPTS PADANGSIDIMPUAN Sri Mahrani Harahap
Jurnal Education and Development Vol 9 No 1 (2021): Vol.9.No.1.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.847 KB)

Abstract

Peningkatan Kemampuan Menyimak Mahasiswa melalui Penguasaan Kalimat Topik menjadi tujuan penelitian ini. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dipilih untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa, selain itu penelitian ini juga digunakan untuk memberikan solusi yang baik untuk tenaga pengajar. Hal ini agar teknik atau metode oembelajaran lebih beraneka macam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Adapun data penelitian diambil berdasarkan hasil tes, hasil catatan lapangan, lembar observasi, hasil wawancara, dan hasil angket mahasiswa dengan jumlah 50 orang. Untuk prosedur pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan 4 kali pertemuan dan peneliti melakukan kolaborasi dengan dosen bahasa Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, maka diperoleh hasil yaitu kemampuan mahasiswa meningkat. Hasil pada siklus I, kemampuan menyimak mahasiswa semester I memiliki rata-rata 66,2. Masalah penelitian dalam siklus I ini adalah, (1) belum mampunya mahasiswa dalam memahami materi simakan, (2) belum mampunya mahasiswa dalam mengungkapkan kembali materi yang telah disimaknya, (3) kepercayaan diri mahasiswa yang kurang pada saat bersosialisasi dalam di lingkungan sekitar. Adapun hasil siklus II, terjadi peningkatan dengan nilai rata-rata 77,1. Maka diperoleh hasil, yaitu meningkatnya hasil pembelajaran kemampuan menyimak melalui penguasaan kalimat topik.
GAYA BAHASA PANTUN DALAM ACARA FALOWA BUDAYA NIAS DI LINGKUNGAN VI HUTABALANG KECAMATAN BADIRI KABUPATEN TAPANULI TENGAH Putri Megawati; Anni Rahimah; Sri Mahrani Harahap
Jurnal Education and Development Vol 9 No 3 (2021): Vol.9.No.3.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.938 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah gaya bahasa yang terdapat pada pantun dalam acara falowa (pernikahan) yang ada pada budaya Nias di lingkungan VI Hutabalang Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kualitatif dengan mengunkan objek penelitian adalah pantun yang digunakan dalam pesta pernikahan pada adat Nias. Teknik analisis data menggunakan reduksi data,penyajian data dan penarikan kesimpulan. hasil analisis peneliti disimpulkan bahwaterdapat 12 bait pantun yang mengandung gaya bahasa pada acara falowa budaya Nias di lingkungan VI Hutabalang Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengahterdiri dari: Gaya bahasa klimaks 3 bait,Gaya bahasa antiklimaks 1 bait, Gaya bahasa hiperbola 2 bait,Gaya bahasa litotes 1 bait,Gaya bahasa Metafora 1 bait, gaya bahasa simile 3 bait, Gaya bahasa personifikasi 1 bait.Maka total 12 pantun yang mengandung gaya bahasa pada acara falowa budaya Nias.
PENDAMPINGAN CARA BERBICARA YANG SOPAN DAN SANTUN TERHADAP ANAK SEKOLAH DASAR 200409 Ria Damayanti; Sri Mahrani Harahap; Hotma Widia Safitri Harahap; Lola Sapitri Siregar
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Vol. 2 No. 1 Edisi Februari 2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v2i1.375

Abstract

Salah satu pendidikan karakter yang terdapat di sekolah adalah terjalinnya sikap sopan santun yang dilakukan oleh siswa kepada lingkungan sekitarnya di sekolah. Sopan santun adalah aktivitas seseorang yang  dapat diamati oleh orang lain atau instrument penelitian terhadap suatu perangsang atau situasi yang dihadapi berkaitan dengan hubungan kemasyarakatan, meliputi menghormati guru/orang yang lebih tua dari kita, tolong menolong dan menghargai orang lain, perilaku sopan santun merupakan cerminan dari akhlak yang baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian, analisis deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Proses merawat nilai-nilai sopan santun di lingkungan pendidikan mempunyai beberapa prosedur, mekanisme, rangkaian kegiatan, urutan pelaksanaan, desain, ruang dan waktu, yang dilakukan secara terus menerus. Tujuan di adakannya Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesopan dan santunan anak. Jenis pengajaran yang digunakan adalah mensosialisasikan dan mengajarkan indikator sopan dan santun seperti menghormati orang yang lebih tua, tidak berkata kasar, mengucapkan terimakasih ketikan sudah menerima bantuan dari orang lain, meminta izin ketika ingin keluar kelas dan lain sebagainya. Dengan pelatihan ini, maka dapat meningkatkan kesopan dan santunan pada anak.
MENINGKATKAN MINAT BACA DENGAN MEDIA PERPUSTAKAAN DESA Anni Rahimah; Sri Mahrani Harahap; Mina Syanti Lubis; Muhammad Sofyan Lubis; Imam Samudra Simamora; Riska Apriani Harahap
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Vol. 3 No. 1 Edisi Februari 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v3i1.1767

Abstract

Improving children's literacy activities and reading culture is very necessary in the current era of technological onslaught. So children's reading ability is greatly influenced by their interest in reading and their reading ability. Reading is an important activity in life because it can provide useful knowledge and information. Children in the village of Janji Mauli-MT come to the library because they still have minimal reading skills. We carry out this activity to provide motivation to children with the aim of increasing children's interest in reading by using village library media. The design of the mechanism for implementing PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) or Community service activities was carried out by adopting action research steps which consisted of 3 (three) stages, namely: planning, action, observation and evaluation. To find out the results achieved during the two weeks of implementing PkM, a reading test was carried out to determine the extent of the child's abilities and progress. Has there been any improvement or not during the implementation of the PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) or Community service activities? The results achieved from PkM activities in the village of Janji Mauli-MT. District Angkola Muaratais. namely, children in the village of Janji Mauli-MT can already recognize letters or the alphabet correctly and there has even been an improvement after implementing something called PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) or Community service to increase children's interest in reading using the library media in the village of Janji Mauli-MT. .