Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KARAKTERISTIK PIMPINAN DAN RUMAH SAKIT DALAM PRAKTEK STERILISASI YANG BAIK Ansyori, Achmad Kadri; Satibi, Satibi; Mulyaningsih, Rosita
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.147

Abstract

Central Steril Supply Departement (CSSD) merupakan salah satu unit pengelola alat kesehatan dan linen steril pada fase akhir di rumah sakit, sehingga CSSD merupakan ujung tombak terjaminnya sterilitas alat kesehatan. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga kesehatan yang mampu mengelola kinerja CSSD secara baik, serta dapat pula menjamin semua produk CSSD di rumah sakit agar dapat dikelola secara optimal sesuai kebutuhan medis. Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan dan perbedaan karakteristik pimpinan dan karakteristik rumah sakit terhadap praktek sterilisasi yang baik di CSSD rumah sakit. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Alat yang digunakan adalah kuesioner. Lokasi penelitian yaitu 23 rumah sakit kelas A dan B di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 38 responden, terdiri dari kepala dan sub divisi CSSD. Analisis penelitian ini menggunakan analisis deskriptif analitik, serta merupakan penelitian korelasi Spearman’s rank, uji T, dan anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan dan perbedaan karakteristik pimpinan CSSD (tingkat pendidikan, jenis kelamin, pimpinan yang mengetahui CSSD dan memahami proses sterilisasi sebelum bekerja di CSSD) terhadap praktek sterilisasi yang baik di CSSD. Adanya hubungan signifikan karakteristik rumah sakit berdasarkan jumlah tempat tidur terhadap praktek sterilisasi yang baik di CSSD dengan nilai signifikasi 0,015. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara profesi tenaga kesehatan CSSD (apoteker, perawat, kesehatan masyarakat) terhadap praktek sterilisasi yang baik di CSSD rumah sakit.
Effort to Prevent COVID-19 STIKES Samarinda (STIKSAM) by Distributing Hand Sanitizer in Air Hitam Village of Samarinda City: Upaya Pencegahan COVID-19 STIKES Samarinda (STIKSAM) dengan Menyalurkan Hand Sanitizer di Kelurahan Air Hitam Kota Samarinda Eka Siswanto Syamsul; Supomo; Achmad Kadri Ansyori
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.338 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang338

Abstract

Due to the COVID-19 pandemic outbreak, the availability of handwashing products in Samarinda City has become a rare item. The purpose of this activity is to prevent COVID-19 through the use of Hand Sanitizer. This method in this service includes several stages, namely preparation that includes the preparation of tools and materials, the production process with the stages of mixing materials into hand sanitizer products, and the packaging process that is inserting the finished hand sanitizer into small bottles measuring 20 ml, 100 ml and Container 5 L, as well as labelling the brand hand sanitizer, and subsequently the distribution process in RT 27, 28 , 29 and 30 Black Water Village. Civitas Akademika STIKES Samarinda (STIKSAM) and Ikatan Keluarga Alumni (IKA STIKSAM) make hand sanitizer in accordance with WHO regulations, hand sanitizer distribution process in rt 27, RT 28, RT 29 and RT 30 Black Water Village and COVID-19 referral hospital (AW Hospital. Sjahranie and I.A. Moeis Hospital) went smoothly. Mayor of Samarinda H. Syaharie Ja'ang appreciated and reviewed the activities of Hand Sanitizer making at STIKES Samarinda campus. Abstrak Akibat wabah pandemi COVID-19 ketersediaan produk pencuci tangan di Kota Samarinda menjadi barang langka. Tujuan kegiatan ini yaitu melakukan upaya pencegahan COVID-19 melalui penggunaan Hand Sanitizer. Metode pada pengabdian ini meliputi beberapa tahap yaitu persiapan yang meliputi penyiapan alat dan bahan, proses produksi dengan tahapan pencampuran bahan-bahan menjadi produk hand sanitizer, dan proses pengemasan yaitu memasukan hand sanitizer yang sudah jadi ke dalam botol-botol kecil berukuran 20 ml, 100 ml maupun Dirigen 5 L, serta labelling merek hand sanitizer, dan selanjutnya proses pendistribusian di RT 27, 28, 29 dan 30 Kelurahan Air Hitam. Civitas Akademika STIKES Samarinda (STIKSAM) dan Ikatan Keluarga Alumni (IKA STIKSAM) membuat hand sanitizer sesuai ketentuan WHO, proses pendistribusian hand sanitizer di wilayah RT 27, RT 28, RT 29 dan RT 30 Kelurahan Air Hitam dan Rumah sakit rujukan COVID-19 (RSUD AW. Sjahranie dan RSUD I.A. Moeis) berjalan dengan lancar. WaliKota Samarinda H. Syaharie Ja’ang mengapresiasi dan meninjau kegiatan pembuatan Hand Sanitizer di kampus STIKES Samarinda.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior (Jack) R. M.Sm.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Yulistia Budianti Soemarie; Anita Apriliana; Achmad Kadri Ansyori; Pipih Purnawati
AL-ULUM: JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.238 KB) | DOI: 10.31602/ajst.v5i1.2469

Abstract

Acne is one of the skin diseases that disturbs the appearance especially of teenagers. Some types of bacteria that cause acne is Propionibacterium acnes. An alternative natural ingredient that can be used to treat acne is kecombrang flowers (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.). The purpose of this study was to determine whether the kecombrang ethanol extract has antibacterial activity against the bacteria that caused acne, and to know the effective concentration of the ethanol extract of the kecombrang flower on the bacteria that caused the acne. The research conducted was experimental research. The stages of the study began from the determination of the sample, the manufacture of simplicia powder, extraction of kecombrang flowers using the maceration method, phytochemical screening and antibacterial activity test using the disc diffusion method. The concentrations of extract used in the testing of antibacterial activity were 20%, 40%, 60% and 80%. The results showed that the ethanol extract of the kecombrang flower contained secondary metabolites in the form of flavonoids and saponins. The results of the testing of the antibacterial activity showed that the ethanol extract of the kecombrang flowers had a medium activity at a concentration of 80% against the Propionibacterium acnes bacteria with a inhibition zone of 7,67 mm. Keywords:       Kecombrang flowers (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.), Antibacterial activity test, Propionibacterium acnes
Pelatihan Budidaya Sayur Organik Dan Tanaman Herbal Organik Berbasis Teknik Hidroponik Fitri Handayani; Sapri Sapri; Achmad Kadri Ansyori
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 2 No. 1 (2018): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.977 KB) | DOI: 10.24903/jam.v2i1.289

Abstract

Pelatihan ini dilaksanakan dengan memberdayakan masyarakat khususnya ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di sekitar Jl. Abdul Wahab Sjahranie gang 10 RT 26, Kelurahan air hitam Kecamatan Samarinda Ulu untuk berpartisipasi aktif. Pelatihan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 27 Desember 2017 pukul 13.00 sampai selasai. Metode pelatihan budidaya ini dengan melakukan penyuluhan kepada peserta tentang bercocok tanam dengan teknik hidroponik dan memberikan demonstrasi serta praktek bercocok tanam dengan teknik hidroponik. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok masyarakat. Setiap kelompok akan diberikan bibit sayuran dan tanaman hebal untuk dibudidayakan dengan teknik hidroponik. Kelompok pertama adalah kelompok yang diberikan bibit bayam merah, kelompok dua diberikan bibit pakcoy dan kelompok tiga diberikan bibit kangkung. Pada hari pertama masing-masing kelompok melakukan penyemaian bibit ke dalam media tanam rockwool. Pada hari kedua sampai hari ke lima dilakukan penyiraman bibit dengan larutan nutrisi hidroponik. Hari keenam setiap kelompok melakukan penanaman benih ke tempat yang lebih besar. Setiap kelompok melakukan penyiraman larutan nutrisi hidroponik sampai hari ke tiga puluh. Sayuran dan tanaman herbal yang telah tumbuh menjadi besar maka dilakukan pemanenan.