Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

FATHER PARTICIPATION AND ITS EFFECT ON MOTOR DEVELOPMENT OF 4 YEARS-OLD CHILDREN IN KINDERGARTEN Rahmawati, Mufida Annisa; Angelia, Yuniar; Meilani, Fitri
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No 2 (2017)
Publisher : Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.339 KB)

Abstract

Background: From 2-5 years old is called the preschool years, one of child development in this main area is sensory and motor development. Father’s figure has become an important resource for children under 5 year developing self regulation skills. Aims: This study aims to know father participation of motor development for children under 5 year. Method: This is a research survey using cross sectional analysis (range spearman) with 77 respondent taken from total sampling technique. Data collection was done in one month (April-May, 2013) using questionnaires and DDST (Denver Development Screening Test). Result: The research indicates that 82% children have normal motor development with father who participates in caring process,, whilst 50% children without father participation have an incomplete motor development. There are positive correlation between father participation and motor development for children under 5 years Conclusion: Fathers participation is necessary for development of child’s motor. 
Pengaruh Postnatal Massage terhadap Proses Involusi dan Laktasi Masa Nifas di Malang Kusbandiyah, Jiarti; Puspadewi, Yuniar Angelia
Journal of Ners and Midwifery Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v7i1.ART.p065-072

Abstract

Masa Nifas merupakan masa kritis bagi ibu pasca melahirkan. Ketidaksiapan secara fisik, psikis, mental dan spiritual dalam menghadapi masa ini akan membuat masa nifas berjalan tidak normal. Parameter kesuksesan masa nifas adalah proses involusi dan laktasi. Permasalahn involusi dilihat dari banyaknya perdarahan postpartum yang disebabkan oleh atonia uteri di Kabupaten Malang sebanyak 34%, sedangkan permasalahan laktasi dikaitkan dengan pemberian ASI Eksklusif di Kota Malang masih rendah sekitar 60%. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah tindakan postnatal massage. Tindakan tersebut dapat merelaksasikan ketegangan dan mengatasi keletihan pasca melahirkan yang dapat memicu subinvolusi dan kegagalan laktasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh postnatal massage terhadap proses involusi dan laktasi pada masa nifas. Penelitian dilaksanakan di beberapa Bidan Praktik Mandiri (PMB) di kota dan kabupaten Malang menggunakan desain quasi experimental. Populasi adalah ibu postpartum 2 jam sampai dengan 6 hari. Sampel diambil menggunakan purposive sampling sebanyak masing-masing 21 ibu postpartum kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Data penelitian menggunakan data primer dan dianalisis secara deskriptif dan analitik.  Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan hasil p-value 0,093 untuk involusi dan 0,369 untuk laktasi. Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh signifikan antara postnatal massage dengan involusi dan laktasi pada masa nifas. Postnatal massage lebih berkaitan dengan efek jangka pendek dalam memberikan efek relasasi dan mengurangi keletihan pasca melahirkan. Dukungan dan motivasi dalam bentuk dukungan psikologis dan peran dalam merawat bayi sangat diperlukan oleh ibu postpartum dalam  menjaga proses involusi dan laktasi tetap lancar. Puerperium is a critical period for mother after giving birth. Physical, psychological, mental and spiritual unpreparedness in dealing with this period will make the puerperium run abnormally. The parameters of the success of the puerperium are ivolution and lactation. The problem of involution can be seen from the amount of postpartum hemorrhage caused by uterine atony in Malang as much as 34%, while the lactation problem associated with exclusive breastfeeding in malang is still around 60% low. One effort that can be done is postnatal massage. These action can relax tension and overcome postpartum fatique wich can trigger subinvolution and lactation failure. This study aims to know the effect of postnatal massage on involution and lactation during the puerperium. The study was conducted in several independent midwifery practice in the city and district of Malang using a quasi experimental design.  The population is postpartum mothers 2 hours to 6 days. Samples were taken using purposive sampling as amany as 21 postpartum mothers in the treatment group dan control group. Data analysis using the Mann-Whitney test showed p-values 0,093 for involution and 0,369 for lactation. The conclution is that there no significant effect between postnatal massage with involution and lactation in the puerperium. Postnatal massage has more to do with short-term effects  in providing a relationship effect and reducing postpartum fatique. Support and motivation in the form of psychological supports and the role in caring for infants is needed by postpartum mothers in maintaining the process of involution and lactation remain smooth.
Differences in The Effectiveness of Oxytocin Massage and Major Pectoralist Massage Towards Acceleration of Breast Milk Expenditure in Postpartum Mothers in PMB Ngadila Sobirin Malang District Yuniar Angelia Puspadewi; Jiarti Kusbandiyah
EMBRIO Vol 13 No 1 (2021): EMBRIO (MEI 2021)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/embrio.v13i1.3323

Abstract

Breastmilk (ASI) is a staple food that can be given to a newborn for growth and development of the baby for his survival. Therefore, almost 80% of mothers who give birth are able to produce enough milk for the needs of their babies. Psychological factors because there is a belief from the mother that she cannot provide breast milk which will cause a decrease in the hormone oxytocin so that breast milk cannot come out immediately after birth, so the mother takes the decision to give formula milk. The research objective in this study was to analyze the difference in the effectiveness of oxytocin massage and pectoralis major muscle massage on the acceleration of breastfeeding in postpartum mothers. The number of respondents in each group was 20 people with criteria such as postpartum mothers before 2 hours, breastfeeding did not come out at all, mothers gave normal birth. Both groups were checked for the smooth release of breast milk on which day by observation. This study used a true experiment design with a postest-only control design approach. The independent variables in this study were oxytocin massage and pectoralis major muscle massage which was carried out 2 times a day massage with a massage duration of 2-3 minutes for 5 days, while the dependent variable was the speed of expressing breastmilk which occurred on what number of days postpartum. The results showed that the U value was 122 and the W value was 375. When converted to Z value, the value was -2.593. Sig value or P value 0.010 <0.05 means that there is a significant difference between the 2 groups, namely oxytocin massage is more effective in accelerating breastfeeding.
PENGARUH KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA DALAM MEMBERIKAN LAYANAN HOMECARE DENGAN KEPUASAN IBU Jiarti Kusbandiyah; Yuniar i Angelia Puspadewi
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepuasan ibu dalam pelayanan kebidanan menjadi kunci penting dalam membantu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Pelayanan homecare merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan akses kesehatan terhadap ibu guna meningkatkan kepuasan. Pelayanan homecare yang tepat membutuhkan kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang kompeten sehingga mendapatkan kepercayaan terhadap ibu dan keluarga. Mahasiswa dengan IPK di bawah standar mungkin mempunyai kemampuan kurang mumpuni terkait hal tersebut. Hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan observasi, asuhan, ketepatan pengkajian, perumusan diagnosa dan penatalaksanaan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kepuasan tersebut dimulai dari proses pendidikan yang berkualitas tercermin pada nilai IPK. Tujuan penelitian adalah  menganalisis pengaruh IPK terhadap kualitas layanan homecare dan kepuasan ibu. Design penelitian adalah crossectional dengan analisis bivariate mengunakan uji pearson product moment. Alat ukur yang digunakan untuk menilai kemampuan mahasiswa adalah IPK, kualitas layanan diukur dengan menggunakan lembar observasi dan untuk mengukur kepuasan menggunakan kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa ibu yang merasa puas dengan layanan homecare mahasiswa hanya 10%, terdapat hubungan signifikan antara IPK dan kualitas layanan (p-value 0,014), hubungan signifikan antara IPK dan kepuasan (p-value : 0,021) dan hubungan signifikan antara kualitas layanan dan kepuasan (p-value:0,000). Sehingga kualitas pendidikan mutlak diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan ibu. 
ANALISIS BERAT BAYI LAHIR PADA LAYANAN HOMECARE DI MASA KEHAMILAN Yuniar Angelia Puspadewi; Jiarti Kusbandiyahi
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa kehamilan merupakan masa yang sangat rawan untuk terjadinya masalah gizi. Hal tersebut apabila diabaikan pastinya akan berakibat fatal bagi ibu dan juga berbahaya bagi bayi yang dikandungnya. Artinya bahwa status gizi seorang ibu hamil sangat berdampak terhadap kesehatan ibu hamil itu sendiri dan juga pregnancy outcome yaitu gizi dari janin yang berada dalam kandungan ibu tersebut. Mengetahui berat badan ibu sebelum kehamilan yang dapat diukur dengan IMT, penambahan berat badan ibu di masa kehamilan dan pengukuran tinggi fundus uteri saat kehamilan sangat penting untuk selalu dipantau. Melakukan asuhan secara berkelanjutan sangat berkaitan terhadap kualitas dan mutu pelayanan kesehatan dari waktu kewaktu dimana hal tersebut berfungsi untuk mengetahui dan mendeteksi secara dini kondisi ibu dan komplikasi yang bisa terjadi. Salah satu upaya pelayanan yang berkualitas adalah memberikan asuhan secara berkelanjutan yaitu dengan melakukan pelayanan homecare. Tujuan penelitian adalah  menganalisis berat bayi lahir pada layanan homecare di masa kehamilan. Penelitian ini menggunakan desain Cohort. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks massa tubuh (IMT) (p-value 0,998  ) dan kenaikan berat badan ibu selama hamil (p-value 0,697) tidak terdapat hubungan dengan berat bayi lahir. Namun pada variabel tinggi fundus uteri (TFU) (p-value: 0,000) terdapat hubungan yang signifikan dengan berat badan bayi yang dilahirkan.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN GEJALA KARIES GIGI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH Deshinta Zahra Putri; Ari Damayanti W; Yuniar Angelia P
Media Husada Journal Of Nursing Science Vol. 3 No. 1 (2022): Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/mhjns.v3i1.65

Abstract

Background : Dental health problems are a very important concern in health development, one of which is caused by the vulnerability of children from dental health disorders. Dental health problems, especially carious teeth, are often complained of by children and adults, dental caries problems cannot be allowed to become severe because it will affect their quality of life, they will experience pain, discomfort, acute and chronic infections, and eating and sleeping disorders. Research Purposes : To determine the relationship between the mother's level of knowledge about dental care and symptoms of dental caries in pre-school children aged 3-6 years in the village of Kedungdalem, Probolinggo. Research Methods : This type of research uses a case control research design. The population in this study were mothers and children aged 3-6 years in the village of Kedungdalem, Probolinggo. The sampling method used a total sampling technique with 55 respondents each one mother and child. Research Result : Mother's knowledge about dental care in Kedungdalem village, Probolinggo, mostly has a good level of knowledge. Some pre-school children aged 3-6 years in the village of Kedungdalem Probolinggo experience symptoms of media dental caries. Conclusion : The level of knowledge of mothers about dental care mostly had a good level of knowledge as many as 48 respondents, the number of children with symptoms of dental caries mostly experienced symptoms of media dental caries as many as 23 children, there was a relationship between the level of mother's knowledge and symptoms of dental caries in pre-school age children 3-6 years in Kedungdalem Village, Probolinggo.
IMPLEMENTASI OLESAN JERUK NIPIS(CITRUS AURANTIFOLIA) UNTUK MENGURANGI STRIAE GRAVIDARUM DAN KELANGSINGAN PERUT PADA IBU NIFAS Yuniar Angelia Puspadewi; Uswatun Chasanah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 3 No 1: Oktober
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.353 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v3i1.134

Abstract

Jeruk adalah buah-buahan yang berguna bagi kesehatan dan pencegahan penyakit dan banyak mengandung vitamin c yang berfungsi untuk daya tahan tubuh. Jeruk juga dapat berfungsi sebagai antioksidan, dimana antioksidan tersebut berguna untuk menunda penuaan dini (awet muda) dan juga untuk pelangsingan perut pasca melahirkan. Dalam masa nifas, terjadi kekendoran perut dan strie gravidarum yang timbul pada masa kehamilan sehingga mengakibatkan ibu tidak percaya diri akan perubahan pada daerah perutnya. Hal ini membuat ibu-ibu mencari berbagai cara/alternative untuk menghilangkan strie gravidarum dan melangsingkan perut setelah melahirkan. Tujuan penelitin ini adalah untuk mengetahui apakah olesan jeruk nipis (Citrus Aurantifora) dapat mengurangi striae gravidarum dan melangsingkan perut ibu nifas. Metode yang dilakukan dengan teknik pretest-postest one-group design. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu nifas hari pertama. Pengukuran ketebalan lemak dan dokumentasi striae gravidarum dilakukan ketika ibu nifas hari ke-1. Perlakuan olesan jeruk nipis setiap hari (pagi dan sore hari) selama 3 minggu. Setelah 3 minggu, ketebalan lemak diukur dan didokumentasikan kembali untuk mengetahui apakah ada pengurangan ketebalan lemak dan striae gravidarum. Sebagian besar strie gravidarum berkurang setelah diberikan oles perasan jeruk nipis. Berdasarkan hasil analisa chi kuadrat T hitung > T tabel maka Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa keteraturan pemberian oles perasan jeruk nipis dapat mengurangi strie gravidarum. Dari analisa uji T didapatkan T hitung > T tabel, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara tebal perut dan lingkar perut sebelum dan setelah pemberian oles jeruk nipis. Kesimpulannya adalah olesan jeruk nipis sangat efektif dalam menghilangkan striae gravidarun dan melangsingkan perut pada ibu nifas dengan pemberian secara benar dan teratur.
PERAN HYPNOTHERAPHY UNTUK PENCEGAHAN PREEKLAMSI PADA MASA KEHAMILAN Jiarti Kusbandiyah; Yuniar Angelia P
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 2 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.562 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v2i2.141

Abstract

Preeklamsia merupakan penyebab kematian ibu ke-2 tertinggi setelah perdarahan di Indonesia. Pada Tahun 2011 kematian ibu akibat hypertensi dan preeklamsi sebesar 24,62%, terlihat kecenderungan peningkatan pada tahun 2012. Secara tidak langsung preeklamsi juga mempunyai kontribusi yang besar terhadap tingginya kematian bayi di Indonesia (Kemenkes RI, 2011). Beberapa penelitian menemukan bahwa hipnotis efektif mengatasi beberapa gangguan medis. Mulai dari mengurangi migrain hingga menurunkan tekanan darah, mengendalikan serangan asma, mengurangi gejala keringat dingin pada malam hari dan mengurangi efek samping kemoterapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti bagaimana peran hypnoteraphy dalam mencegah timbulnya preeklamsi. Metode dalam penelitian ini adalah pra eksperimental pretest posttest design pada 20 responden yang diambil secara purposive sampling. Analisa menggunakan deskriptif dan analitik uji beda (t-test). Hasil penelitian analisis deskriptif menunjukkan Sebagian besar responden berada pada usia trimester 3 (70%), Usia antara 20-34 tahun (75%), pendidikan SD (45%), tidak bekerja (95%), faktor resiko preeklamsi adalah multipara, riwayat eklamsi dan riwayat hipertensi keluarga serta cenderung mengalani stress (skala 21-30) sebanyak 35%. Tidak ada perbedaan gerakan janin (100% tetap positif), oedema (85% tetap) dan proteinuria (100% tetap) sebelum dan sesudah diberikan hypnoteraphy. Analisis bivariat dilakukan dengan uji beda t-test menunjukkan terdapat perbedaan tafsiran berat janin (pvalue 0,004) dan berat badan responden (pvalue 0,000) sebelum dan sesudah diberikan hypnoteraphy. tidak perbedaan tekanan darah (pvalue sistole 0,304, distole 0,186) dan DJJ (pvalue 0,719) sebelum dan sesudah diberikan hypnoteraphy. Saran yang bisa disampaikan adalah deteksi faktor resiko sejak dini, pemantauan keadaan fisik dan psikologis ibu dan janin serta pemberian hypnoteraphy untuk relaksasi selama kehamilan.
ANALISIS KINERJA BIDAN PUSKESMAS DALAM PELAYANAN MTBS DI WILAYAH DINAS KESEHATAN KOTA MALANG Yuniar Angelia P; Jiarti Kusbandiyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 2 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.297 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v2i2.146

Abstract

Untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir dan bayi dan anak balita kegiatan yang dilakukan adalah melalui penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Hasil pelaksanaan kegiatan MTBS di Kota Malang yang berupa cakupan hasil kegiatan pelayanan MTBS balita pada tahun 2010 yaitu 58,07 % dan pada tahun 2011 mengalami penurunan yaitu 49, 38%. Hal ini memperlihatkan bahwa cakupan pelayanan MTBS di Kota Malang masih dibawah target yaitu 80 %. Berdasarkan survei pendahuluan didapatkan kinerja bidan puskesmas dalam pelayanan MTBS masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja bidan puskesmas dalam pelayanan MTBS di wilayah puskesmas Kota Malang. Jenis penelitian adalah observasional kualitatif. Informan utama adalah bidan puskesmas dari 4 Puskesmas yang cakupan pelayanan MTBS tertinggi dan terendah, masing-masing 2 orang. Informan triangulasi adalah 4 Kepala Puskesmasdan 8 ibu balita. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan observasi terhadap pelayanan MTBS. Pengolahan data menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum semua bidan dilatih MTBS, kinerja Bidan Puskesmas dalam pelayanan MTBS belum dilaksanakan sesuai standar pelayanan MTBS baik dari persiapan alat, pemberian pelayanan dan penerapan jadual pelayanan MTBS, ketersediaan tenaga dan fasilitas belum memenuhi, serta pemanfaatan alat belum semuanya dimanfaatkan. Kebutuhan supervisi belum sesuai dengan kebutuhan Bidan Puskesmas yaitu terjadual dan rutin berkaitan dengan kegiatan pelayanan MTBS. Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk memberikan pelatihan MTBS bukan hanya kepada bidan dan dokter melainkan perawat yang juga sebagai petugas, melakukan supervisi secara berkala untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu dalam pelayanan MTBS. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan seperti seminar, diklat, pelatihan teknis dan sosialisasi standar secara berkala.
PENGARUH AKUPRESUR DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF PADA PRIMIGRAVIDA DI BPM NGADILAH KECAMATAN PAKIS - MALANG Yuniar Angelia Puspadewi; Desy Lokawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 4 No 1: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.943 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v4i1.164

Abstract

Nyeri persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami selama proses persalinan. Nyeri tersebut dapat diatasi dengan metode non farmakologi, salah satunya adalah akupresure. Dimana akupresure dapat merangsang pengeluaran hormon endorphin dalam darah. Endorphin adalah zat penghilang rasa sakit yang secara alami diproduksi oleh tubuh. Berdasarkan studi pendahuluan pada tgl 20 Maret 2014 diantara 5 persalinan, semuanya hanya diberikan teknik relaksasi dan belum menggunakan metode akupresure. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akupresur terhadap nyeri persalinan ibu primigravida. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-postest. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden 15 orang. Analisa data menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test, dimana untuk mengetahui pengaruh akupresure untuk mengurangi nyeri persalinan.Berdasarkan hasil analisa menggunakan Wilcoxon didapat nilai Asymp. Sig. 0,03. Dimana apabila nilai Asymp. Sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh akupresure dalam mengurangi nyeri persalinan kala 1 fase aktif. Diharapkan dapat menjadi alternatif pengobatan non-farmakologi dalam mengurangi nyeri persalinan yang bisa dilakukan oleh bidan maupun ibu bersalin