Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Differences in The Effectiveness of Oxytocin Massage and Major Pectoralist Massage Towards Acceleration of Breast Milk Expenditure in Postpartum Mothers in PMB Ngadila Sobirin Malang District Yuniar Angelia Puspadewi; Jiarti Kusbandiyah
EMBRIO Vol 13 No 1 (2021): EMBRIO (MEI 2021)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/embrio.v13i1.3323

Abstract

Breastmilk (ASI) is a staple food that can be given to a newborn for growth and development of the baby for his survival. Therefore, almost 80% of mothers who give birth are able to produce enough milk for the needs of their babies. Psychological factors because there is a belief from the mother that she cannot provide breast milk which will cause a decrease in the hormone oxytocin so that breast milk cannot come out immediately after birth, so the mother takes the decision to give formula milk. The research objective in this study was to analyze the difference in the effectiveness of oxytocin massage and pectoralis major muscle massage on the acceleration of breastfeeding in postpartum mothers. The number of respondents in each group was 20 people with criteria such as postpartum mothers before 2 hours, breastfeeding did not come out at all, mothers gave normal birth. Both groups were checked for the smooth release of breast milk on which day by observation. This study used a true experiment design with a postest-only control design approach. The independent variables in this study were oxytocin massage and pectoralis major muscle massage which was carried out 2 times a day massage with a massage duration of 2-3 minutes for 5 days, while the dependent variable was the speed of expressing breastmilk which occurred on what number of days postpartum. The results showed that the U value was 122 and the W value was 375. When converted to Z value, the value was -2.593. Sig value or P value 0.010 <0.05 means that there is a significant difference between the 2 groups, namely oxytocin massage is more effective in accelerating breastfeeding.
Pengaruh Postnatal Massage terhadap Proses Involusi dan Laktasi Masa Nifas di Malang Jiarti Kusbandiyah; Yuniar Angelia Puspadewi
Journal of Ners and Midwifery Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v7i1.ART.p065-072

Abstract

Masa Nifas merupakan masa kritis bagi ibu pasca melahirkan. Ketidaksiapan secara fisik, psikis, mental dan spiritual dalam menghadapi masa ini akan membuat masa nifas berjalan tidak normal. Parameter kesuksesan masa nifas adalah proses involusi dan laktasi. Permasalahn involusi dilihat dari banyaknya perdarahan postpartum yang disebabkan oleh atonia uteri di Kabupaten Malang sebanyak 34%, sedangkan permasalahan laktasi dikaitkan dengan pemberian ASI Eksklusif di Kota Malang masih rendah sekitar 60%. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah tindakan postnatal massage. Tindakan tersebut dapat merelaksasikan ketegangan dan mengatasi keletihan pasca melahirkan yang dapat memicu subinvolusi dan kegagalan laktasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh postnatal massage terhadap proses involusi dan laktasi pada masa nifas. Penelitian dilaksanakan di beberapa Bidan Praktik Mandiri (PMB) di kota dan kabupaten Malang menggunakan desain quasi experimental. Populasi adalah ibu postpartum 2 jam sampai dengan 6 hari. Sampel diambil menggunakan purposive sampling sebanyak masing-masing 21 ibu postpartum kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Data penelitian menggunakan data primer dan dianalisis secara deskriptif dan analitik.  Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan hasil p-value 0,093 untuk involusi dan 0,369 untuk laktasi. Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh signifikan antara postnatal massage dengan involusi dan laktasi pada masa nifas. Postnatal massage lebih berkaitan dengan efek jangka pendek dalam memberikan efek relasasi dan mengurangi keletihan pasca melahirkan. Dukungan dan motivasi dalam bentuk dukungan psikologis dan peran dalam merawat bayi sangat diperlukan oleh ibu postpartum dalam  menjaga proses involusi dan laktasi tetap lancar. Puerperium is a critical period for mother after giving birth. Physical, psychological, mental and spiritual unpreparedness in dealing with this period will make the puerperium run abnormally. The parameters of the success of the puerperium are ivolution and lactation. The problem of involution can be seen from the amount of postpartum hemorrhage caused by uterine atony in Malang as much as 34%, while the lactation problem associated with exclusive breastfeeding in malang is still around 60% low. One effort that can be done is postnatal massage. These action can relax tension and overcome postpartum fatique wich can trigger subinvolution and lactation failure. This study aims to know the effect of postnatal massage on involution and lactation during the puerperium. The study was conducted in several independent midwifery practice in the city and district of Malang using a quasi experimental design.  The population is postpartum mothers 2 hours to 6 days. Samples were taken using purposive sampling as amany as 21 postpartum mothers in the treatment group dan control group. Data analysis using the Mann-Whitney test showed p-values 0,093 for involution and 0,369 for lactation. The conclution is that there no significant effect between postnatal massage with involution and lactation in the puerperium. Postnatal massage has more to do with short-term effects  in providing a relationship effect and reducing postpartum fatique. Support and motivation in the form of psychological supports and the role in caring for infants is needed by postpartum mothers in maintaining the process of involution and lactation remain smooth.
PENGARUH KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA DALAM MEMBERIKAN LAYANAN HOMECARE DENGAN KEPUASAN IBU Jiarti Kusbandiyah; Yuniar i Angelia Puspadewi
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepuasan ibu dalam pelayanan kebidanan menjadi kunci penting dalam membantu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Pelayanan homecare merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan akses kesehatan terhadap ibu guna meningkatkan kepuasan. Pelayanan homecare yang tepat membutuhkan kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang kompeten sehingga mendapatkan kepercayaan terhadap ibu dan keluarga. Mahasiswa dengan IPK di bawah standar mungkin mempunyai kemampuan kurang mumpuni terkait hal tersebut. Hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan observasi, asuhan, ketepatan pengkajian, perumusan diagnosa dan penatalaksanaan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kepuasan tersebut dimulai dari proses pendidikan yang berkualitas tercermin pada nilai IPK. Tujuan penelitian adalah  menganalisis pengaruh IPK terhadap kualitas layanan homecare dan kepuasan ibu. Design penelitian adalah crossectional dengan analisis bivariate mengunakan uji pearson product moment. Alat ukur yang digunakan untuk menilai kemampuan mahasiswa adalah IPK, kualitas layanan diukur dengan menggunakan lembar observasi dan untuk mengukur kepuasan menggunakan kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa ibu yang merasa puas dengan layanan homecare mahasiswa hanya 10%, terdapat hubungan signifikan antara IPK dan kualitas layanan (p-value 0,014), hubungan signifikan antara IPK dan kepuasan (p-value : 0,021) dan hubungan signifikan antara kualitas layanan dan kepuasan (p-value:0,000). Sehingga kualitas pendidikan mutlak diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan ibu. 
ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM KELAS IBU HAMIL OLEH BIDAN PUSKESMAS DI KOTA MALANG Jiarti Kusbandiyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 2 No 1: September
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.968 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v2i1.94

Abstract

Maternal Mortality Rate ( MMR ) in Malang, East Java, is higher than that in 2010. (90.43). K4 Coverage in Malang decreased from 98.7 % in 2009 to 87.1 % in 2011 and is still below the target ( 95 % ) . Efforts to improve the coverage of K4 has been implemented since 2009 through the class of pregnant women but has yet to show optimal results. The results of preliminary studies indicate that the implementation class of pregnant women has not been going well. The purpose of this study was to analyze the factors that affect the implementation class of pregnant women by midwives clinic in the city of Malang . This research is an observational cross-sectional approach. Subjects were 25 midwives who organizes classes for pregnant women. Data were collected by interviews using a structured questionnaire and observation sheet. Bivariate analysis performed with the Fisher Exact test correlation, and multivariate logistic regression. The results showed the class of pregnant women has not been executed well by 40 % of respondents. Standards and unclear policy goals for 32 % of the respondents, the resources have not been adequate for 36 % of respondents, communication between organizations is not going well for the 60 % of respondents, characteristics of the implementing agencies have not been well for 72 % of the respondents and the disposition has not been good by 32 % of respondents. There is a relationship together between standard and policy objectives as well as the disposition of the class implementation to the implementation of programs of pregnant women. To correct class implementation pregnant women need to be disseminated more intensive classroom guidance of pregnant women , include independent midwife to hold classes for pregnant women as well as motivational enhancement midwife attitude towards the class to be more positive pregnant women
PERAN HYPNOBIRTH DAN GENTLEBIRTH SAAT PRENATAL CLASS UNTUK KENYAMANAN DAN KELANCARAN PROSES PERSALINAN Jiarti Kusbandiyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 3 No 1: Oktober
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.638 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v3i1.132

Abstract

Persalinan merupakan suatu proses alamiah yang dialami perempuan sebagai salah satu siklus kehidupan. Hypnobirthing dan gentlebirthing adalah salah satu pilihan teknik dalam melahirkan karena teknik ini memandang klien secara holistik dengan prinsip meminimaslisir tindakan medis dengan persalinan yang lembut dan alamiah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa seberapa besar peran hypnobirthing dan gentlebirth untuk kelancaran dalam proses persalinan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif eksploratif dengan menggambarkan proses hypnobirthing dan gentlebirthing selama kehamilan dan persalinan dan dampaknya pada proses persalinan kala I, II dan III. Penelitian dilaksanakan di Poskeskel Dadaprejo Junrejo Kota Batu pada 20 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengusai dalam teknik olah nafas (85%), relaksasi (80%), dan pelvic rocking (90%), tetapi banyak yang mengalami kesulitan dalam melakukan perineum massage (50%), endorfin massage (40%) dan belum banyak yang bisa menguasai birthplan yaitu sebanyak 45%. Upaya paling banyak dilakukan pada saat persalinan pembukaan tujuh cm sebesar 35%, respon nyeri sebagian besar dihadapi dengan tenang dan sangat tenang sebanyak 70%, lama kala I seluruhnya kurang dari 1 cm/jam, kontraksi, denyut jantng janin (DJJ) dan penurunan seluruhnya normal. Kala II pada seluruh responden berjalan normal yaitu kurang dari 60 menit. Posisi yang paling banyak digunakan adalah setengah duduk (80%), dan keadaan bayi seluruhnya normal atau tidak mengalami asfiksia.Kala III pada seluruh responden berjalan normal kurang dari 15 menit, sebagian besar tidak ada laserasi (65%) dan seluruh responden tidak ada yang mengeluarkan perdarahan lebih dari 500 cc. Saran yang disampaikan adalah seluruh komponen baik ibu hamil, petugas kesehatan, dinas kesehatan maupun institusi pendidikan dapat menerapkan asuhan dengan teknik hypnobirthing dan gentlebirthing pada ibu dalam kelas prenatal.
ANALISIS KINERJA BIDAN PUSKESMAS DALAM PELAYANAN MTBS DI WILAYAH DINAS KESEHATAN KOTA MALANG Yuniar Angelia P; Jiarti Kusbandiyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 2 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.297 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v2i2.146

Abstract

Untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir dan bayi dan anak balita kegiatan yang dilakukan adalah melalui penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Hasil pelaksanaan kegiatan MTBS di Kota Malang yang berupa cakupan hasil kegiatan pelayanan MTBS balita pada tahun 2010 yaitu 58,07 % dan pada tahun 2011 mengalami penurunan yaitu 49, 38%. Hal ini memperlihatkan bahwa cakupan pelayanan MTBS di Kota Malang masih dibawah target yaitu 80 %. Berdasarkan survei pendahuluan didapatkan kinerja bidan puskesmas dalam pelayanan MTBS masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja bidan puskesmas dalam pelayanan MTBS di wilayah puskesmas Kota Malang. Jenis penelitian adalah observasional kualitatif. Informan utama adalah bidan puskesmas dari 4 Puskesmas yang cakupan pelayanan MTBS tertinggi dan terendah, masing-masing 2 orang. Informan triangulasi adalah 4 Kepala Puskesmasdan 8 ibu balita. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan observasi terhadap pelayanan MTBS. Pengolahan data menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum semua bidan dilatih MTBS, kinerja Bidan Puskesmas dalam pelayanan MTBS belum dilaksanakan sesuai standar pelayanan MTBS baik dari persiapan alat, pemberian pelayanan dan penerapan jadual pelayanan MTBS, ketersediaan tenaga dan fasilitas belum memenuhi, serta pemanfaatan alat belum semuanya dimanfaatkan. Kebutuhan supervisi belum sesuai dengan kebutuhan Bidan Puskesmas yaitu terjadual dan rutin berkaitan dengan kegiatan pelayanan MTBS. Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk memberikan pelatihan MTBS bukan hanya kepada bidan dan dokter melainkan perawat yang juga sebagai petugas, melakukan supervisi secara berkala untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu dalam pelayanan MTBS. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan seperti seminar, diklat, pelatihan teknis dan sosialisasi standar secara berkala.
PERAN TERAPI MUSIK TERHADAP KESEJAHTERAAN JANIN DI PUSKESMAS KENDAL KEREP MALANG Jiarti Kusbandiyah; Shinta Astriani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 4 No 1: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.383 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v4i1.165

Abstract

Angka kejadian keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan anak diperkirakan antara 4% - 8% pada negara maju dan 6% - 30% pada negara berkembang.Pemberian stimulasi dini pada anak bisa dimulai saat anak masih dalam kandungan agar tidak terjadi keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan janin yaitu dengan pemberian terapi musik pada janin. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Maret 2014 pada Puskesmas Kendal Kerep kota Malang terdapat 60 – 70 ibu hamil dalam 1 bulan yang memeriksakan kandungannya. Diketahui juga bahwa Puskesmas Kendal Kerep pernah menerapkan program terapi musik pada ibu hamil dan pada ibu saat persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap kesejahteraan janin.Metode penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kendal Kerep kota Malang ini menggunakan Pra Experiment dengan desain penelitian one group pre-test-post-test. Sampel yang digunakan adalah ibu hamil dengan usia kehamilan ≥ 16 minggu di Puskesmas Kendal Kerep kota Malang yang memenuhi kriteria inklusi yaitu 15 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling.Analisa data dari penelitian ini yaitu menggunakan uji statistik Paired Sample T-test.Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 9 responden atau sebesar 60% responden dengan hasil penilaian gerakan janin kategori cukup, sedangkan hasil pengukuran DJJ dari 15 responden ( 100% ) adalah normal. Berdasarkan hasil uji statistik Paired Sample T test menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan sebelum dan setelah pemberian terapi musik terhadap kesejahteraan janin.Disarankan bagi tenaga kesehatan terutama bidan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan pengetahuan tentang terapi musik terhadap kesejahteraan janin.
PELATIHAN, PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN KADER POSYANDU BAYI DAN BALITA DALAM PENATALAKSANAAN MTBS DI KELURAHAN MOJOLANGU KOTA MALANG Yuniar Angelia P; Jiarti Kusbandiyah Kusbandiyah
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1049.088 KB) | DOI: 10.33366/japi.v4i2.1577

Abstract

Kelurahan Mojolangu merupakan salah satu bagian dari wilayah kerja Puskesmas Mojolangu. Jumlah kunjungan balita batuk/kesukaran bernafas selama tahun 2018 sebanyak 365 balita dan yang mengalami pnemonia sebanyak 62 balita. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa partisipasi ibu bayi dan balita dalam kegiatan posyandu bayi dan balita hanya mencapai 30%. Rendahnya partisipasi bayi dan balita dalam kegiatan posyandu bayi dan balita dapat disebabkan karena kurang maksimalnya peran kader posyandu bayi dan balita. Tujuan PKM ini adalah meningkatkan citra diri kader Posyandu Bayi dan Balita. Target khusus yang ingin dicapai adalah membekali kader dengan kemampuan dasar kesehatan agar dapat membantu petugas kesehatan dalam upaya pencegahan komplikasi batuk pilek dan diare pada bayi dan balita di wilayah Kelurahan Mojolangu. Metode yang digunakan mencakup pelatihan, pembinaan dan pendampingan. Pelatihan yang diberikan pada kader berupa: kemampuan memberikan penyuluhan kesehatan sederhana terkait penyakit yang sering terjadi pada bayi dan balita seperti batuk, pilek, diare maupun sampai ke gizi buruk, penimbangan berat badan, pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) bayi dan balita, kemampuan mengenali tanda-tanda bahaya umum dan mampu memberikan saran rujukan, serta mampu memotivasi masyarakat untuk berperan aktif dalam posyandu bayi dan balita. Pembinaan dan pendampingan dilakukan dalam penyelenggaraan posyandu Bayi dan Balita untuk mengevaluasi hasil pelatihan yang telah diberikan pada kader Posyandu Bayi dan Balita.
Implementasi Soft Prenatal Yoga pada Ibu Hamil di PMB Caecilia Yunita, Amd.Keb Buring, Kota Malang Yuliyanik Yuliyanik; Jiarti Kusbandiyah; Erika Agung Mulyaningsih
Open Community Service Journal Vol. 2 No. 1 (2023): Open Community Service Journal
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.056 KB) | DOI: 10.33292/ocsj.v2i1.26

Abstract

Permasalahan pada persalinan adalah tingginya. Angka Kematian Ibu (AKI) akibat dari proses kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan yang tidak normal. Upaya menurunkan AKI dapat dilakukan dengan pendampingan promotif dan preventif sejak hamil sampai masa nifas melalui konseling, informasi dan edukasi (KIE), deteksi dini dan rujukan. Proses kehamilan merupakan proses fisiologis yang terjadi baik secara fisik maupun psikologi yang disebabkan perubahan hormon. Perubahan fisiologis pada masa hamil yang tidak dipahami dengan baik  dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Perubahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan Soft Prenatal Yoga (SPY) secara rutin 3 kali seminggu. Tujuan dari SPY  adalah agar ibu hamil memiliki kesiapan selama kehamilan,  persalinan berjalan  normal dan menghindari persalinan patologis. Kegiatan implementasi SPY ini berupa pelatihan dengan metode praktek/demonstrasi langsung bersama dengan sasaran yaitu 41 ibu hamil trimester III yang periksa di PMB Cecilia Yunita, Amd. Keb. Evaluasi dilaksanakan dengan  metode observasi dan tanya jawab. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat 34 orang melahirkan secara normal dan 7 orang melahirkan Sectio Caesarea indikasi CPD, polihydramnion dan post SC.  SPY  yang dilakukan secara rutin dapat mengurangi keluhan yang sering dialami saat hamil dan dapat membantu  melahirkan secara normal.
POSYANDU RAMAH ASI UNTUK PENATALAKSANAAN PERMASALAHAN ASI EKSKLUSIF Jiarti Kusbandiyah
Media Husada Journal Of Community Service Vol. 1 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.433 KB)

Abstract

ASI Eksklusif adalah pemberian air susu ibu saja sampai dengan usia bayi mencapai 6 bulan dan masih merupakan permasalahan klasik yang tidak kunjung terselesaikan di Indonesia bahkan di dunia. Dusun Trajeng, Desa Pakisjajar Kabupaten Malang memiliki masalah serupa dengan cakupan ASI Eksklusif hanya 69,69% dengan alasan diberikan MP-ASI sebanyak 65%, ibu bekerja sebanyak 22% dan ASI sedikit sebanyak 13%. Dusun trajeng ini memiliki 1 posyandu yang bernama Posyandu janur Kuning. Dari hasil observasi juga terkaji bahwa balita dan ibu balita secara aktif datang ke posyandu yang dilaksanakan setiap 1 bulan sekali. Pendidikan masyarakat masih rendah, budaya penghambat ASI eksklusif serta belum optimalnya pendampingan. Metode yang dilakukan sebagai solusi permasalahan diatas adalah upaya pendekatan melalui penyuluhan berbasis contoh dan fakta dengan posyandu ramah ASI serta pendampingan kader dalam memberikan konseling kepada ibu bayi dan balita. Pengabdian dilaksanakan pada kegiatan posyandu. Detail kegiatannya adalah sebagai berikut : 1). Penyuluhan terkait ASI Eksklusif; 2). Pelatihan booster ASI, pengelolaan dan penyimpanan ASI; 3). Pendampingan ibu menyusui dan 4). Penyusunan display Posyandu ramah ASI. Kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan baik. Sarana prasarana penyuluhan sudah mulai dilengkapi terutama untuk booster ASI dan pengelolaan ASI perah. Selain itu kader sudah mempunyai kemampuan konseling kepada ibu menyusui dengan diberikan kasus permasalahan ASI. Harapannya posyandu ramah ASI ini dapat berjalan secara kontinyu sehingga bisa secara perlahan mengubah perilaku masyarakat tentang ASI Eksklusif. Kata Kunci: Posyandu, Ramah, ASI Ekslusif.