Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

INSPIRASI QUR’ANI; PARADIGMA HUBUNGAN ANTAR AGAMA Lutfi, Achmad
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol 6, No 02 (2018): Desember
Publisher : Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/sqh.v6i02.3473

Abstract

Fenomena pluralitas agama telah menjadi fakta sosial yang harus dihadapi masyarakat modern. Fenomena demikian bagi masyarakat yang belum terbiasa dan belum memiliki pengalaman dalam berkoeksistensi damai, tentu akan menimbulkan problematika sendiri, sehingga memaksa para ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk memformulasikan suatu solusi atau pendekatan dalam merespon problematika tersebut. Hal ini terutama karena fungsi utama agama sejatinya teletak pada jawabannya atas problem kemanusiaan. Relasi antar umat beragama yang harmonis menjadi tujuan yang mendesak untuk direalisasikan. Sehingga sangat penting untuk mencari titik temunya agar dapat saling hidup berdampingan dengan damai dan harmonis. Al-Qur’an telah mengisyaratkan kepada umat manusia mengenai titik temu antar umat beragama. Dalam al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menekankan tentang prinsip pluralisme agama.
Edukasi terapi ruqyah bagi remaja masjid di Desa Ciperna Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon Muhammad Ikhsan Ghofur; Siti Asiyah; Achmad Lutfi; Izzuddin Izzuddin
Abdimas Siliwangi Vol 6, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v6i1.14605

Abstract

Tahapan perkembangan manusia yang paling rentan dengan pengaruh negatif dari berbagai lingkungan sekitar adalah masa remaja. Tidak heran ketika banyak terjadi kenakalan remaja. Selain itu, tantangan yang harus dihadapi remaja di era modern saat ini sangat beragam, yang paling menonjol adalah pengaruh IPTEK yang semakin canggih. Sehingga berpengaruh terhadap jati diri, mental emosional, sampai pada perilaku menyimpang. Akan tetapi ada juga remaja yang menanggapi perubahan zaman dengan kegiatan positif, salah satu dari mereka adalah remaja masjid. Sebagaimana yang dilakukan oleh remaja masjid Adz Dzikro di Desa Ciperna Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon, para remaja aktif berkegiatan seperti ikut kajian Islam di Masjid, TPQ, dan lain sebagainya. Terlepas dari kegiatan positif yang sudah dilakukan, perlu kiranya dilaksanakan kegiatan perupa pemberian pengethuan dan skill dalam rangka membentengi diri dari hal-hal yang negatif, dan kegiatan pengabdian yang berpa edukasi terapi ruqyah dilakukan dengan tujuan demikian. Metode yang digunakan adalah service learning. Dari kegiatan ini peserta mengetahui tentang konsep ruqyah, manfaat dan kegunaan ruqyah, para remaja mengetahui penyakit yang bisa disembuhkan melalui terapi ruqyah, dan yang paling penting dari kegiatan pengabdian ini adalah para rema memiliki skill atau kemampuan untuk meruqyah, baik ruqyah mandiri atupun untuk orang lain atau masyarakat sekitar.
Refleksi Pemilu 2024 terhadap Politisasi Agama di Media Sosial Perspektif Teori Double Movement Fazlur Rahman Abdul Hamid; Anwar Sanusi; Achmad Lutfi; Muhamad Sofi Mubarok; Debi Fajrin Habibi5
Gunung Djati Conference Series Vol. 21 (2023): The 1st Nurjati Conference
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to discuss the reflection of the 2024 election on the politicization of religion on social media from the perspective of Fazlur Rahman's double movement theory. This study uses a qualitative approach by applying the descriptive-analytical method. The results and discussion of this study indicate that it is necessary to carry out socio-historical contextualization of religion through Fazlur Rahman's double movement theory, which is known for its dual movements, the socio-historical affirmation must be studied as there is still humiliation of a group which ultimately results in divisions between groups. Of course this has to go back to the socio-historical beginning of the verses of the Qur'an which upheld justice. The verses of the Qur'an instruct humans not to generate hate speech against other people. Talking about the politicization of religion, this must be avoided by the public so that they are not easily provoked by politics in the name of religion. Theoretically and practically, this research is expected to have benefits and usefulness implications as an initial study of reflections on the 2024 Election on the politicization of religion on social media from the perspective of Fazlur Rahman's double movement theory. This study recommends government agencies, religious leaders, and the public not to be easily provoked by politics in the name of religion.
DIMENSI LOKALITAS PENAFSIRAN: Bentuk dan Karakter Lokal dalam Kitab Tafsir Resmi Pemerintah Orde Baru Republik Indonesia Achmad Lutfi
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol. 11, No. 01 (2023): Juni
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/diyaafkar.v11i1.15006

Abstract

The process of Qur’anic interpretation carried out by mufassir could not be separated from historical context. Every space and time as an integrated element of history, produces typical interpretation’s discourse, pattern, movement and reformation, where every single emphasis criticizes the previous interpretations while at the same time constructs a new theory of interpretation. Likewise, the existence of The Book of Al-Qur’an and its Interpretation are proposed and published by Ministry of Religious Affairs of Indonesia Republic, certainly in interpreting activities to its verses of Qur’an gave rise locality elements and endeavored an effortless to be arriving at the goal of word meaning being interpreted. Proses penafsiran Alquran yang dilakukan oleh mufassir tidak lepas dari konteks sejarah yang melekat dalam dirinya. Setiap ruang dan waktu sebagai elemen sejarah yang terintegrasi, menghasilkan wacana, pola, gerakan, dan reformasi interpretasi yang khas, di mana setiap penekanan mengkritisi interpretasi sebelumnya sekaligus membangun interpretasi baru. Demikian pula dengan keberadaan Kitab Al-Qur'an dan Tafsirnya yang dibuat dan diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, tentunya dalam kegiatan penafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur'annya memunculkan unsur lokalitas dan diupayakan dengan cara yang mudah. sampai pada tujuan makna kata yang ditafsirkan. Melalui pendekatan hermeneutika dan resepsi, artikel ini mengupas bentuk lokalitas yang terdapat dalam kitab Al-Qur’an dan Tafsirnya.