Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

INTEGRASI ISLAM DAN BUDAYA NUSANTARA (TINJAUAN HISTORIS ISLAM DI NUSANTARA) Muhammad Ikhsan Ghofur
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v7i2.9042

Abstract

Islam yang berkembang baik di Nusantara maupun daerah lainnya memiliki corak yang berbeda. Hal ini karena budaya yang berkembang dimasyarakat berbeda. Penelitian ini berusaha untuk menganalisis tentang proses masuknya Islam di Nusantara. Cara menganalisisnya menggunakan metode penelitian pustaka dengan pendekatan sejarah serta dianalisis secara deskriptif. Adapun hasil peneltian ini adalah pertama, sebelum Islam datang, Nusantara sudah memiliki kebudayaan dan kepercayaan. Kedua, agen yang menyebarkan agama Islam berusaha mengakomodir agama dengan budaya yang ada. Ketiga, dialektika agama Islam yang terjadi di Nusantara berbeda-beda tergantung dengan budaya yang berkembang, sehingga menjadi corak dan ciri khas tersendiri bagi masing-masing wilayah 
AKULTURASI ADAT DAN HUKUM ISLAM TERKAIT HARTA WARISAN SUKU MINANGKABAU Muhammad Ikhsan Ghofur
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.037 KB) | DOI: 10.24235/empower.v2i2.4639

Abstract

ABSTRAKMinangkabau adalah suku yang menggunakan sistem matrilineal di mana garis keturunan ibu digunakan. Sistem matrilineal yang diadopsi ini juga mempengaruhi kepemilikan properti yang dimiliki oleh suku ini yang sebagian besar dimiliki oleh perempuan dan dikelola dari ninik (nenek / jangkar) hingga mamak (paman) kemudian dari mamak (paman) hingga kemenakan (keponakan). Selain itu, setiap anggota suku berkewajiban untuk mengembangkan properti itu sehingga mereka tidak memiliki hak atas properti yang dikembangkan. Setelah Islam memasuki wilayah Minangkabau, terjadi transformasi posisi properti rakyat, orang-orang Minangkabau menjadi lebih fokus pada properti keluarga mereka sendiri karena properti suku menjadi properti alternatif. Pemisahan properti dilakukan, yang mana milik orang-orang yang disebut properti warisan dan masih menggunakan sistem adat yang diwariskan, dan properti keluarga yang disebut properti pendapatan di mana hukum Islam digunakan untuk mengatur warisan. Kata Kunci: Minangkabau, Warisan, Properti Warisan, Properti Pendapatan.
Manajemen Perang Bisnis Dalam Pemikiran Sun Tzu dan Implementasinya terhadap Manajemen Dakwah dalam Pemberdayaan Masyarakat Syahrul Kirom; Muhammad Ikhsan Ghofur
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/empower.v5i2.7184

Abstract

AbstractSun Tzu's work on The Art of War inspires many world figures such as Napoleon Bonaparte in applying the art of war strategy. This study used a descriptive-analytical approach with the hermeneutic method. In this paper, the writer tried to interpret the art strategy of war into the world of business.The results of this study indicate that the manajement of Sun Tzu's arts of war. First, the principle of knowing yourself, in this case know your enemies and yourself, how to preach and empower people to achieve the best goals. Second, regarding moral integrity in preaching and empowering the community. In preaching and empowering people, both professions and consumers, it is expected that they always prioritize the values of honesty and kindness. Third, a brave attitude, in terms of preaching and empowering the community, what is needed is the ethics of courage by being brave in making decisions in the right way. Fourth, discipline in terms of preaching and empowering the community is by always arriving on time, never doing time corruption, but always arriving and right when there is an activity with the community Fifth, welfare needs to be put forward by every preacher in empowering the community by providing services and appreciation to society, that is what is called the ethics of love which always puts forward the human aspect of society or maudhu'.Thus, Sun Tzu's business war manajement view emphasizes human ethics. Each of the teachings of Sun Tzu's martial arts, when interpreted in preaching and community empowerment, turns out to be more concerned with the area of ethics and morality in achieving success in society.AbstrakKarya Sun Tzu tentang The Art of War memberikan inspirasi banyak tokoh-tokoh dunia seperti Napoleon Bonaparte dalam menerapkan strategi seni perang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-analitis. Dengan Metode Hermeneutika. Dalam tulisan ini, penulis ingin berusaha menginterpretasikan strategi seni perang ke dalam dunia bisnis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen seni perang Sun Tzu. Pertama, Prinsip mengenal diri sendiri, dalam hal ini kenalilah musuh dan diri anda sendiri, bagaimana agar dalam berdakwah dan memberdayakan masyarakat bisa mencapai tujuan yang terbaik. Kedua, mengenai integritas moral di dalam berdakwah dan memberdayakan masyarakat. Di dalam berdakwah dan memberdayakan masyarakat baik sesama profesi maupun konsumen diharapkan selalu mengedepankan nilai kejujuran dan kebaikan. Ketiga, sikap berani, dalam hal berdakwah dan memberdayakan masyarakat yang dibutuhkan adalah etika keberanian dengan jalan berani mengambil keputusan-keputusan dengan jalan yang benar. Keempat, dispilin dalam hal berdakwah dan memberdayakan masyarakat adalah dengan cara selalu datang tepat waktu, tidak pernah melakukan korupsi waktu, melainkan selalu datang dan tepat ketika ada kegiatan dengan masyarakat Kelima, kesejahteraan perlu dikedepankan oleh setiap pendakwah dalam memberdayakan masyarakat dengan cara memberikan pelayanan dan penghargaan kepada masyarakat, itu adalah apa yang disebut sebagai etika kasih yang selalu mengedepankan aspek kemanusiaan terhadap masyarakat atau maudhu’.   Dengan demikian, pandangan manajamen perang bisnis Sun Tzu lebih menekankan pada etika kemanusiaan. Tiap-tiap ajaran seni perang Sun Tzu, ketika diintrepretasikan di dalam berdakwah dan pemberdayaan masyarakat, ternyata lebih banyak berkutat pada wilayah etika dan moralitas dalam meraih kesuksesan di masyarakat 
Kampung Ramah Lingkungan Sebagai Aset Pengembangan Teknologi Sumber Daya Alam Di Desa Tlajung Udik Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor Muhammad Ikhsan Ghofur; Estriana Arifah Mahfud
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/empower.v7i1.10124

Abstract

In an effort to develop the village, adequate apparatus of village government institutions and people who have a high sense of belonging are needed for the progress of their village. What is really needed by the Village is the need for assistance from various cross-sectoral elements, especially the Regional Government as a sector field for the village government. Tlajung Udik Village is one of the villages in the Gunung Putri District, Bogor Regency. In fulfilling the Development of Natural Resources Technology, the village of Tlajung Udik conducts program development for the surrounding community, namely the Environmentally Friendly Village (KRL). The purpose of an environmentally friendly village is to encourage local governments, business actors and local communities to understand environmental problems and their impacts, and take proactive actions that contribute to environmental protection and management efforts. This research was conducted using a qualitative method, which is able to understand and describe how the implementation of the Environmentally Friendly Village Program is using interview, observation, and documentation techniques. The results of this study revealed that in Tlajung Udik Village the implementation of the Environmentally Friendly Village Program had a positive impact such as optimizing the return function, controlling the separation of organic and non-organic waste, making hydroponics as a decoration for houses and small alleys, therefore the KRL program for this community is expected can be an example for other villages in Bogor Regency.
POLA MODERNISASI PENDIDIKAN PESANTREN DALAM MENGEMBALIKAN PENGARUHNYA DI MASYARAKAT Muhammad Ikhsan Ghofur
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 30, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.032 KB) | DOI: 10.24235/ath.v30i1.6296

Abstract

Pesantren mengalami rintangan dan hambatan dalam perkembangannya. Hal ini dikarenakan intervensi dari lingkungan yang menuntut perubahan di dalam pesantren. Perubahan di dalam pesantren juga dialami oleh Pondok Pesantren Pabelan. Pesantren dalam sejarahnya mengalami masa surut sebanyak dua kali menjadikan perubahan-perubahan di dalam pesantren. Perubahan tersebut mengharuskan pesantren menjadi lebih modern. Hal ini yang mendorong penulis melakukan penelitian mengenai modernisasi pendidikan pesantren di Pesantren Pabelan yang mana dalam prosesnya berusaha untuk mengembalikan pengaruhnya di masyarakat. Selain itu, dalam prosesnya tetap menjaga kultur yang ada dalam masyarakat. Metode penelitian yang digunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan historis dengan fokus utama proses modernisasi Pesantren Pabelan. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa Pesantren Pabelan dalam sejarahnya terutama pada masa surut kedua disebabkan karena ketergantungan pesantren terhadap kepemimpinan kyai dan permasalahan sosial di lingkungan pesantren. Dari permasalahan tersebut dilakukan perubahan diantaranya kepemimpinan secara kolektif; kontekstualisasi dan improvisasi metode pembelajaran, kontekstualisasi kurikulum dan perubahan yang mengedepankan kaidah hukum al-Mukhafadzatu ‘ala al-qadim al-ashalih wa al-akhzu bi al-jadid al-ashlah.
Peningkatan kapasitas manajerial masjid bagi pengurus dewan kemakmuran masjid Ery Khaeriyah; Muhammad Ikhsan Ghofur; Nurlaili Khikmawati
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 5, No 3 (2022): In progress (November)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v5i3.14972

Abstract

Masjid pada masa sejarahnya berfungsi selain sebagai tempat ibadah, tetapi juga berfungsi sebagai pusat peradaban masyarakat. Namun, pada masa sekarang fungsi masjid mengalami penyusutan yaitu hanya sebagai tempat ibadah saja. melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi masjid sesuai dengan kapasitas dan potensi yang dimiliki. Metode yang digunakan adalah metode PAR dengan tahap pelaksanaan diantaranya adalah observasi, pemetaan potensi, pelaporan hasil pemetaan dengan menggunakan metode pelatihan, setelah diadakan pelatihan, kemudian dilaksanakan pendampingan hingga terbentuknya profil masjid yang sesuai dengan potensi dan aset masjid. Temuan pengabdian yang diperoleh adalah adanya permasalahan mengenai kepengurusan yang belum testruktur.. Setelah penemuan masalah, kemudian dilaksanakan kegiatan pelatihan sesuai dengan kebutuhan. Pelatihan tersebut berisi tentang fiqih dan sejarah masjid, serta manajerial masjid. Pada saat pelatihan, pengurus DKM juga dibimbing untuk bisa mengidentifikasi potensi dan aset yang dimiliki masjid. Kesimpulan yang dihasilkan pengurus menjadi lebih mengetahui pengelolaan masjid yang terstruktu. Adapun yang kegiatan yang bisa dilakukan selanjutnya adalah pendampingan kepengurusan dan profil masjid serta kegiatan insindental berupa pendampingan penentuan arah kiblat.
Strategy for Developing the Potential of Batu Lawang Tourism Through the Digital World in Cupang Village, Gempol District, Cirebon Regency Syifa Paujiyah; Muhammad Ikhsan Ghofur
Prosperity: Journal of Society and Empowerment Vol 2, No 2 (2022): December
Publisher : Prosperity: Journal of Society and Empowerment

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.515 KB) | DOI: 10.21580/prosperity.2022.2.2.12936

Abstract

Cupang Village is one the villages located in Gempol District, Cirebon Regency, which is the southernmost tip. Cupang Village has an area of +/- 192,000 Ha. With a population of around 3,828 people or 1,226 households and a population density od 199 per/km. Cupang Village is a village thas has a lot of potential to be developed. One of them is the potential of a tourist village owned by Cupang Village in the form of natural tourism called Batu Lawang. However, currently the potential in the Batu Lawang tourism sector has not been widely exposed to the public. This study aims to determine the strategy in introducing Batu Lawang Tourism through the digital world to the wider community. This study uses qualitative methods with research techniques of observation, interviews, Focus Group Discussion, participation, asset based community development and documentation. The result of this study are the development strategy of Batu lawang tourism by conducing Focus Group Discussion to related pasties, making banners, making accessories that function to beautify documentation and making promotional videos for Batu Lawang tourism.
Peningkatan kapasitas manajerial masjid bagi pengurus dewan kemakmuran masjid Ery Khaeriyah; Muhammad Ikhsan Ghofur; Nurlaili Khikmawati
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 5 No 3 (2022): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v5i3.14972

Abstract

Masjid pada masa sejarahnya berfungsi selain sebagai tempat ibadah, tetapi juga berfungsi sebagai pusat peradaban masyarakat. Namun, pada masa sekarang fungsi masjid mengalami penyusutan yaitu hanya sebagai tempat ibadah saja. melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi masjid sesuai dengan kapasitas dan potensi yang dimiliki. Metode yang digunakan adalah metode PAR dengan tahap pelaksanaan diantaranya adalah observasi, pemetaan potensi, pelaporan hasil pemetaan dengan menggunakan metode pelatihan, setelah diadakan pelatihan, kemudian dilaksanakan pendampingan hingga terbentuknya profil masjid yang sesuai dengan potensi dan aset masjid. Temuan pengabdian yang diperoleh adalah adanya permasalahan mengenai kepengurusan yang belum testruktur.. Setelah penemuan masalah, kemudian dilaksanakan kegiatan pelatihan sesuai dengan kebutuhan. Pelatihan tersebut berisi tentang fiqih dan sejarah masjid, serta manajerial masjid. Pada saat pelatihan, pengurus DKM juga dibimbing untuk bisa mengidentifikasi potensi dan aset yang dimiliki masjid. Kesimpulan yang dihasilkan pengurus menjadi lebih mengetahui pengelolaan masjid yang terstruktu. Adapun yang kegiatan yang bisa dilakukan selanjutnya adalah pendampingan kepengurusan dan profil masjid serta kegiatan insindental berupa pendampingan penentuan arah kiblat.
Edukasi terapi ruqyah bagi remaja masjid di Desa Ciperna Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon Muhammad Ikhsan Ghofur; Siti Asiyah; Achmad Lutfi; Izzuddin Izzuddin
Abdimas Siliwangi Vol 6, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v6i1.14605

Abstract

Tahapan perkembangan manusia yang paling rentan dengan pengaruh negatif dari berbagai lingkungan sekitar adalah masa remaja. Tidak heran ketika banyak terjadi kenakalan remaja. Selain itu, tantangan yang harus dihadapi remaja di era modern saat ini sangat beragam, yang paling menonjol adalah pengaruh IPTEK yang semakin canggih. Sehingga berpengaruh terhadap jati diri, mental emosional, sampai pada perilaku menyimpang. Akan tetapi ada juga remaja yang menanggapi perubahan zaman dengan kegiatan positif, salah satu dari mereka adalah remaja masjid. Sebagaimana yang dilakukan oleh remaja masjid Adz Dzikro di Desa Ciperna Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon, para remaja aktif berkegiatan seperti ikut kajian Islam di Masjid, TPQ, dan lain sebagainya. Terlepas dari kegiatan positif yang sudah dilakukan, perlu kiranya dilaksanakan kegiatan perupa pemberian pengethuan dan skill dalam rangka membentengi diri dari hal-hal yang negatif, dan kegiatan pengabdian yang berpa edukasi terapi ruqyah dilakukan dengan tujuan demikian. Metode yang digunakan adalah service learning. Dari kegiatan ini peserta mengetahui tentang konsep ruqyah, manfaat dan kegunaan ruqyah, para remaja mengetahui penyakit yang bisa disembuhkan melalui terapi ruqyah, dan yang paling penting dari kegiatan pengabdian ini adalah para rema memiliki skill atau kemampuan untuk meruqyah, baik ruqyah mandiri atupun untuk orang lain atau masyarakat sekitar.
Meningkatkan Potensi Ekonomi Islam di Komplek Makam Sunan Gunung Jati Rofingatun Nguluwiyah; Gumilar Irfanullah; Umayyah Umayyah; Iksan Ghofur; Indra Gunawan
Gunung Djati Conference Series Vol. 21 (2023): The 1st Nurjati Conference
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to discuss the increase in Islamic economic potential in the Sunan Gunung Jati tomb complex. this research uses a qualitative approach with descriptive-analytical method. The results and discussion in this study show that, economic potential can be characterized by the success of an increase in income in the community's economy. As well as, increasing the tourism sector, and sales in Indonesia are able to make the country's economy and society increase every year. Thus, one of the areas that has increased its economy is the Sunan Gunung Jati tomb complex, whose residents choose to improve their economy in the field of religious tourism sector and the sale of food, drinks and clothing with batik motifs and pictures of walingsanga. The limitation in the research is in terms of data collection which only uses previous literature, so it is recommended for further research, to collect data directly into the field.