Solihuddin Harahap
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist)

PERBEDAAN PENGARUH PERAWATAN LUKA MENGGUNAKAN POVIDONE IODINE DAN EUSOL TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA PASIEN POST PARTUM DI RS FAJAR MEDAN TAHUN 2015 Yufdel, Yufdel; Nasution, Syammar Kurnia; Harahap, Solihuddin
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei-Agustus 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.522 KB)

Abstract

Ruptur perineum ini dapat terjadi karena adanya ruptur spontan maupun episiotomi. Jika perineum mengalami robekan atau luka, maka perawatan harus dilakukan dengan seksama karena luka tersebut berada di daerah yang mudah kotor dan cenderung lembab. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan pengaruh perawatan luka menggunakan povidone iodine dan eusol terhadap penyembuhan luka perineum. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang yang diambil secara purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi indikator penyembuhan luka. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Februari 2015. Data dianalisa menggunakan teknik analisa data varians klasifikasi satu arah. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara perawatan luka menggunakan povidone iodine dan eusol terhadap nyeri, nanah, bengkak, warna serta waktu kering luka perineum. Peneliti menyarankan agar perawatan luka perineum menggunakan povidine. Dapat pula menggunakan iodinne akan menggunakan antiseptik bahan kimia seperti eusol (Natrium hipoklorit) pada tahap awal dan dilanjutkan dengan povidine pada hari ke-2 dan seterusnya.
KEBUTUHAN AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI PADA KLIEN LANJUT USIA YANG TINGGAL DI PANTI WERDA TRESNA ABDI DHARMA ASIH BINJAI Harahap, Solihuddin
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 13 No 3 (2019): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.211 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v13i3.584

Abstract

Kebutuhan aktivitas sehari?hari lanjut usia adalah sesuatu yang diperlukan oleh seorang lanjut usia baikaktivitas primer, aktivitas rumahtangga, aktivitas waktu luang. Penelitian ini menggunakan metodepenelitian deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari klienlanjut usia di Panti Werda Abdi Dharma Asih Binjai. Penelitian ini dilakukan dengan jumlah sampelsebanyak 38 orang. Sampel diambil dengan teknik simple random samplingHasil penelitian ini menunjukkan berdasarkan karakteristik responden mayoritas berusia 60-74 tahun(71%) dengan rata-rata usia 71 tahun (SD=5,83), responden pria (55%), agama Islam (82%), dan sukuJawa (50%), pendidikan SD (37%) dan yang tidak sekolah (32%), pekerjaan sebelumnya wiraswasta (42%)dan sebahagian lagi adalah petani (40%).Berdasarkan hasil penelitian untuk kebutuhan aktivitas sehari-hari lanjut usia (100%) respondenmemberikan respon bahwa kebutuhan akan aktivitas primer yang terbesar yang mereka butuhkan adalahmakan 3 kali sehari dengan mendapat makanan tambahan pagi dan sore, kegiatan mandi, menggunakantoilet duduk dan toilet jongkok yang disekitarnya di buat pegangan untuk buang air kecil dan buang airbesar, diberi kesempatan melakukan kegiatan ibadah sesuai keyakinan masing-masing, dan tersedianyasarana pemeriksaan kesehatan dan pemberian vitamin perbulannya.Untuk aktivitas rumahtangga seluruh responden (100%) menyatakan mereka membutuhkan untuk selaluberkumpul bersama dan bercerita dengan teman sepanti, sedangkan untuk aktivitas waktu luang seluruhresponden (100%) menyatakan menyalurkan kegemaran berolahraga dengan fasilitas yang ada dipantiwerda seperti senam taichi, senam yoga, dan meditasi menjadi prioritas utama dari kebutuhan aktivitassehari-hari dalam aktivitas waktu luang.Penelitian ini hanya dilakukan di Panti Werda Tresna Abdi Dharma Asih Binjai maka hasil penelitian tidakdapat mewakili kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari lanjut usia yang tinggal dipanti werda yang berada diSumatera Utara, oleh karena itu, sebaiknya pada penelitian selanjutnya diteliti tentang kebutuhan aktivitashidup sehari-hari lanjut usia yang ada dipanti werda di daerah Sumatera Utara.
AKTIVITAS SEHARI-HARI PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2016 Solihuddin harahap
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 11 No. 1 (2016): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.034 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v11i1.71

Abstract

Stroke Non Hemoragik adalah stroke karena pecahnya pembuluh darah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah otak dan merusaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari pada pasien stroke non hemoragik di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien stroke non hemoragik yang dirawat di RSUD Dr. Pirngadi Medan dari tahun 2015 sampai januari 2016 yang berjumlah 248 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 37 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen pengkajian menggunakan barthel index berupa lembar observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pasien stroke non hemoragik mandiri dalam melakukan aktivitas makan sebanyak 19 orang (51,4%),dan mayoritas pasien stroke non hemoragik membutuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas mandi sebanyak 25 orang (67,6%), mayoritas pasien stroke non hemoragik mandiri dalam perawatan diri sebanyak 26 orang (70,3%), mayoritas pasien stroke non hemoragik membutuhkan bantuan dalam berpakaian sebanyak 21 orang (56,8%), mayoritas pasien stroke non hemoragik mengalami kontinensia dalam melakukan aktivitas buang air kecil sebanyak 22 orang (59,5%), mayoritas pasien stroke non hemoragik mengalami kontinensia dalam melakukan aktivitas buang air besar sebanyak 25 orang (67,6%), mayoritas pasien stroke non hemoragik membutuhkan bantuan dalam penggunaan toilet sebanyak 21 orang (56,8%), mayoritas pasien stroke non hemoragik mandiri dalam melakukan aktivitas transfer sebanyak 16 orang (43,2%), dan sebanyak 20 orang (54,1%) pasien stroke non hemoragik mandiri dalam melakukan aktivitas mobilitas.Dari hasil penelitian ini bahwa mayoritas pasien stroke non hemoragik mengalami ketergantungan ringan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yaitu sebanyak 43,2% dengan frekuensi 16. Dengan demikian diharapkan kepada pasien untuk memiliki motivasi yang kuat agar selalu berlatih menggerakkan bagian tubuhnya agar terbiasa dan tidak kaku.