Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Widya Biologi

DAYA HAMBAT EKSTRAK BUAH JERUK NIPIS TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans PENYEBAB KARIES GIGI Ni Nyoman Setiani; I Gede Ketut Adiputra; Israil Sitepu
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 2 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karies adalah salah satu penyakit gigi dan mulut yang disebabkan olehStreptococcus mutans. Cara preventif yang paling dikenal selain menyikat gigi ialahberkumur, namun beberapa dari kandungan obat kumur juga dapat menimbulkan efeksamping. Bahan herbal seperti pada Jeruk nipis (Citrus Aurantifollia.S) pada penelitianini merupakan solusi alternatif karena mengandung zat antibakteri. Jeruk nipis yangdigunakan adalah jeruk nipis yang segar. Jeruk nipis dibuat ekstrak dengan 5 konsentrasiyaitu 20%,40%,60%, 80% dan 100% serta Aquabides sebagai kontrol negatif danChlorhexidine Gluconate 0,2% sebagai kontrol positif. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui apakah ekstrak jeruk nipis (Citrus Aurantifollia.S) mampu menghambatpertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan untuk mengetahui konsentrasi optimaldalam menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Metode uji bakteri yang digunakanadalah metode Kirby Bauer yang merupakan uji sensitivitas menggunakan teknik discdiffusion dalam media Muller Hinton Agar. Analisis data menggunakan uji statistikmenggunakan uji one way anova untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yangbermakna kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Hasil penelitian menunjukkankonsentrasi optimal ekstrak jeruk nipis untuk menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans adalah 60%. Simpulan dari penelitian ini bahwa ekstrak Jeruk nipis(Citrus Aurantifollia Swingle) memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteriStreptococcus mutans secara in vitro. Konsentrasi optimal dari ekstrak jeruk nipis padapenelitian ini adalah 60%, sudah memiliki daya hambat sama dengan chlorexidinegluconate 0,2%.