Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : JURIKOM (Jurnal Riset Komputer)

PENERAPAN METODE SIMPLEKS UNTUK MENGANALISA PERSAMAAN LINIER DALAM MENGHITUNG KEUNTUNGAN MAKSIMUM Nasution, Zuhria; Sunandar, Hery; Lubis, Ikwan; Sianturi, Lince Tomoria
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) Vol 3, No 4 (2016): Agustus 2016
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.942 KB) | DOI: 10.30865/jurikom.v3i4.338

Abstract

Persamaan linier merupakan sebuah persamaan aljabar dimana tiap sukunya mengandung konstanta atau perkalian konstanta dengan tanda sama dengan serta variabelnya. Untuk memecahkan sistem persamaan linier denngan mengganti sistem yang diberikan dengan sistem baru yang mempunyai himpunan pemecahan yang sama dengan pemecahan yang lebih mudah. Untuk menghitung keuntungan pada Usaha Cubby masih menggunakan kalkulator dan penulisan pada buku. Dengan sistem yang berjalan saat ini, dalam perhitungan keuntungan maksimum seharusnya terselesaikan dengan cepat dan tepat sehingga memiliki perhitungan yang akurat. Berdasarkan masalah yang ada diatas, maka perlu sebuah perancangan sistem yang dapat memberikan kemudahan dalam hal mengitung keuntungan. Adapun untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan metode Simpleks dalam proses penghitungan keuntungan maksimum. Alat bantu analisis dan perancangan meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram. Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Micosoft Visual Basic. Net 2008 dan Microsoft Access 2007. Perhitungan keuntungan maksimum diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat proses perhitungan. Kata Kunci: Persamaan Linier, Simpleks dan Visual Basic.Net 2008
IMPLEMENTASI METODE ROBINSON OPERATOR 3 LEVEL UNTUK MENDETEKSI TEPI PADA CITRA DIGITAL Zainuddin, Muhammad; Sianturi, Lince Tomoria; Hondro, Rivalri Kristianto
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) Vol 4, No 4 (2017): Agustus 2017
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.129 KB) | DOI: 10.30865/jurikom.v4i4.681

Abstract

Pengolahan citra digital merupakan proses yang bertujuan untuk memanipulasi dan menganalisa citra dengan bantuan komputer. Salah satu teknik pengolahan citra yang di gunakan adalah deteksi tepi (edge detection). Deteksi tepi adalah proses untuk menentukan lokasi titk-titik yang merupakan tepi objek. Data yang digunakan dalam deteksi tepi berupa citra digital. Citra dari sudut pandang matematis, merupakan fungsi menerus (continue) dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi f(x,y), dengan x dan y adalah koordinat special dan amplitudo f  pada pasangan (x,y) yang disebut intensitas atau derajat keabuan citra pada titik tersebut. Jika x, y, dan f  semuanya berhingga, dan nilainya diskrit, citra tersebut merupakan citra digital. Menurut Ayu Leonitami, Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pendektesian tepi adalah menggunakan metode Robinson operator 3 level. Pendektesian Robinson operator 3 level bukan hanya melakukan proses pendektesian tepi dari arah vertikal dan horisontal saja seperti metode Robert’s operator dan sobel operator lebih sensitive terhadap tepi diagonal, sedangkan robinson operator 3 level  melakukan pencarian tepi dengan menggunakan delapan arah mata angin, sama halnya dengan proses pendektesian tepi prewitt dan kirsch operator bedanya hanya pada nilai kernel (mask).
PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN CORELDRAW X3 MENGGUNAKAN METODE WEB BASED LEARNING (WBL) Bakti, Surya; Hasibuan, Nelly Astuti; Sianturi, Lince Tomoria; Sianturi, Ronda Deli
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) Vol 3, No 4 (2016): Agustus 2016
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/jurikom.v3i4.336

Abstract

CorelDRAW X3 merupakan salah satu aplikasi yang dipelajari pada pelajaran maupun mata kuliah desain grafis. Adapun dengan banyaknya tool dan fungsi menubar yang terdapat pada aplikasi CorelDRAW X3 menjadi salah satu kendala tidak tercapainya target belajar pada pembelajaran konvensional. Selain itu tambahanan jam pelajaran konvensional juga dianggap tidak efektif. Untuk mengatasinya penulis memberikan ide berupa merancang aplikasi pembelajaran CorelDRAW menggunakan metode web based learning untuk jam tambahan dirumah sekaligus menghemat waktu. Keberadaan metode pembelajaran berbasis web (WBL) dirasakan sangat membantu menyelesaikan target belajar CorelDRAW X3 dan menghemat waktu karena proses pembelajaran bisa dilakukan dimana saja yang masih terhubung dengan internet. Melalui aplikasi pembelajaran CorelDRAW X3 ini menggunakan metode web based learning ini diharapkan bisa membantu guru ataupun dosen maupun pelajar ataupun mahasiswa dalam menyelesaikan target belajar dan membantu menghemat waktu. Selain itu aplikasi ini diharapkan bisa membantu orang-orang yang ingin belajar CorelDRAW X3 secara otodidak.
SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME PADA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Putri Kirana Ramayana Pasaribu; Lince Tomoria Sianturi; Pristiwanto Pristiwanto
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) Vol 3, No 6 (2016): Desember 2016
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.803 KB) | DOI: 10.30865/jurikom.v3i6.187

Abstract

Saat ini komputer merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan modern, karena komputer dapat menangani berbagai macam kebutuhan yang diharapkan berfungsi sebagai alat bantu untuk mengelola data jumlah yang relatif besar dengan kecepatan dan ketelitian yang relatif tinggi. Sehingga pengguna komputer tersebut dapat memperoleh data yang akurat dan efisien. Setiap lembaga maupun perusahaan saat ini sangat membutuhkan sistem komputerisasi yang dapat mebantu proses kerja yang ada dalam lembaga atau perusahaan tersebut. Seperti halnya pada proses mendiagnosa penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) secara komputerisasi. Dimana dalam melakukan proses mendiagnosa penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Dalam penyusunan skripsi ini sistem yang akan digunakan adalah sistem komputerisasi dengan menggunakan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic .Net 2008, Mysqlr untuk basis data serta metode yang di gunakan adalah metode Certainty Factor (CF). Sehingga nantinya dalam proses mendiagnosa penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) diperoleh informasi yang tepat serta kekeliruan yang menghambat kelancaran kegiatan dapat diatasi. Dalam rancangan sistem ini akan menghasilkan suatu program. Yang nanti nya diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam memproses pendiagnosaan penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Kata Kunci : Sistem Pakar, SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome, Certainty Factor(CF).
IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH Fitri Afriani Lubis; Hery Sunandar; Guidio Leonarde Ginting; Lince Tomoria Sianturi
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) Vol 3, No 4 (2016): Agustus 2016
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.894 KB) | DOI: 10.30865/jurikom.v3i4.333

Abstract

Aplikasi deteksi wajah mengalami pengembangan yang sangat cepat dan semakin banyak digunakan, contohnya untuk sistem keamanan, absensi dan lainnya. Deteksi wajah (face detection) merupakan salah satu tahap awal yang sangat penting sebelum dilakukan proses pengenalan wajah (face recognition). Maksud dari pembuatan tugas akhir ini adalah membuat suatu sistem deteksi area wajah yang telah mengalami transformasi rotasi, skala dan 2 dimensi menggunakan metode Speed-Up Robust Features (SURF). Metoda SURF merupakan sebuah metode deteksi fitur yang menggunakan keypoint dari sebuah gambar, keypoint itu sendiri adalah bagian-bagian dari sebuah gambar yang nilainya tetap ketika mengalami perubahan skala, rotasi, blurring, transformasi 2 dimensi dan pencahayaan. Ekstraksi menggunakan metode SURF dapat dijalankan dengan baik. Sementara untuk pengujian citra hasil perubahan 2 dimensi tedapat nilai interest point posisinya tidak sama, hal ini dapat diakibatkan karena jumlah sample yang sedikit. Kata Kunci: Deteksi Wajah, Speed-Up Robust Features
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT USAHA RAKYAT MENGGUNAKAN METODE AHP Nelly Astuti Hasibuan; Lince Tomoria Sianturi; Ronda Deli Sianturi; Suhastra Indrawan
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) Vol 3, No 4 (2016): Agustus 2016
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.038 KB) | DOI: 10.30865/jurikom.v3i4.529

Abstract

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu Bank yang dipercaya oleh pemerintah untuk memberikan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada masyarakat. Semakin tingginya minat masyarakat untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), membuat pihak Bank kesulitan dalam menentukan siapa yang layak menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau tidak. Selain itu, proses penentuan siapa yang layak menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) masih dilakukan secara manual, sehingga kurang efisien dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, penulis berinisiatif untuk merancang suatu sistem yang dapat membantu pihak Bank dalam menentukan siapa yang layak menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), sehingga dapat lebih efisien dalam pelaksanaannya.
SIMULASI ANTRIAN PENERIMAAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA FIRST IN FIRST OUT(STUDI KASUS : PT. POS INDONESIA (PERSERO) LUBUK PAKAM Oktafrida Saragih; Lince Tomoria Sianturi; Henry Kristian Siburian; Suginam Suginam
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) Vol 3, No 6 (2016): Desember 2016
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/jurikom.v3i6.186

Abstract

Simulasi adalah suatu cara untuk menduplikasikan ciri, tampilan, dan karakteristik dari suatu sistem yang nyata. Ide awal simulasi adalah untuk meniru situasi dunia nyata yang secara matematis, kemudian mempelajari sifat dan karakter operasionalnya serta akhirnya membuat suatu kesimpulan dan membuat. FIFO (First In First Out) jarang digunakan secara tersendiri tetapi dikombinasi dengan algoritma lain karena dapat menyebabkan job yang penting harus menunggu selesainya job panjang, atau job yang penting harus menunggu job yang kurang penting. FIFO (First In First Out) cocok untuk sistem batch yang sangat jarang berinteraksi dengan pengguna, tetapi sangat buruk untuk sistem interaktif dan sistem real-time, karena cenderung memberikan response time yang buruk. Antrian adalah kedatangan pelanggan untuk mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani jika fasilitas pelayanan (server) masih sibuk, mendapatkan pelayanan dan kemudian meninggalkan sistem setelah dilayani. Dari sudut pandang pihak server, efisiensi sistem dapat diestimasikan dengan mengevaluasi ukuran waktu rata-rata dari antrian tunggal (single queue) atau antrian terpisah. Kata Kunci : Simulasi, FIFO (First In First Out) ,Macromedia Flash CS3
Analisa Keamanan Tanda Tangan Digital Dengan Menerapkan Metode AHA-1 Janisah Janisah; Lince Tomoria Sianturi; Candra Frenki Sianturi; Murdani Murdani
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) Vol 8, No 3 (2021): Juni 2021
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/jurikom.v8i3.2833

Abstract

The importance of information value causes often the information desired by certain people can then modify it. To be able to validate the information obtained, authentication must be done so that the authenticity of the information is known. Signature is a marker or identity in a document. Signatures have an important role in verifying and legalizing documents. To secure digital signatures, a hash function can be processed, a hash consisting of a Secure Hash Algorithm. The Secure Hash Algorithm (SHA-1) method is a hash function that works in one direction, this means that messages that have been converted into message digest cannot be returned to the original message. Two different messages will always produce different hash values, and results from different string length input will result in an autput with a fixed string length of 160 bits.