Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Seks Education Terhadap Pergaulan Bebas Di SMPN 7 Desa Simpang 1 Nadya YuliaKristi Purwandi; Erma Retnaningtyas
Journal of Health Science Community Vol. 1 No. 2 (2020): November
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menemukan bahwa kehamilan pada usia kurang dari 15 tahun terutama terjadi di perdesaan, meskipun dengan proporsi yang sangat kecil (0,03%). Sementara itu, proporsi kehamilan di usia 15-19 tahun adalah sebesar 1,97 persen, dengan proporsi di perdesaan lebih tinggi daripada di perkotaan. Proporsi Kehamilan Remaja Indonesia, 2013 Sumber: Kementerian Kesehatan, Riskesdas 2013 Terkait dengan informasi mengenai aborsi, pada laporan Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2012 ditemukan bahwa persentase remaja yang mengetahui ada orang yang melakukan praktek aborsi cenderung meningkatkan bila dibandingkan dengan tahun 2007. Penelitian ini menggunakan desain Observasional dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah Remaja Putri yang berjumlah 33 orang. Pengambilan sampel menggunakan metode Total Sampling, instrument yang diguakan adalah Kuesioner. Uji normalitas menggunakan one sampel Kolmogorov Smirnov Test terlebih dahulu melalui program SPSS. Analisis Hasil penelitian dari 33 responden didapat sebagian besar siswa responden kurang mengetahui tentang seks education sebanyak 17 responden ( 51,5% ), dan 9 responden ( 27,3% ) memiliki pengetahuan yang kurang, dan 7 responden ( 21,2% ) memiliki pengetahuan yang tinggi. Untuk yang melakukan pergaulan bebas didapatkan semua responden ( 100% ) tidak melakukan pergaulan bebas. Analisi yang digunakan adalah uji statistic Chi Square di dapatkan hasil p=0.000 <0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan antara pengetahuan seks education terhadap pergaulan bebas pada siswa remaja di SMP N 7 bunta. Dengan ini diharapkan agar peran orang tua serta guru-guru dalam memberikan pengetahuan seks sejak dini untuk mencegah terjadinya pergaulan bebas
Analisis Faktor Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pace Kabupaten Nganjuk Shitowati Ari Wardani; Erma Retnaningtyas
Journal of Health Science Community Vol. 1 No. 4 (2021): May
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor utama penyebab anemia pada ibu hamil adalah kurang cukupnya zat besi di dalam makanan sehari-hari, kehamilan berulang, atau jarak kehamilan yang terlalu dekat, kehilangan darah karena perdarahan, terjadinya perusakan sel-sel darah merah, dan produksi sel darah merah yang tidak mencukupi karena rendahnya asupan nutrisi. Tujuan penelitian mengetahui faktor penyebab anemia terhadap kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pace Kecamatan Pace Kabupaten Kediri Desain penelitian menggunakan survey analitik dengan pendekatan crossecsional. Variabel independen: status Gizi ibu hamil, paritas, status ekonomi, usia dan erutinan minum obat dan variabel dependennya adalah kejadian anemia. Populasi Semua ibu hamil trimester III yang mengalami anemia sebanyak 40 ibu. Besar sampel di tentukan oleh rumus pengambilan sampel sehingga di dapatkan 36. Teknik sampling Simple random sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah regresi dengan α =0,05. Status gizi ibu hamil sebanyak 20 responden (56%) status gizinya tidak KEK atau normal. Status ekonomi ibu hamil sebanyak 19 responden (53%) status ekonomi di lihat dari pendapatnyya adalah kurang dari UMR (Rp. 1.836.500,-). Paritas ibu hamil sebanyak 30 responden (83%) paritasnya multipara. Kerutinan minum Fe pada ibu hamil sebanyak 20 responden (56%) tidak rutin minum obat. Umur ibu hamil sebanyak 24 responden (67%) berusia antara 20 sampai 35 tahun. Kejadian anemia pada ibu hamil sebanyak 16 responden (44%) mengalami anemia ringan Kesimpulan Ada pengaruh faktor status gizi, status ekonomi, paritas, usia dan kerutinan minum Fe pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pace Kecamatan Pace Kabupaten Kediri. Disarankan untuk bidan menurunkan kejadian anaemia pada ibu hamil
Implementasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi Anak Usia Prasekolah Erma Retnaningtyas; Angela Yohana Hoar; Fitri Astutik; Nurul Hudawati; Try Fosa Nenabu; Aziza Ainur Qamaria
Journal of Community Engagement in Health Vol 2 No 1 (2019): Maret
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v2i1.14

Abstract

Setiap hari anak-anak pasti melakukan cuci tangan, gosok gigi dan mengkomsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna. Maka dalam kesempatan ini kelompok kami memanfaatkan untuk mengajak perilaku hidup bersih dan sehat yang bertujuan untuk mencegah penyakit menular dan infeksi pada usia dini. Dalam pembahasan ini kami menggunakan metode ceramah, tanya jawab, memperlihatkan video, serta diskusi dengan seksama mengenai bagaimana cara mencuci tangan yang baik, bersih dan benar, bagaimana menggosok gigi dengan benar, serta makanan 4 sehat 5 sempurna yang baik bagi kesehatan anak usia dini. Hasil penyuluhan yang kita lakukan yaitu peserta 80% mengerti apa yang telah di sampaikan dan dapat mempraktekannya, serta manfaatnya dapat memberikan ilmu ini terhadap orang lain agar berguna. Sehingga, kesimpulannya bahwa penyuluhan yang kami lakukan hampir 100% memenuhi target dan peserta dapat mempraktikan sendiri setiap hari dalam kegiatannya sehari-hari.