Hidayat, Sapit
Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Sistem On Hire dan Off Hire dalam Carter Kapal Tunda PT. Pelindo Marine Service Terhadap Kegiatan Operasional Divisi Pelayanan Kapal Dinas Pemanduan dan Telekomunikasi Cabang Tanjung Perak Surabaya Tanti, Malidya Aries; Hidayat, Sapit
Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan Vol 8, No 2 (2018): Maret
Publisher : Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.565 KB)

Abstract

Dalam dunia pelayaran tidak hanya satu atau dua perusahaan yang terlibat tetapi banyak sekali perusahaan yang saling bekerjasama dengan instansi lain atau perusahaan lain di dalam maupun di luar negri, oleh karena itu dibutuhkan kerjasama yang saling menguntungkan antara lain usaha tersebut adalah carter kapal tunda yang dilakukan oleh PT. Pelindo Marine Service (shipowner) dengan Divisi Pelayanan Kapal Dinas Pemanduan dan Telekomunikasi Cabang Tanjung Perak Surabaya (pencarter) dalam carter kapal tunda yang dilakukan oleh kedua instansi tersebut menggunakan sistem carter yaitu sistem on hire yaitu hitungan carter saat kapal dapat digunakan dan off hire yaitu hitungan carter saat kapal tidak dapat digunakan . Pada dasarnya sistem ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan harga saat terjadi off hire, off hire sendiri terjadi disebabkan oleh beberapa faktor misalnya kerusakan mesin induk dan baling-baling kapal rusak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui harga sewa carter yang sebelumnya telah ditentukan akan berubah karena adanya off hire hal ini dilakukan agar pihak pencarter tidak mendapati kerugian selain itu sisa BBM dalam kapal saat terjadi off hire juga ikut diperhitungkan hal ini biasa dilakukan oleh bagian operasional pihak pencarter. Semua perhitungan tersebut dilakukan agar mendapati kesepakatan harga dan sisa BBM yang sesuai dengan hari dan waktu kapal dapat bekerja (on hire). Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah menurut Purwosutjipto H.M.N dalam bukunya “Pengertian Hukum Dagang” yang menjelaskan definisi carter dan macam-macam jenis perjanjian carter selain itu juga memakai teori dari Sudjatmiko F.D.C dalam “Pokok-Pokok Pelayaran Niaga” yang mengembangkan isi bukunya dalam berbagai macam cara menghitung sewa carter dan menjelaskan sistem on maupun off hire. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif selain itu juga wawancara dan observasi langsung kepada pihak PT. Pelindo Marine Service.Hasil dari penelitian ini adalah sistem on dan off hire sangat tergantung pada kapal yang dapat beroperasi atau tidak karena hal ini sangat berpengaruh kepada harga sewa carter yang berubah dari harga semula yang diakibatkan kapal tidak dapat beroperasi.Bagian operasional pencarter sangat berpengaruh untuk menghitung ulang sewa carter dan melakukan sounding ulang BBM apabila off hire terjadi, hal ini dilakukan agar pihak pencarter tidak mengalami kerugian. Peneliti memberi rekomendasi kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian sistem carter on dan off hire pada shipowner dan pencarter karena dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan hitungan carter kepada pencarter karena hitungan peneliti memakai sistem off hire yang sering dipakai oleh pihak pencarter.
Implementasi Kebijakan Sistem Standar Mutu Kepelautan Indonesia (Studi Implementasi SKB 3 Menteri Nomor. KM. 41 Tahun 2003 - Nomor. 5/U/KB/2003 - Nomor. KEP.208A/MEN/2003 di Prodi Nautika Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah) Hidayat, Sapit
Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan Vol 8, No 1 (2017): September
Publisher : Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.332 KB)

Abstract

Dalam rangka meningkatkan mutu tenaga pelaut Indonesia, maka diupayakan adanya peningkatan mutu lembaga pendidikan dan pelatihan maritim. Penetapan standar minimum lembaga penyelenggara pendidikan dan latihan pelaut, penilaian dilakukan terhadap 4 komponen yang meliputi Organizational and Staff Recources (OS), Infra-provision Teaching Fasilities (ITF), CompetenceEducation and Training (Ed), dan Equipment and Teaching Materials (Eq). Empat komponen tersebut merupakan bagian dari Surat Keputusan Bersama Menteri Perhubungan, Menteri Pendidikan Nasional, dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KM. 41 Tahun 2003 - 5/U/KB/2003 - Kep.208A/ MEN/2003. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi kebijakan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tersebut pada Program Studi Nautika PDP UHT dengan mengidentifikasi faktor penentu keberhasilan maupun kegagalan. Penelitian ini menggunakan model analisis implementasi kebijakan Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier (1983), yang mengemukakan permasalahan yang mungkin timbul dalam implementasi sistem standar mutu kepelautan Indonesia, struktur undang-undang maupun non undang-undang, serta tahap-tahap dalam proses implementasi itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi SKB 3 Menteri belum terlaksana dengan baik. Hal ini dikarenakan adanya permasalahan teknis yang meliputi perbedaan standar waktu perkuliahan, serta ketidaksesuaian kualifikasi dosen dan tenaga laboran yang ada dengan kualifikasi yang dipersyaratkan dan minimnya fasilitas pendukung berupa peralatan serta perlengkapan laboratorium. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keterbatasan alokasi sumber daya keuangan merupakan faktor utama pemicu timbulnya permasalahan di atas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan pengelolaan sumber daya terutama sumber daya keuangan untuk lebih difokuskan kepada pengadaan peralatan pendidikan dan pelatihan secara bertahap dan berkelanjutan serta peningkatan dan penyesuaian kualifikasi akademik staf pengajar.
Pengaruh Mata Kuliah Agama Islam Terhadap Pemahaman Tauhid dan Syirik Mahasiswa Taruna di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Prawirosastro, Carlos Lazaro; Hidayat, Sapit
Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan Vol 9, No 1 (2018): Bulan September
Publisher : Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.848 KB)

Abstract

Tujuan Pendidikan Nasional yang pertama adalah menjadikan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan Agama Islam di PTU juga berperan dalam menjadikan mahasiswa sebagai manusia yang bertaqwa, sedangkan ketaqwaan yang paling utama dan pertama adalah mentauhidkan Allah dan tidak berbuat syirik kepada-Nya. Dewasa ini banyak terdapat perbuatan dan keyakinan manusia yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan nasional kita. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat dikemukakan rumusan masalah, yaitu : pertama bagaimana Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di PDP UHT serta hasil belajarnya; kedua bagaimana pemahaman Tauhid dan Syirik Mahasiswa Taruna PDP UHT; ketiga sejauh mana pengaruh Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam terhadap Pemahaman Tauhid dan Syirik Mahasiswa Taruna PDP UHT Surabaya. Jenis penelitian ini kuantitatif, tujuannya adalah untuk mencari korelasi antara dua variabel, yaitu variabel x mata kuliah pendidikan Agama Islam dan variabel y pemahaman Tauhid dan Syirik Mahasiswa Taruna PDP UHT. Metode pengumpulan datanya dengan : observasi, interview, dokumentasi dan angket. Sedangkan metode analisanya dengan menggunakan statistic Product Moment. Berdasarkan data analisis yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : pertama Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah tergolong sangat baik dalam hasil nilai yang dicapai oleh mahasiswa taruna yang mencapai rata-rata 80 yang mana jika dikonsultasikan dengan standar penilaian SBAK PDP UHT termasuk kriteria tinggi berpredikat sangat baik; kedua Pemahaman Tauhid dan Syirik Mahasiswa Taruna PDP UHT adalah kurang baik, hal ini terbukti dengan analisis data yang diteliti penulis dengan hasil rata-rata prosentasenya 48 % yang mana jika dikonsultasikan dengan standar yang diberikan oleh Suharsimi Arikunto terletak pada kisaran (40 % - 55 %) adalah termasuk kategori kurang baik; ketiga Ada pengaruh Mata Kuliah Agama Islam terhadap Pemahaman Tauhid dan Syirik Mahasiswa Taruna PDP UHT, tetapi dikategorikan sangat lemah atau sangat rendah. Hal ini terbukti dari hasil perolehan perhitungan statistic yang menunjukkan hasil rxy sebesar 0,117 yang jika dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r tergolong kategori sangat lemah atau sangat rendah. Hasil rxy tersebut apabila dikonsultasikan dalam taraf signifikansi 5 % maupun 1% hasilnya lebih rendah sehingga konsekuensi adalah hipotesis nol (Ho) atau nihil yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara Mata Kuliah Agama Islam terhadap Pemahaman Tauhid dan Syirik Mahasiswa Taruna PDP UHT diterima atau disetujui, dan hipotesis alternative (Ha) atau kerja yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif ditolak.