Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan

MANAJEMEN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KURAO PAGANG PADANG Marzuki, Ahmad; Nurdin, Nurdin; Harisnal, Harisnal
Jurnal Endurance Vol 1, No 3 (2016): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.445 KB) | DOI: 10.22216/jen.v1i3.1015

Abstract

PBHS merupakan salah satu program prioritas pemerintah melalui puskesmas dan menjadi sasaran luaran dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Cakupan rumah tangga sehat yang paling rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo terdapat di Kelurahan Kurao Pagang yaitu sebesar 5% dari 3 kelurahan yang ada. Penyebab rendahnya pelaksanaan PHBS di tatanan rumah tangga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor perilaku dan non perilaku fisik, sosial ekonomi dan sebagainya. Tujuan penelitian untuk mengetahui manajemen penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tatananrumah tangga. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.Informan penelitian ini Pengelola program PHBS Puskesmas, Pimpinan Puskesmas, Kader, Tokoh masyarakat, Tokoh agama,dan masyarakat, diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (In-Depth Interview), telaah dokumentasi dan Focus Group Discussion (FGD).Hasil penelitian diketahui adanya masalah pada komponen input yaitu tenaga promosi kesehatan yang ada di puskesmas belum pernah mendapatkan pelatihan, alokasi dana sangat kecil, dan sarana penunjang Promkes sebatas media cetak. Pada proses, perencanaan belum dilaksanakan secara terpadu, pengorganisasian dan pelaksanaan promkes belum terlaksana maksimal, dan pemantauan hanya berdasarkan hasil survei PHBS rumah tangga. Komponen output diketahui penerapan PHBS Tatanan Rumah Tangga masih rendah dibawah target.Disimpulkan manajemen penerapan PHBS Tatanan Rumah Tangga belum sesuai yang diharapkan. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Padang agar lebih mensosialisasikan PHBS Tatanan Rumah Ttangga, perlu adanya peningkatan kualitas tenaga pelaksana, alokasi dana dan sarana prasarana, serta perlu adanya upaya peningkatan manajemen penerapan PHBS tatanan rumah tangga. Clean and Healthy Behavior (PHBS) is one of the governmental priority programs through public health centers and is as an external objective in the process of health development This research uses qualitative approach. The informants of this research are the management staffs for clean and healthy behavior program in the public health center, the director of public health center, volunteers, local public figures, religious figures, and local people. These informants were selected through purposive sampling technique. The data were collected through in-depth interviews, documentation review, and Focus Group Discussion (FGD). The research findings reveal that there is a problem in input component, which is the less trained health promotion personnel, the limited allocated fund, and the lack of supporting facilities. In the process, the planning step of this program is not thoroughly conducted; the organizing and actualizing of promkes (community health program) is not maximally conducted; the monitoring  is conducted using only survey result. It is suggested for Health Department of Padang to carry out more socialization about household clean and healthy behavior, to improve the quality of working personnel, to allocate sufficient fund and facilities, and to improve the management for the implementation of household clean 
Determinan Kejadian Campak Pada Anak Usia Balita di Kota Bukittinggi Harisnal, Harisnal; Ediana, Dina
Jurnal Endurance Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.586 KB) | DOI: 10.22216/jen.v4i1.3326

Abstract

The incidence of measles in the city of Bukittinggi has increased in 2016, namely 77 cases, 40 cases (51.9%) among them in infants. The initial survey of 10 samples found that 40% experienced measles, 50% never had measles immunization, 70% said they did not give exclusive breastfeeding when they were babies. The aim of the study was to determine the factors associated with measles in children under five. Analytical research method with case control design. The population of all children under five, suffering from measles in 2016 was 40 people. Samples were taken by total sampling, and control samples were taken matching. Data was collected through guided interviews and observations, and data was processed computerically with chi-square statistical tests. The results of univariate analysis revealed that 66.7% of the samples were in the control group (66.7%), measles immunization, 73.3%, exclusive breastfeeding, and 57.5% had densely populated homes. Bivariate results, there was a relationship between immunization status ( p = 0,000 and OR = 10.7), exclusive breastfeeding (p = 0.034 and OR = 2.667) and occupancy density (p = 0.003 and OR = 3.807). It was concluded that the factors associated with the incidence of measles were immunization status, exclusive breastfeeding and occupancy density. There needs to be counseling about the disease, continuity from the officers so that the community understands and is aware of the importance of efforts to prevent measles. Kejadian penyakit campak di Kota Bukittinggi mengalami peningkatan pada tahun 2016, yaitu 77 kasus, 40 kasus (51,9 %) diantaranya pada balita. Survei awal terhadap 10 sampel, didapatkan bahwa 40% mengalami kejadian campak, 50% tidak pernah melakukan imunisasi campak, 70% mengatakan tidak memberikan ASI eksklusif saat bayi, Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian campak pada anak usia balita. Metode penelitian analitik dengan desain case control. Populasi seluruh anak usia balita, menderita penyakit campak pada tahun 2016 sebanyak 40 orang. Sampel diambil secara total sampling, dan sampel kontrol diambil secara matching. Data dikumpulkan melalui wawancara terpimpin dan observasi, dan data diolah secara komputerisasi dengan uji statistik chi-square. Hasil analisis univariat diketahui 66,7 % sampel merupakan kelompok kontrol, (66,7 %),  imunisasi  campak, 73,3 %, ASI eksklusif , dan 57,5 % memiliki rumah padat penghuni.Hasil bivariat, adanya hubungan antara status imunisasi (p=0,000dan OR =10,7), pemberian ASI eksklusif (p=0,034dan OR =2,667) dan kepadatan hunian (p=0,003dan OR =3,807). Disimpulkan faktor yang berhubungan dengan kejadian campak adalah status imunisasi, pemberian ASI eksklusif dan kepadatan hunian.Perlu adanya penyuluhan tentang penyakit, berkesinambungan dari petugas sehingga masyarakat lebih memahami serta menyadari tentang pentingnya upaya pencegahan penyakit campak.