Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS PENGOLAHAN SAMPAH REDUCE, REUSE, DAN RECYCLE (3R) PADA MASYARAKAT DI KOTA PAYAKUMBUH Ediana, Dina; Fatma, Fitria; Yuniliza, Yuniliza
Jurnal Endurance Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.072 KB) | DOI: 10.22216/jen.v3i2.2771

Abstract

The problem of urban garbage has become a problem of the City Government. Based on the Periodic Report of 2014, the volume of garbage transported in Payakumbuh is 193-206 m3 per day or 5,750-5,833 m3 per month, and increased by 235-261 m3 per day or 6,210-6840 m3 per month in 2015. Payakumbuh Government issued Local Regulation Number 4 Year 2014 on garbage management, referring to the Law of the Republic of Indonesia number 18 of 2008. Regional Regulation contains about garbage management by using 3 R method (Reduce, Reuse, Recycle). Implementation of 3 R method involving community participation as garbage producer. The purposeof this research was to analyze community behavior of garbage processing 3R in Payakumbuh. Quantitative method was used in this research, is descriptive analytics with cross sectional design. Results and discussion, univariate analysis known to the respondents who work as much as 54 (56.2%), high knowledge of respondents more 71 (73%), more positive respondents 52 (54.17%), respondents who do processing garbage 3R higher 52 (54,17%). The result of bivariate analysis is known that there is relationship of attitude (p = 0,028) to 3R garbage processing. There is no relationship of job status (p = 0,122), knowledge (p = 0,36) to 3R garbage treatment. The existence of attitude relation on 3R garbage processing. It is hoped empowerment program will be improved, so that the community will be participate on 3 R garbage processing. (Reduse, Reuse, Recycle). Masalah persampahan perkotaan sudah menjadi masalah Pemerintah Kota. Berdasarkan Laporan Periodik perbulan tahun 2014, volume sampah diangkut di Kota Payakumbuh sebesar 193-206 m3 perhari atau 5.750-5.833 m3 perbulan, dan meningkat sebesar 235-261 m3 perhari atau 6.210-6840 m3 perbulan pada tahun 2015. Pemerintah Payakumbuh menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang  pengelolaan sampah, mengacu  pada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 18 Tahun 2008. Peraturan Daerah berisi tentang  pengelolaan sampah  masyarakat dengan menggunakan  metode 3 R (Reduce, Reuse, Recycle). Penerapan metode 3 R yang melibatkan peran serta masyarakat sebagai produsen sampah. Tujuan untuk menganalisis perilaku pengolahan sampah 3R Masyarakat di Kota Payakumbuh.Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Hasil dan pembahasan, analisis univariat diketahui responden yang bekerja sebanyak 54  (56,2 %), tingkat pengetahuan responden yang tinggi lebih banyak 71 (73%), sikap responden yang positif lebih banyak 52 (54,17%), responden yang melakukan pengolahan sampah 3R lebih  tinggi 52 (54,17%). Hasil analisis bivariat diketahui ada hubungan sikap (p=0,028) terhadap pegolahan sampah 3R. Tidak ada hubungan status pekerjaan (p=0,122), pengetahuan (p=0,36) terhadap pengolahan sampah 3R.  Adanya hubungan sikap terhadap pengolahan sampah 3R.Diharapkan program pemberdayaan lebih ditingkatkan, agar  terbina kelompok masyarakat dalam melakukan pengolahan sampah 3 R.(Reduse, Reuse, Recycle).
Determinan Kejadian Campak Pada Anak Usia Balita di Kota Bukittinggi Harisnal, Harisnal; Ediana, Dina
Jurnal Endurance Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.586 KB) | DOI: 10.22216/jen.v4i1.3326

Abstract

The incidence of measles in the city of Bukittinggi has increased in 2016, namely 77 cases, 40 cases (51.9%) among them in infants. The initial survey of 10 samples found that 40% experienced measles, 50% never had measles immunization, 70% said they did not give exclusive breastfeeding when they were babies. The aim of the study was to determine the factors associated with measles in children under five. Analytical research method with case control design. The population of all children under five, suffering from measles in 2016 was 40 people. Samples were taken by total sampling, and control samples were taken matching. Data was collected through guided interviews and observations, and data was processed computerically with chi-square statistical tests. The results of univariate analysis revealed that 66.7% of the samples were in the control group (66.7%), measles immunization, 73.3%, exclusive breastfeeding, and 57.5% had densely populated homes. Bivariate results, there was a relationship between immunization status ( p = 0,000 and OR = 10.7), exclusive breastfeeding (p = 0.034 and OR = 2.667) and occupancy density (p = 0.003 and OR = 3.807). It was concluded that the factors associated with the incidence of measles were immunization status, exclusive breastfeeding and occupancy density. There needs to be counseling about the disease, continuity from the officers so that the community understands and is aware of the importance of efforts to prevent measles. Kejadian penyakit campak di Kota Bukittinggi mengalami peningkatan pada tahun 2016, yaitu 77 kasus, 40 kasus (51,9 %) diantaranya pada balita. Survei awal terhadap 10 sampel, didapatkan bahwa 40% mengalami kejadian campak, 50% tidak pernah melakukan imunisasi campak, 70% mengatakan tidak memberikan ASI eksklusif saat bayi, Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian campak pada anak usia balita. Metode penelitian analitik dengan desain case control. Populasi seluruh anak usia balita, menderita penyakit campak pada tahun 2016 sebanyak 40 orang. Sampel diambil secara total sampling, dan sampel kontrol diambil secara matching. Data dikumpulkan melalui wawancara terpimpin dan observasi, dan data diolah secara komputerisasi dengan uji statistik chi-square. Hasil analisis univariat diketahui 66,7 % sampel merupakan kelompok kontrol, (66,7 %),  imunisasi  campak, 73,3 %, ASI eksklusif , dan 57,5 % memiliki rumah padat penghuni.Hasil bivariat, adanya hubungan antara status imunisasi (p=0,000dan OR =10,7), pemberian ASI eksklusif (p=0,034dan OR =2,667) dan kepadatan hunian (p=0,003dan OR =3,807). Disimpulkan faktor yang berhubungan dengan kejadian campak adalah status imunisasi, pemberian ASI eksklusif dan kepadatan hunian.Perlu adanya penyuluhan tentang penyakit, berkesinambungan dari petugas sehingga masyarakat lebih memahami serta menyadari tentang pentingnya upaya pencegahan penyakit campak.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Ibu Balita ke Posyandu di Jorong Tarantang Nurdin, Nurdin; Ediana, Dina; Dwi Martya Ningsih, Nila Sari
Jurnal Endurance Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.699 KB) | DOI: 10.22216/jen.v4i2.3626

Abstract

Posyandu serves to facilitate the community in knowing or checking health, especially for pregnant women and children under five. in Dharmasraya the achievement of weighing D / S on toddlers is in the 12th rank out of 19 regencies / cities in West Sumatra with an achievement of 73.5%, this figure shows lower achievement if in 2013 it was 82.9%. This study aims to determine the relationship between knowledge, work, motivation and the role of cadres with the participation of mothers of toddlers visiting posyandu. The research design was descriptive analytic withdesign cross sectional. The population of this study was 108 mothers of toddlers in Tarantang Jorong. The sampling technique is simple random sampling, the sample size is 85 respondents. Data collection techniques through observation, interviews and distribution of questionnaires to respondents. Data analysis usingtest chi square. The results showed that among 85 known samples who did not participate in Keposyandu visit 55.3% (47 respondents from the analysis there was a relationship between knowledge (Pvalue = 0.021, OR = 3.098), work (Pvalue = 0.014, OR = 3.467), motivation (Pvalue = 0.003, OR = 4.332), the role of cadres (Pvalue= 0.027, OR = 2.971) participation of mother's visit to posyandu. The conclusion of the study is that there is a relationship between knowledge, work, motivation, the role of cadres and the participation of mothers of toddlers to posyandu Motivate and invite mothers to toddlers to always go to posyandu every once a month.Posyandu  berfungsi  untuk  memudahkan  masyarakat  dalam  mengetahui atau memeriksakan kesehatan terutama untuk ibu hamil dan anak balita. di Dharmasraya pencapaian penimbangan D/S pada balita berada pada rangking ke-12 dari 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat dengan pencapaian 73,5%, angka ini menunjukan pencapaian lebih rendah jika dari pada tahun 2013 yaitu 82,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pekerjaan, motivasi dan peran kader dengan partisipasi kunjungan ibu balita ke posyandu. Desain penelitian adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 108 ibu balita di jorong tarantang. Teknik Pengambilan  sampel secara simple  random  sampling, besar sampel 85 responden. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan pembagian kuesioner kepada responden. Analisis data dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara 85 sampel diketahui yang tidak partisipasi dalam kunjungan  keposyandu  55,3%  (47 responden dari hasil analisis terdapat hubungan antara pengetahuan  (Pvalue= 0,021, OR =3,098), pekerjaan (Pvalue=0,014, OR=3,467), motivasi (Pvalue=0,003,OR=4,332), peran kader (Pvalue=0,027,OR=2,971) partisipasi kunjungan ibu balita ke posyandu.Kesimpulan penelitian diketahui ada hubungan antara pengetahuan, pekerjaan, motivasi, peran kader dengan partisipasi kunjungan ibu balita ke posyandu. Memberikan motivasi serta mengajak ibu balita untuk selalu ke posyandu setiap satu bulan sekali.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU KONSUMSI ZAT BESI (fe) PADA IBU HAMIL TERHADAP KADAR hb DI KELURAHAN CILAMAJANG KEC. KAWALU KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2016 Liswanti, Yane; Ediana, Dina
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 16, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.413 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v16i1.179

Abstract

Anemia Defesiensi Fe pada wanita hamil merupakan problem kesehatan yang dialami oleh wanita seluruh dunia terutama di negara berkembang. Menurut World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia sekitar 35-75 %, serta semakin meningkat dengan pertambahan usia kehamilan.Penanggulangan anemia defesiensi Fe yang dilakukan dengan cara pemberian tablet zat besi/Fe, untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil. Namun efektifitas pemangfaatan tablet zat besi/Fe oleh ibu hamil dipengaruhi oleh sejumlah faktor diantaranya adalah pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil itu sendiri. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku konsumsi tablet zat besi/Fe pada ibu hamil terhadap kadar hemoglobin.Metode penelitian ini bersifat deskriptif Analitik dengan rancangan penelitian menggunakan desain penelitian study potong lintang (cross sectional), teknik pemeriksaan menggunakan hematologi analyzer sebagai alat penunjang pemeriksaan hemoglobin di laboratorium.Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap dan perilaku konsumsi tablet zat besi (Fe) terhadap kadar hemoglobin. Berdasarkan uji statistik menggunakan uji chi square didapatkan hasil pengetahuan dengan p–value = 0,000, sikap dengan p-value = 0,018 dan perilaku dengan p-value = 0,000. Hal ini menunjukan p- value ≤ 0,05 artinya pada α = 5%Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian tersebut maka ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan,sikap dan perilaku konsumsi tablet zat besi/Fe pada ibu hamil terhadap kadar hb.
HUBUNGAN PERILAKU DAN TINGKAT KEPADATAN LALAT DENGAN KEJADIAN DIARE DI PASAR SARILAMAK cici apriza yanti; dina ediana
HUMAN CARE JOURNAL Vol 3, No 1 (2018): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.183 KB) | DOI: 10.32883/hcj.v3i1.149

Abstract

ABSTRACT Diarrhea disease is one of the health problems in developing countries, especially in Indonesia. The incidence of diarrhea in West Sumatra is about 10% of the population multiplied by the national rate of illness. Diarrhea in Lima Puluh Kota District in 2014 showed an increase in cases as many as 7,017 cases. The type of research used is descriptive research with cross sectional approach where the independent variable is the density of flies, the behavior reduces the incidence of diarrhea and the processing and storage of food with the dependent variable is the incidence of diarrhea in toddlers around Sarilamak Market. The sample in this study amounted to 56 people. The result of the research was obtained of medium fly density level 64.3%, bad respondent behavior 60.7%, poor food processing and storage 33,9% and diarrhea 35.7%. The result of statistical test showed significant relationship between flies with diarrhea occurrence (Pvalue = 0.001) with OR = 7.694, maternal behavior with diarrhea occurrence (Pvalue = 0.034) with OR = 4,200 = 0.029) with OR = 4.278. The conclusions from the study revealed that most of the respondents suffered from diarrheal diseases from the aspect of flies density, behavior and the way of processing and storage of food.  ABSTRAKPenyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan dinegara berkembang terutama di Indonesia.Kejadian diare di Sumatera Barat sekitar 10% dari jumlah penduduk dikalikan dengan  angka kesakitan nasional.  Sedangkan diare di Kabupaten  Limapuluh  Kota tahun 2014  menunjukan  peningkatan  kasus  sebanyak 7.017 kasus. Jenis   penelitian   yang   digunakan   adalah   penelitian   survey  dengan pendekatan cross sectional dimana variabel independent yaitu tingkat kepadatan lalat, perilaku, pengolahan  serta  penyimpanan  makan dengan  variabel  dependent  yaitu  kejadian  diare  pada  balita     di  sekitar  Pasar Sarilamak. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 56 orang. Hasil penelitian yang didapatkan dari tingkat  kepadatan  lalat  sedang 64.3%,  perilaku  responden  yang  buruk  60.7%, Pengolahan dan penyimpanan makanan yang buruk 33,9% dan yang menderita diare 20 orang (35.7%). Hasil uji statistik menunjukan hubungan bermakna anatara kepadatan lalat dengan  kejadian  diare  dengan  (Pvalue  = 0.001) dengan  OR  = 7.694,  perilaku  ibu dengan kejadian diare di dapatkan (Pvalue  = 0.034) dengan OR = 4.200, cara pengolahan dan penyimpanan makanan di dapatkan hasil (Pvalue = 0,029) dengan OR = 4.278. Kesimpulan dari hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar responden menderita penyakit diare dari aspek tingkat kepadatan lalat, perilaku serta cara pengolahan dan penyimpanan makanan. Oleh karena itu diperlukan kesadaran masyarakat tentang pola hidup bersih dan pengetahuan tentang diare.  
PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL CARA CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) TERHADAP PERILAKU SISWA SDN 10 LAMBUNG BUKIT dina ediana; waldi rahman
HUMAN CARE JOURNAL Vol 1, No 3 (2016): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.536 KB) | DOI: 10.32883/hcj.v1i3.42

Abstract

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah cara mudah dilakukan untuk mencegah berbagai penyakit khususnya yang berkaitan dengan saluran pencernaan dan pernapasan. dengan mencuci tangan pakai sabun dapat memutus mata rantai penularan penyakit. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2015, pada urutan ke-3 adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman penyakit seperti penyakit kulit karena infeksi dengan jumlah kasus 18.729 kasus. Serta diare berada pada urutan ke-7 dengan jumlah 8.466 kasus. Sedangkan diare tertinggi berada pada wilayah kerja Puskesmas Pauh dengan jumlah 784 kasus pada tahun 2015.Penelitian dilaksanakan bulan Juli hingga Agustus 2016, bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Perilaku Sebelum dan Sesudah Penyuluhan CTPS dengan Metode Audiovisual Terhadap Siswa SDN 10 Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2016, dimana penelitian ini dilakukan dengan dua kali uji perlakuan yaitu uji sebelum perlakuan (Pretest) dan uji sesudah perlakuan (Postest). Dengan metode Audiovisual. Serta kegiatan demonstrasi CTPS di depan kelas oleh siswa.Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan siswa SDN 10 Lambung Bukit Kota Padang sebelum dan sesudah Penyuluhan CTPS dengan metode Audiovisual maka diperoleh selisih rata-rata pengetahuannya 13,9 dan sikap 12,4 dan tindakan 2,5. Hasil Uji statistik diketahui perbedaan rata-rata pengetahuan, sikap dan tindakan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian audiovisual, dengan  nilai P < 0,05.Untuk itu perlu adanya peningkatan dari pihak sekolah agar menambah sarana promosi kesehatan serta penambahan perbaikan fasilitas sanitasi yang disertai kebijakan dan peraturan oleh kepala sekolah dan guru yang dapat diterapkan kepada siswa agar siswa senantiasa terbiasa menerapkan CTPS di sekolah dan kehidupan sehari-hari. Pengaruh Pemberian Audiovisual Cara Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Terhadap Perilaku Siswa SDN 10 Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2016
APLIKASI PENGELOLAAN TABUNGAN BANK SAMPAH SISWA SD N 06 PULAI BERBASIS DEKSTOP Dina Ediana; Henny Arwina Bangun; Yos Mariani Tamba
HUMAN CARE JOURNAL Vol 6, No 2 (2021): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah merupakan salah satu sumber masalah di Indonesia mulai kota-kota besar dan instansi pemerintahan yang sampai saat ini masih terus diupayakan untuk dikelola dengan baik. Penumpukan sampah-sampah sekolah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) belum dikelola dengan baik sehingga menemui kendala terkait lahan yang semakin sempit serta efek bau tidak sedap. Sekolah termasuk penghasil sampah perharinya, yang dapat menimbulkan bau tidak sedap dan mengganggu lingkungan sekitarnya. Dampaknya dapat menyebabkan sumber penyakit. Sekolah SD N 06 Pulai Anak Air mulai menerapkan system pengelolaan tabungan bank sampah dengan cara siswa dapat mengumpulkan sampah-sampah bekas yang dapat ditimbang dan diberi nilai uang. Petugas Sekolah/Guru BK melakukan pencatatan di buku secara manual sehingga menyebabkan data-data siswa tidak Terekap dengan baik, adanya data yang hilang dan redudansi data.tujuan penelitian ini agar lebih memudahkan petugas dalam proses pencatatan data/penginputan data siswa penabung sampah di sekolah. dengan metode Analisa System  Development Life Cycle (SDLC) serta tekhnik pengumpulan data (observasi, wawancara, Studi kepustakaan) dengan metode ini perancangan aplikasi tabungan bank sampah siswa sekolah SD N 06 pulai dapat memudahkan penulis dalam perancangan aplikasi Tabungan bank sampah.Hasil penelitian dengan menggunakan aplikasi Pemograman Delphi7.0 sebagai Software aplikasi dalam merancangan system aplikasi Tabungan Bank Sampah siswa SD N 06 Pulai dapat memudahkan petugas dalam mengelola data tabungan sampah siswa dengan mudah dan data tersimpan dengan aman, efektif dan efisien serta diharapkan dapat mempermudah petugas dalam pembuatan laporan.
HUBUNGAN KENYAMANAN, PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PESTISIDA PADA PETANI JERUK dina ediana; al hajjra
HUMAN CARE JOURNAL Vol 2, No 3 (2017): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.433 KB) | DOI: 10.32883/hcj.v2i3.158

Abstract

Penggunaan bahan-bahan kimia pertanian seperti pestisida tersebut dapat membahayakan kehidupan manusia dan hewan, Petani merupakan pekerja yang sering terpapar dengan pestisida sehingga rentan terhadap bahaya pestisida khususnya pestisida semprot. Hasil survei pendahuluan yang dilakukan terhadap 20 petani jeruk di Sungai Dadok Nagari Koto Tinggi Tahun 2017, didapatkan  bahwa  50%  petani  tidak  memakai  baju  lengan  panjang,  50%  petani  tidak memakai masker, 65% petani tidak memakai sarung tangan, 75% petani tidak memakai sepatu boot, 75% petani tidak pakai kacamata, 50% petani tidak memakai celana panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kenyamanan, Pengetahuan dan Sikap Petani dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pestisida pada petani jeruk, yang dilakukan pada tanggal 22 - 29 September 2017.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross sectional dengan sampel sebanyak 70 responden yang diambil secara   total sampling. Menggunakan Uji statistik dengan chi square. Data diperoleh melalui kuesioner.Didapatkan 61,4% respondenyang tidak nyaman menggunakan APD pestisida, 54,3% responden yang memiliki pengetahuan rendah, dan 52,9% responden yang memiliki sikap negatif. Hasil analis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara kenyamanan (p value =0,00 ; OR =21,583), pengetahuan(p value = 0,028 ; OR = 3,554) dan sikap (p value = 0,000 ; OR = 9,042) responden terhadap penggunaan APD pestisida.Kesimpulan dari penelitian ini bahwa yang paling signifikan mempengaruhi penggunaan APD pestisida pada petani adalah kenyamanan petani dalam penggunaan APD pestisida. Disarankan Instansi atau dinas terkait, sebaiknya menyediakan APD pestisida yang tepat guna dan nyaman, sehingga tidakk ada alasan bagi petani untuk tidak menggunakan alat pelindung diri.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN PENGETAHUAN PEMBERIAN ANTIBIOTIKA PADA ANAK dina ediana
HUMAN CARE JOURNAL Vol 2, No 2 (2017): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.054 KB) | DOI: 10.32883/hcj.v2i2.73

Abstract

Penggunaan antibiotik kurang tepat masih banyak terjadi di Indonesia. Pemilihan dan penggunaan terapi antibiotika yang tepat dan rasional akan menentukan keberhasilan pengobatan untuk menghindari terjadinya resistensi bakteri. Dilihat dari hasil Riskesdas tahun 2013 dimana 35,2% rumah tangga di Indonesia menyimpan obat untuk Swamedika terdiri dari obat keras, obat bebas, antibiotika, obat tradisional dan obat-obat yang tidak teridentifikasi. Dimana menyimpan antibiotika sebesar 27,8% dimana 30,1% terjadi di pedesaan dan 86,1% menyimpan antibiotika tanpa resep. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara karakteristik orang tua (pendidikan, status ekonomi dan pengalaman) dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotika pada anak.Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah ibu yang memiliki anak 0-5 tahun yang berada di  Jorong Balai Ahad  berjumlah 69 orang, dengan teknik pengambilan sampel secara total sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan panduan kuesioner, kemudian diolah secara komputerisasi dengan menggunakan uji statistik chi-square.Hasil analisis univariat diketahui 60,9 % responden memiliki pendidikan rendah, 55,1 % status ekonomi tinggi, 76,8 % memiliki pengalaman, dan 55,1 % pengetahuan kurang dalam pemberian antibiotika. Hasil bivariat diketahui ada hubungan tingkat pendidikan (p = 0,030 dan OR = 3,400), status ekonomi (p = 0,000 dan OR = 8,013), dan pengalaman (p = 0,034 dan OR = 4,853) dengan pengetahuan orang tua dalam pemberian obat antibiotika pada anak.Disimpulkan bahwa ada hubungan karakteristik dengan pengetahuan orang tua tentang pemberian obat antibiotika pada anak. Diharapkan pada petugas kesehatan agar memberikan penjelasan yang lengkap tentang pemberian obat antibiotika agar dapat bekerja maksimal dalam pengobatan.Kata Kunci : Karakteristik, Pengetahuan orang Tua tentang Penggunaan antibiotika Pada Anak.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBIASAAN MEROKOK DALAM RUMAH Dina Ediana; Novia Sari
Jurnal Endurance Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.429 KB) | DOI: 10.22216/jen.v6i1.152

Abstract

Cigarette consumption in Indonesia in 2008 spent 240 billion cigarettes.an estimated 150 million teenagers smoke cigarettes and this number increases year by year. Data the Solok city health office, the cec community health center has the most people smoking (57.4%). This study aims to determine the factors associated smoking habits in the KTK Solok. Research methodology analytical descriptive with cross sectional study a sample of 244 heads with simple random sampling. The results of the study there were (54.1%) respondents with low knowledge (52.0%) respondents with negative advertising influence (54.1%) respondents with the role of families who were less involved, (52.9%) respondents with roles health workers who don’t play a role (55.7%) respondents who have smoking habits. Statistical tests have a significant relationship between knowledge with smoking habits (p=0.040/OR 1.7),the role of families with smoking habits (p=0.040/OR 1,7). the role of health workers with smoking habits (p=0.050/ OR 1.7) where as there is no relationship with smoking habits (p=0.224/OR 1.4) conclusions of knowledge, the role of the family and health workers are very influential with habits smoking. Expected to all family members to provide advice on the dangers of smoking in order to reduce smoking