Ramadhana, Nurhikma
Fakultas MIPA UNSULBAR

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XII IPA2 SMAN 1 MAKASSAR (Studi pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan) Ramadhana, Nurhikma
Jurnal Saintifik Vol 1, No 1 (2015): VOLUME 1 JANUARI 2015
Publisher : Fakultas MIPA UNSULBAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/saintifik.v1i1.73

Abstract

Penurunan Kualitas pendidikan di Indonesia mengajak kita untuk meninjau kembali mengenai aspek pendukung peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Salah satu diantaranya adalah kualitas pengelolaan pendidikan, dimana guru memiliki peran aktif dalam mengamati dan mengawasi setiap permasalahan yang terdapat di dalam kelasnya. Guru dituntut untuk senantiasa meneliti setiap tindakan yang diberikan terhadap masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas (Classroom Action Research). Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Salah satu tindakan yang diberikan yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Aktivitas siswa diamati dan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif dengan mengisi lembar observasi, yang mengacu pada sintaks inkuiri yaitu, tahap orientasi, perumusan masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan data, pengujian hipotesis, penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk hasil belajar siswa dengan pemberian evaluasi hasil belajar disetiap siklus, kemudian dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada terjadi peningkatan aktivitas di setiap sintaks dalam strategi pembelajaran inkuiri. Selain itu, untuk hasil belajar ditemukan bahwa pada Siklus I nilai rata-rata siswa yaitu 52,29 dari nilai ideal 100, dengan frekuensi siswa yang mencapai nilai baik sekali sangat rendah yaitu 0% atau tidak ada dari jumlah siswa sebesar 41 orang siswa. 9,76% atau 4 orang siswa termasuk dalam kategori baik, 41,46% atau 17 orang siswa dalam kategori cukup, 34,15% atau 14 orang siswa dalam kategori kurang dan 14,63% atau 6 orang siswa berada dalam kategori gagal. Sedangkan untuk Siklus II nilai rata-rata siswa yaitu 64,88 dari nilai ideal 100, dengan Frekuensi siswa yang memperoleh nilai pada kategori baik sekali sebanyak 2 orang siswa atau 4,88%, sementara, 39,02% atau 16 orang siswa termasuk dalam kategori baik, 48,78% siswa dalam kategori cukup, 7,32% atau 3 orang siswa yang berada pada kategori kurang dan 0% yang berada pada kategori gagal. Berdasarkan hasil analisis secara kuantitatif peningkatan hasil belajar biologi siswa dari Siklus I ke Siklus II sebesar 12,59%. Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas XII IPA2 SMA Negeri 1 Makassar. Dalam penerapan strategi pembelajaran inkuiri, disarankan untuk meluangkan waktu yang lebih banyak dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk lebih berkreasi terhadap materi pelajaran yang diberikan.Keywords: Pembelajaran Inkuiri, Hasil belajar biologi
IDENTIFIKASI POTENSI LOKAL PADA TUMBUHAN BIJI PEPAYA (CARICA PAPAYA) SEBAGAI OBAT TRADISIONAL MASYARAKAT DI KECAMATAN BANGGAE TIMUR Ramadhana, Nurhikma
Jurnal Saintifik Vol 1, No 2 (2015): VOLUME 1 NOMOR 2 JULI 2015
Publisher : Fakultas MIPA UNSULBAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/saintifik.v1i2.88

Abstract

Biji pepaya merupakan limbah dari buah pepaya yang dibuang oleh masyarakat karena dianggap tidak penting. Sebenarnya biji pepaya dapat diolah menjadi barang yang lebih bermanfaat.Biji pepaya memiliki kandungan - kandungan yang baik untuk tubuh dan dapat mengobati penyakit gagal ginjal usia dini. Karena cukup banyak limbah biji pepaya saat peneliti mengkonsumsi buah pepaya.Peneliti mulai terobsesi meneliti kandungan biji pepaya.Ternyata kandungan dalam biji pepaya tidak bisa diremehkan. Banyak kandungan biji pepaya antara lain, mengandung zat-zat yaitu: alkaloid, steroid, tanin, dan juga minyak atsiri. Secara mendetail, kandungan biji tersebut berupa beberapa asal lemak tak jenuh dalam jumlah tinggi. Asam tersebut adalah oleat dan asam palmiat. Selain itu, biji pepaya juga diketahui mengandung senyawa kimia golongan fenol, terpenoid juga saponin. Senyawa ini bersifat sitoksik, anti-androgen dan berefek estrogenik. Selanjutnya, biji pepaya juga mengandung karbohidrat dalam jumlah kecil, air, protein, dan juga lemak.Salah satu cara pemanfaatan biji pepaya yaitu dengan mengolahnya menjadi obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmendapatkan informasi tentang potensi biji pepaya sebagai obat tradisional bagi masyarakat dalam kaitannya dengan penyakit gagal ginjal karena penyakit ini sangat berbahaya dan menguras uang, karena orang yang menderita gagal ginjal akan mengeluarkan biaya sekitar 5 juta lebih setiap minggunya untuk cuci darah, dan cuci darah ini akan membawa efek samping. Oleh karena itu, untuk mencegah penyakit tersebut peneliti memanfaatkan biji pepaya. Metodeyang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan analis data, tabulasi data dan pustaka. Metode eksperimen dilakukan dengan cara mengolah biji pepaya menjadi obat yang bermanfaat khususnya di kecamatan Banggae Timur. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa biji pepaya dapat diolah menjadi obat, dan hasil dari uji konsumen dapat diambil kesimpulan bahwa rasa dan aroma biji pepaya seperti kopi.Kata Kunci: Biji pepaya sebagai obat tradisional.