Passion, love, and interest can be an inspiration to an artist. That thing can be a stimulation in creating a work of art. Some scene of film Life of Pi shows an ocean view which glows at night became such an admiration to the writer. The astonishment then stimulated curiousities of the writer about that phenomenon. Finally, there came out the word Radiolaria. Radiolaria are tiny sized planktons which have holes and spikes in their bodies. The shape and texture of Radiolaria became an inspiration that later will be deformed and shaped into a ceramic instalation. Innovation and creation that arise in this work were also displayed using phospor as a medium to show the phenomenon of Bioluminesensi. The intention to introduce the shape and function of Radiolaria gives an enormous stimulation to the writer, so that this artwork was made to give an education through this work of art. The creation of this artwork began with making skecth planning, material choosing, up to the stage of creating which was done by some techniques, which are a cire perdue, pinch, slab, and decorating stage with the technique of piercing and twisting. After that, there was a drying stage, biscuit burning, glacing, glacing burning, phospor finishing, and displaying. Furthermore, the artwork was strenghten by some supporting theories, such as: ceramic theory, deformation, instalation, semiotic, and aesthetic theory. This work is a ceramic applied art which was displayed in the varied colors and shapes instalation. Semiotic contains were slipped in this artwork and were hoped to create a good communication with the society and art lovers. This Radiolaria themed work of art was made to introduce Radiolaria to people in general with applying the touch of personal expression touch so that originality of this work would remains the same without fading the impression of the real Radiolaria. Key Words: Deformation, Radiolaria, Ceramic Instalation. Kesukaan, kecintaan, ketertaikan akan suatu hal dapat menjadi sebuah inspirasi bagi seorang seniman, tentunya hal tersebut dapat menjadi sebuah rangsangan dalam menciptakan sebuah karya seni. Film Life of Pi yang dibeberapa scene nya memperlihatkan pemandangan laut yang dapat berpijar dimalam hari memberikan rasa takjub sehingga merangsang rasa ingin tahu tentang apa yang menyebabkan adanya fenomena tersebut, yang kemudian didapatlah kata Radiolaria. Radiolaria merupakan plankton yang berukuran sangat kecil dengan ciri khas memiliki lubang-lubang dan duri-duri pada tubuhnya. Bentuk dan tekstur Radiolaria ini dijadikan sumber ide yang kemudian akan dideformasi dan dijadikan keramik instalasi. Inovasi dan kreasi yang muncul dalam karya ini juga ditampilkan dengan menggunakan fosfor sebagai media untuk menunjukkan peristiwa Bioluminesensi. Rasa ingin memperkenalkan akan bentuk dan manfaatRadiolaria memberikan dorongan yang begitu besar, sehingga diciptakanlah karya ini agar dapat memberikan edukasi baru melalui karya keramik instalasi.Penciptaan karya ini diawali dengan membuat sketsa perancangan, pemilihan bahan, hingga tahap perwujudan yang dilakukan dengan beberapa teknik yaitu cetak tuang, pinch, dan slab dan tahap pendekorasian dengan teknik krawang, dan pilin. Kemudian tahapan pengeringan, pembakaran biskuit, pengglasiran, pembakaran glasir, finishing dengan fosfor, dan pendisplayan. Lalu diperkuat dengan beberapa teori pendukung seperti : teori keramik, deformasi, instalasi, semiotika, dan estetika.Hasil karya ini merupakan seni kriya keramik yang didisplay secara instalasi yang memiliki variasi bentuk dan warna, dan kandungan semiotika yang disisipkan pada setiap karyanya sehingga diharapkan karya ini dapat berkomunikasi dengan masyarakat, dan penikmat seni dengan baik. Karya keramik dengan tema Radiolaria ini dimakudkan untuk memperkenalkan Radiolaria dikalangan awam dengan menerapkan sentuhan ekspresi pribadi sehingga orisinalitas karya tetap terjaga tanpa mengurangi kesan dari Radiolaria yang aslinya. Kata Kunci : Deformasi, Radiolaria, Keramik Instalasi.