Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAWASAN WISATA PANTAI MEMBUKU DI KABUPATEN BUTON UTARA Rusdi, Ahmad Sofyan; Herman Balo, Asri Andrias
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasukdidalamnya di sektor pariwisata. Pengembangan kepariwisataan berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai kepribadiandan pengembangan budaya bangsa, dengan memanfaatkan seluruh potensi keindahan dan kekayaan alam Indonesia.Pemanfaatan disini bukan berarti merubah secara total, tetapi lebih berarti mengelola, memanfaatkan dan melestarikansetiap potensi yang ada, dimana potensi tersebut dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata. Secara umum kekayaansumber daya alam serta potensi dimiliki oleh setiap daerah, termasuk Kabupaten Buton Utara yang tidak jauh berbedadengan daerah lain yang ada di Indonesia, khususnya Sulawesi Tenggara. Kabupaten Buton Utara memiliki kekayaan alamyang belum dikelola secara optimal. Salah satu daerah wisata yang sering dikunjungi di Kabupaten Buton Utara adalahPantai Membuku. Kawasan wisata Pantai Membuku merupakan area peruntukan pengembangan wisata, dilihat dari potensiyang ada berupa perairan pantai pasir putih dan juga masih dalam satu lingkup area terdapat danau dengan keunikantersendiri yakni di tengah bebatuan yang masih alami. Ee Tasikana yang merupakan wisata lokal masyarakat yangdiperuntukan sebagai permandian. Dengan banyaknya potensi alam di kawasan ini dan belum ada pengelolaan secaraoptimal, maka perlu adanya Pengembangan dan Penataan Kawasan Wisata Alam dengan Pendekatan Konsep Eko-Arsitektur. Sehingga dapat merencanakan suatu kawasan wisata yang terintegrasi baik wisata pantai dan wisatapermandian alam dengan mengeksplor potensi-potensi alam, sosial, budaya dan masyarakat setempat. Pendekatan KonsepEko-Arsitektur diterapkan pada kawasan ini karena sebagai bentuk upaya melestarikan serta mempertahankan kondisialami lingkungan tapak sehingga kenyamanan dan keamanan pengguna wadah kegiatan lebih diperhatikan dan kondisitapak dapat tertata, serasi dan selaras dengan alam baik pada saat ini maupun masa yang akan datang.Kata kunci: Kawasan, Wisata Alam, Pantai Membuku, Eko-Arsitektur
PENERAPAN ARSITEKTUR TOLAKI PADA MUSEUM SEJARAH KERAJAAN KONAWE DI UNAAHA Umar, Ibnu; Herman Balo, Asri Andrias; Aspin, Aspin
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Generasi penerus sekarang ini dimanjakan dengan hiburan yang berbentuk permainan saja.  Hal ini membuat kondisi masyarakat menjadi semakin konsumtif. Oleh sebab itu dibutuhkan adanya sarana dan pra-sarana dalam  ruang lingkup publik yang memberikan media edukasi yang bersifat edukasi. Edukasi sejarah begitu penting bagi kehidupan masyarakat kedepannya. Sejarah tersebut di kaitkan dengan beberapa kejadian yang pernah terjadi di masa lampau. Sulawesi Tenggara sendiri terdapat beberapa sejarah kerajaan yang berjaya sekitar beberapa abad silam, salah satu diantaranya Kerajaan Konawe. Dimana dalam catatan sejarah perjalanan Kerajaan Konawe telah berapa kali berganti raja, dan yang terakhir Sangia Ngginoburu yang dikenal sebagai Raja Lakidende merupakan raja terakhir yang memimpin Konawe, sekaligus menjadi raja pertama yang memeluk agama Islam. Maka olehnya itu perencanaan museum sejarah kerajaan Konawe adalah salah satu bentuk keprihatinan di bidang sejarah, budaya dan kearifan lokal yang berada di daratan Konawe pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari di temukannya peninggalan-peninggalan sejarah kerajaan konawe yang berupa artefak, bangunan, kuburan kuno, pemukiman kuno, dokumen, arsip, dan data-data etnografis seperti; bahasa, seni, benda pusaka dan adat istiadat. Penerapan konsep arsitektur Tolaki pada museum sejarah kerajaan Konawe di Unaaha terlihat dilihat dari tampilan fasad bangunan dengan pemanfaatan elemen bentuk, tekstur dan garis, yaitu dengan memperhatikan filosofi atau esensi dari pendekatan arsitektur Tolaki serta bentuk atap yang mengadopsi bentuk adata rumah Tolaki (Laika Mbu’u) Kata kunci : Museum, sejarah kerajaan konawe, arsitektur tolaki, unaaha ABSTRACT The current generation is spoiled with entertainment that forms the game. This makes the community more consumptive. Therefore we need the existence of facilities and infrastructure in public spaces that provide educational media that support education. This is to help regional development in the field of cultural character. Historical education is very important for future community life. History is associated with several events that have occurred in the past. Southeast Sulawesi itself has several kingdoms that had succeeded some centuries ago, one of which was the Kingdom of Konawe. Where in the history of the journey of the Kingdom of Konawe has changed the king several times, and the last Sangia Ngginoburu, known as the King Lakidende, was the last king who led Konawe, as well as being the first king to convert to Islam. Therefore, the planning of the Konawe kingdom's historical museum is one form of concern in the fields of history, culture and local wisdom that is on the mainland Konawe in general, This can be seen from the discovery of the historical relics of the Konawe kingdom in the form of artifacts, buildings, ancient graves, ancient settlements, documents, archives, and ethnographic data such as; language, art, heritage and customs. The application of the Tolaki architectural concept in the Konawe royal history museum in Unaaha be seen from the appearance of the building facade by utilizing elements of shape, texture and lines, namely by paying attention to the philosophy or essence of the Tolaki architectural approach and the roof shape adopting the shape of the Tolaki house (Laika Mbu ' u). Keywords: Museum, konawe kingdom history, tolaki architecture, unaaha         
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR MODERN PADA KANTOR FINANSIAL DI KOTA KENDARI Kando, Ernelus Lintin; Herman Balo, Asri Andrias; Rosyidah, Sitti
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKantor lembaga finansial sebagai sarana untuk mengelolah data perusahaan yang menyangkut data eksternal maupun internal, efektifitas dan kenyamanan menjadi tuntutan utama maka digunakan pendekatan arsitektur modern dimana kesederhanaan desain yang simpel, bersih, efisien, mudah dibentuk, luas, menjadi sifat yang sangat kuat. Adapun kelompok ruang yang dihasilkan dalam perancangan adalah kelompok dewan komisaris, anggota komite, anggota keuangan, dewan direksi, menejer manajemen, showroom, dan gudang produk.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan mengumpulkan data sesuai tujuan penelitian. Data diambil dengan studi literatur, pengumpulan data, survey, wawancara dan studi banding yang kemudian diperbandingkan antara satu faktor dengan faktor yang lainnya. Penelitian ditujukan sebagai berikut : (1) Untuk mendapatkan lokasi dan tapak yang sesuai dengan standar Perancangan Kantor Finansial di Kota Kendari; (2) Untuk mendapatkan ruang yang sesuai dengan standar perancangan Kantor Finansial di Kota Kendari; (3) Untuk dapat mewujudkan bentuk dan tampilan bangunan sesuai dengan konsep arsitektur modern. Bangunan ini memiliki 3 pengelompokan ruang yaitu: kelompok ruang kantor, kelompok ruang penunjang, dan kelompok ruang servis. Mengangkat bentuk dasar bangunan sehingga menciptakan ruang-ruang komunal untuk efisiensi kerja dalam bangunan, melakukan pengurangan dan penambahan untuk menciptakan ruang sirkulasi udara dan pencahayaan sehingga tampilan bangunan yang dihasilkan adalah formal dengan mengikuti kaidah-kaidah airsitektur modern. Kata kunci : Kantor, arsitektur modern ABSTRACTOffice of financial institutions as a means to manage corporate data relating to external and internal data, effectiveness and comfort are the main demands, so a modern architectural approach is used where the simplicity of design that is simple, clean, efficient, easily shaped, broad, becomes a very strong trait. The space groups produced in the design are the board of commissioners, committee members, financial compliance, board of directors, management manager, showroom, and product warehouse. This study uses qualitative methods, namely by collecting data according to research objectives. Data taken by literature study, data collection, surveys, interviews and comparative studies are then compared between one factor with other factors. The research is aimed as follows: (1) To obtain locations and sites that are in accordance with the standards of the Design of Financial Offices in Kendari City; (2) To get a room in accordance with the standard design of the Financial Office in Kendari City; (3) To be able to realize the shape and appearance of buildings in accordance with modern architectural concepts. This building has 3 room groupings, namely: office space group, support room group, and service room group. Raise the basic form of the building so as to create communal spaces for work efficiency in the building, make reductions and additions to create air circulation and lighting spaces so that the resulting building's appearance is formal by following the rules of modern air architecture.. Keywords: Office, modern architecture 
PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR KONTEMPORER PADA GEDUNG PUSAT PERNIKAHAN DI KOTA KENDARI olivia, Grace; Herman Balo, Asri Andrias; Arsyad, Muhammad
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPerkembangan zaman mengakibatkan gaya hidup serta budaya manusia semakin berkembang, selain itu kegiatan bisnisjuga mengalami pertumbuhan seiring dengan pemenuhan kegiatan masyarakat yang semakin modern salah satunya adalahbisnis usaha dalam bidang jasa pernikahan. Masyarakat kota Kendari biasanya melakukan resepsi pernikahan di gedungserbaguna dan ballroom hotel, hal ini terjadi karena belum adanya gedung yang secara khusus mewadahi acara pernikahandi kota Kendari. Menurut data dari Departemen Agama Sulawesi Tenggara angka pernikahan di Kota Kendari meningkattiap tahunnya sehingga perlu adanya wadah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pernikahan. Adapun metodeperancangan yang digunakan adalah pengumpulan data, analisa, dan tahap perancangan. Gedung pusatpernikahan merupakan bangunan 6 lantai yang memiliki letak strategis yaitu berada pada pusat kota kendari tepatnya dikec. Kamb. Gedung pusat pernikahan tidak hanya menampung acara resepsi pernikahan tetapi juga menunjang kebutuhanlainnya Mulai dari persiapan, yang terdiri dari penyedia jasa perlengkapan pernikahan, pelaksanaan kegiatan yang terdiridari ruang resepsi pernikahan dengan berbagai kelas, wedding organizer, galeri pakaian pengantin, salon, catering,studiofotografi, percetakan undangan dan tempat menginap bagi kerabat keluarga yang berasal dari luar daerah, hingga prosesadministrasi akhir setelah rangkaian acara berlangsung. Desain gedung pusat pernikahan menerapkan gayaarsitektur kontemporer pada desain bentuk, fasad, interior dan landscape untuk menghasilkan bangunan yang dapatmemenuhi kebutuhan masyarakat kota kendari.Kata kunci : Pusat pernikahan , Arsitektur KontemporerABSTRACTThe times have resulted in a growing human lifestyle and culture, besides that business activities also experiencegrowth in line with the fulfillment of increasingly modern community activities, one of which is a business business in thefield of wedding services. Kendari city people usually conduct wedding receptions in multipurpose buildings and hotelballrooms, this happens because there is no building that specifically accommodates weddings in the city of Kendari.According to data from the Southeast Sulawesi Department of Religion, the number of marriages in Kendari City isincreasing every year, so there is a need for a forum to meet the community's needs for marriage. The design method usedis data collection, analysis, and the design stage. The wedding center building is a 6-storey building which has a strategiclocation, which is located in the center of Kendari, precisely in the district. Kamb. The wedding center building not onlyaccommodates wedding receptions but also supports other needs starting from preparation, which consists of weddingequipment service providers, the implementation of activities consisting of wedding reception rooms with various classes,wedding organizers, bridal clothing galleries, salons, catering, studios. photography, printing invitations and a place tostay for family relatives who come from outside the region, to the final administrative process after a series of events takesplace. The design of the wedding center building applies a contemporary architectural style to the design of forms, facades,interiors and landscapes to produce buildings that can meet the needs of the people of Kendari city.Keywords: Wedding Center, Contemporary Architecture
KALANDUE ANADARA GRANDIS SEA SHELLS AS ECO-FRIENDLY FLOOR FINISH MATERIALS Muhammad Zakaria Umar; Asri Andrias Herman Balo; Hudi Sonta; Nurdin Takdir
SINERGI Vol 23, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.19 KB) | DOI: 10.22441/sinergi.2019.1.006

Abstract

A high low energy in buildings is determined in the potential use of materials. Tile material is potentially made by architects as a sustainable building material. The use of tiles was marginalized by ceramic flooring products produced by large industries. The result of studies on the issue of global warming note that the embodied CO2 from the tile floor is almost seven times more than the embodies CO2 tiles. This result shows that tile products are environmentally sound and sustainable compared to tile floors. In another side, Kendari City is a Coastal City, and there are Kampung KB (Family Planning) that much mothers in this village busy every day with searching metti-metti/kalandue (Anadara grandis). During this time, shell kalandue fisherman catches only utilized meat/adductor muscle, while the shell is removed and uses as waste. In order for the tile to be competitive and interesting to be used as the floor of the house, it is necessary to study to create a tandem-based kalandue. This research is intended to create a tandem-based kalandue that used exploration method. The process of analysis is done qualitatively, so it gets the form of a tile. The shape of the tiles is transformed from the parameters to the resulting tandem-based kalandue shell. This study concluded that kalandue sea shells as eco-friendly floor finish material made, as follows: the working tools used were simple and sufficient. The working materials used are quite available and economical. The making process is done quickly and easily.